Alipay dan WeChat Sulit Masuk Ke Indonesia

Sabtu, 13 April 2019 | 09:00 WIB
Alipay dan WeChat Sulit Masuk Ke Indonesia
[]
Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kedatangan dua dompet digital asal China Alipay, dan WeChat ke dalam negeri ternyata tak semudah yang dibayangkan. Beberapa Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) IV yang bekerjasama mengungkapkan kendala mereka.

Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Santoso Liem mengatakan, kendala lantaran Alipay dan WeChat merupakan platform pembayaran berbeda dibandingkan yang dikembangkan di Indonesia. Terutama terkait pembayaran menggunakan quick response code (QR Code).

"Platfrom QR Code mereka berbeda karena berbasis customer presented mode (CPM). Sementara yang dikembangkan di Indonesia berbasis merchant presented mode (MPM)," kata Santoso kepada KONTAN, Kamis (11/4).

Santoso menjelaskan, melalui CPM kode QR Code tidak dihasilkan oleh merchant, melainkan dihasilkan oleh ponsel milik pelanggan. Sehingga merchant yang mesti memindai QR Code milik pelanggan.

Sebaliknya, dengan sistem berbasis MPM, QR Code dimiliki oleh merchant. Untuk bertransaksi, para pelanggan yang mesti memindai kode tersebut.

Santoso menambahkan, saat ini juga tengah merampungkan kajian teknis untuk segera melakukan ujicoba. Targetnya, BCA dapat mulai mengimplementasikan satu dompet digital ini pada awal September 2019.

Kendala serupa juga diungkapkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Direktur konsumer Handayani menjelaskan, kendala terjadi akibat perbedaan format pesan digital milik Alipay dengan yang dimiliki BRI.

"Ini sistem baru, dengan format pesan yang dimiliki juga sangat berbeda sekali dengan yang kami biasa gunakan misalnya dengan Visa, Mastercard, atau JCB," kata Handayani.

Handayani menjelaskan, kelak transaksi Alipay dapat digunakan di mesin electronic data capture (EDC) yang menghasilkan dynamic QR Code. Kemudian dipindai pelanggan. BRI sendiri segera melakukan ujicoba.

Bagikan

Berita Terbaru

Tarik Ulur Prospek Saham INDY, Reli Masih Bertumpu Cerita Tambang Emas
| Selasa, 16 Desember 2025 | 10:00 WIB

Tarik Ulur Prospek Saham INDY, Reli Masih Bertumpu Cerita Tambang Emas

Dengan level harga yang sudah naik cukup tinggi, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) rentan mengalami aksi ambil untung.

Laba Kuartalan Belum Moncer, Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Jadi Lumer
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:21 WIB

Laba Kuartalan Belum Moncer, Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Jadi Lumer

Secara month-to-date, saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)  sudah mengalami penurunan 5,09%. ​

Pemegang Saham Pengendali Surya Permata Andalan (NATO) Berpindah Tangan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:16 WIB

Pemegang Saham Pengendali Surya Permata Andalan (NATO) Berpindah Tangan

Emiten perhotelan, PT Surya Permata Andalan Tbk (NATO) mengumumkan perubahan pemegang saham pengendali.

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:11 WIB

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar

Besaran nilai dividen ini mengacu pada laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk KKGI per akhir 2024 sebesar US$ 40,08 juta. 

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:06 WIB

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah

Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada bulan ini, namun tetap ada peluang penurunan

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:46 WIB

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus

Saham-saham big caps atau berkapitalisasi besar di Bursa Efek Indonesia berpotensi terpapar fenomena reli Santa Claus.

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:42 WIB

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri

Utang luar negeri Indonesia per akhir Oktober 2025 tercatat sebesar US$ 423,94 miliar               

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi
| Selasa, 16 Desember 2025 | 07:00 WIB

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi

Pada Senin (15/12), kurs rupiah di pasar spot turun 0,13% menjadi Rp 16.667 per dolar Amerika Serikat (AS).

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah

Penerbitan surat utang korporasi pada tahun 2025 melonjak ke rekor tertinggi sebesar Rp 252,16 triliun hingga November.

 Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan

Momentum Harbolnas yang berlangsung menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendorong permintaan layanan paylater

INDEKS BERITA