Akuisisi Holcim, Semen Indonesia Diganjar Credit Watch dengan Implikasi Negatif

Rabu, 28 November 2018 | 06:30 WIB
Akuisisi Holcim, Semen Indonesia Diganjar Credit Watch dengan Implikasi Negatif
[]
Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menempatkan peringkat AA+ PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) pada credit watch dengan implikasi negatif.

Menurut Pefindo, penempatan peringkat itu mencerminkan pandangan terhadap rasio utang Semen Indonesia yang akan lebih agresif lantaran rencana akuisisi mayoritas saham PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB).

Menurut rencana, Semen Indonesia, melalui anak usahanya PT Semen Indonesia Industri Bangunan, akan mengakuisisi 80,6% kepemilikan saham di produsen semen terbesar ketiga di Indonesia itu dari Holderfin B.V, perusahaan yang dimiliki LafargeHolcim.

Nilai transaksi itu diperkirakan mencapai US$ 917 juta atau setara dengan Rp 13 triliun-Rp 14 triliun.

Semen Indonesia akan membiayai transaksi akuisisi itu menggunakan utang sindikasi dari perbankan. Semen Indonesia dan Semen Indonesia Industri Bangunan telah meneken perjanjian fasilitas pinjaman senilai US$ 1,28 juta atau sekitar Rp 19 triliun.

Bank yang tergabung dalam pemberian pinjaman sindikasi itu antara lain BNP Paribas, Deutsche Bank AG, Maybank Kim Eng Securites PTE Ltd, MUFG Bank Ltd dan Standard Chartered Bank.

Menurut Pefindo, konsolidasi keuangan Semen Indonesia dengan Holcim Indonesia yang memiliki rasio utang yang tinggi berpotensi meningkatkan risiko leverage keuangan Semen Indonesia.

Per 30 September 2019, rasio debt to EBITDA Holcim Indonesia sebesar 8,6 kali. Sementara rasio proforma debt to EBITDA Semen Indonesia pasca akuisisi Holcim  diperkirakan akan melebihi 5 kali.

Analis Pefindo Wilson Soegianto dan Yogie Surya Perdana, dalam siaran pers, mengatakan, Pefindo akan memantau lebih lanjut atas kemajuan transaksi akuisisi itu dan dampak terhadap operasi dan keuangan Semen Indonesia.

Pefindo bisa menurunkan peringkat Semen Indonesia jika potensi sinergi dan keuntungan dari akuisisi itu tidak bisa mengimbangi potensi kenaikan leverage keuangan.

Sebaliknya, Pefindo akan mencabut status credit watch dan menegaskan peringkat Semen Indonesia jika potensi sinergi dan keuntungan dari akuisisi itu bisa mengimbangi peningkatan leverage keuangan.

 

 

 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

ADRO hingga ACRO, Cermati Saham Cum Dividen Hari Ini (27/12) sampai Januari
| Jumat, 27 Desember 2024 | 08:58 WIB

ADRO hingga ACRO, Cermati Saham Cum Dividen Hari Ini (27/12) sampai Januari

Pelaku pasar masih bisa mendulang cuan dari pembagian dividen interim yang akan cum date hari ini, Jumat (27/12) hingga awal Januari 2025

Cuan 21,20% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menghijau (27 Desember 2024)
| Jumat, 27 Desember 2024 | 08:35 WIB

Cuan 21,20% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menghijau (27 Desember 2024)

Harga emas Antam hari ini (27 Desember 2024) ukuran 1 gram Rp 1.528.000. Pembeli setahun lalu bisa untung 21,20% jika menjual hari ini.

Pengendali Lepas 445 Juta Saham Diamond Food (DMND)
| Jumat, 27 Desember 2024 | 08:19 WIB

Pengendali Lepas 445 Juta Saham Diamond Food (DMND)

Wakil Komisaris Utama sekaligus pemegang saham pengendali PT Diamond Food Indonesia Tbk (DMND), Chen Tsen Nan menjual sahamnya di DMND. 

Genjot Kinerja, Astrindo Nusantara (BIPI) Mendirikan Anak Usaha
| Jumat, 27 Desember 2024 | 08:14 WIB

Genjot Kinerja, Astrindo Nusantara (BIPI) Mendirikan Anak Usaha

PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) mendirikan anak usaha pada 24 Desember 2024. Entitas baru ini bernama PT Askara Energi Andalan. ​

Harga Komoditas Membaik, Laba Antam (ANTM) Berpotensi Naik
| Jumat, 27 Desember 2024 | 08:07 WIB

Harga Komoditas Membaik, Laba Antam (ANTM) Berpotensi Naik

Sejumlah sentimen positif masih memayungi emiten pelat merah yang bergerak di sektor pertambangan emas ini. ​

Tren Suku Bunga Masih Tinggi, IPO Bisa Lebih Seksi
| Jumat, 27 Desember 2024 | 08:00 WIB

Tren Suku Bunga Masih Tinggi, IPO Bisa Lebih Seksi

Membedah aksi penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di sepanjang tahun 2024 dan prospeknya di 2025.

Masih Ada Cuan Menawan Dari Saham Pilihan
| Jumat, 27 Desember 2024 | 07:50 WIB

Masih Ada Cuan Menawan Dari Saham Pilihan

Menakar cuan dan memilih saham-saham penghuni indek IDXV30, IDXG30 dan IDXQ30​ yang layak dikoleksi.

Nyemplung di Saham IPO, Investor Harus Paham Keuntungan dan Juga Risiko
| Jumat, 27 Desember 2024 | 07:48 WIB

Nyemplung di Saham IPO, Investor Harus Paham Keuntungan dan Juga Risiko

Informasi jelas harus disampaikan. Jadi investor dapat membaca dan mengerti risiko dan keuntungan di emiten itu,

Imbal Hasil Obligasi Tinggi, Berutang Semakin Mahal
| Jumat, 27 Desember 2024 | 07:01 WIB

Imbal Hasil Obligasi Tinggi, Berutang Semakin Mahal

Tingginya imbal hasil (yield) berpotensi membebani fiskal Indonesia, serta mengurangi minat investasi di Indonesia.

Hari Kejepit Pasca Natal dan Cuti Bersama, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Jumat, 27 Desember 2024 | 06:29 WIB

Hari Kejepit Pasca Natal dan Cuti Bersama, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Sebelum Natal dan cuti bersama pada Selasa (24/12), asing mencatatkan aksi jual bersih atau net sell Rp 231,18 miliar.

INDEKS BERITA

Terpopuler