Alokasikan Capex US$ 500 Juta, PGAS Incar Laba US$ 200 Juta

Kamis, 28 Februari 2019 | 07:46 WIB
Alokasikan Capex US$ 500 Juta, PGAS Incar Laba US$ 200 Juta
[]
Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.IDJAKARTA. Tahun ini, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mengalokasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) senilai US$ 500 juta.

Direktur Utama PGAS, Gigih Prakoso mengemukakan dana tersebut akan digunakan untuk mendukung bisnis utama PGAS, yaitu pembangunan jaringan pipa gas. Selain itu, subholding BUMN migas ini menyiapkan belanja modal untuk proyek hulu migas.

"Sebesar 50% belanja modal untuk proyek upstream. Adapun separuhnya lagi untuk mendukung pembangunan pipa midstream dan downstream," ujar Gigih ke KONTAN, Rabu (27/2).

Anak usaha PGAS di bidang hulu migas, Saka Energi Indonesia, memang berencana mengebor sumur pengembangan sebanyak 12 sumur pada tahun ini. Pengeboran sumur pengembangan terdiri dari 10 sumur di Blok Fasken di Amerika Serikat dan dua sumur di Blok Pangkah.

Selain itu, Saka Energi berencana melakukan pengeboran eksplorasi di tiga sumur. Pengeboran eksplorasi dilakukan di Blok Pangkah sebanyak dua sumur dan Blok Wokam di Papua sebanyak satu sumur.

Sementara untuk proyek pipa gas, PGAS akan tetap melanjutkan proyek pembangunan pipa gas Duri-Dumai. Proyek Duri-Dumai merupakan proyek pipa gas transmisi sepanjang 67 kilometer (km).

Dengan alokasi capex tersebut, PGAS menargetkan bisa mencatatkan pendapatan sebesar US$ 5 miliar di akhir tahun ini. Adapun laba bersihnya ditargetkan bisa menyentuh US$ 200 juta.

Dari sisi penjualan, PGAS sebagai subholding gas menargetkan bisa mencatatkan penjualan gas bumi hingga 935 BBTUD. Dari segmen usaha transmisi gas, manajemen PGAS menargetkan bisa menyalurkan gas hingga mencapai 2.156 MMSCFD sepanjang tahun 2019.

Sementara itu, PGAS juga berencana mengembangkan proyek jaringan gas (jargas). Pada tahun ini, PGAS melalui PT Pertamina (Persero) selaku Holding BUMN Migas mendapatkan penugasan proyek jargas sebesar 78.216 sambungan rumah tangga (SR).

Dana pembangunan tersebut berasal dari APBN. "Secara umum, capex kami tahun 2019 sekitar US$ 500 juta. Sementara untuk jargas masih mendapatkan alokasi APBN," ujar Gigih Prakoso, Direktur Utama PGAS.

Selain penugasan tersebut, PGAS tengah melakukan feasibility study untuk pembangunan 1,2 juta SR di 26 kota. Menurut Gigih, dana untuk pembangunan proyek jargas yang baru ini akan berasal dari dana PGAS dan mitra.

"Untuk jargas tahun ini yang menggunakan APBN sebesar 70.000 SR. Selebihnya akan menggunakan pembiayaan oleh kami dan pihak mitra," kata dia, yang tak menjabarkan kebutuhan dana untuk membangun 1,2 juta SR.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

BPKH Mengklaim Sudah Berkinerja Positif
| Jumat, 07 November 2025 | 05:20 WIB

BPKH Mengklaim Sudah Berkinerja Positif

Komnas Haji dan Umrah menyebutkan bahwa dana haji yang berjalan selama ini justru mengadopsi skema ponzi.

Kilang Balikpapan dan B50  Sumber Energi Tambahan
| Jumat, 07 November 2025 | 05:20 WIB

Kilang Balikpapan dan B50 Sumber Energi Tambahan

Pemerintah menargetkan penghentian impor solar mulai berlaku tahun depan berkat kilang Balikpapan dan B50.

Pabrik Petrokimia Lotte Chemical Indonesia Resmi Beroperasi
| Jumat, 07 November 2025 | 05:15 WIB

Pabrik Petrokimia Lotte Chemical Indonesia Resmi Beroperasi

Pabrik petrokimia Lotte Chemical bernilai US$ 4 miliar ini bakal memasuk sebanyak 70% produksi ke pasar dalam negeri.

Whoosh Berpeluang Menjadi Kereta Subsidi
| Jumat, 07 November 2025 | 05:05 WIB

Whoosh Berpeluang Menjadi Kereta Subsidi

Pemerintah mengkaji penyelesaian utang dan operasional Whoosh memakai skema public service obligation (PSO).

Data QRIS Tak Jadi Andalan Scoring Fintech Lending
| Jumat, 07 November 2025 | 04:55 WIB

Data QRIS Tak Jadi Andalan Scoring Fintech Lending

Meski bisa memperkaya penilaian, pemain pinjaman daring menilai data tersebut tak bisa dijadikan sumber andalan.

IHSG Cetak Rekor Tertinggi Baru di 8.337, Waspadai Profit Taking Hari Ini (7/11)
| Jumat, 07 November 2025 | 04:50 WIB

IHSG Cetak Rekor Tertinggi Baru di 8.337, Waspadai Profit Taking Hari Ini (7/11)

IHSG mengakumulasi kenaikan 1,87% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 17,76%.​

Kinerja Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) Tertekan Daya Beli
| Jumat, 07 November 2025 | 04:20 WIB

Kinerja Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) Tertekan Daya Beli

Pendapatan MPMX dari segmen bisnis distribusi dan ritel serta asuransi melandai, berbarengan dengan tekanan margin pada segmen transportasi.

Tantangan Perekonomian Global 2026
| Jumat, 07 November 2025 | 04:16 WIB

Tantangan Perekonomian Global 2026

Bagi Indonesia, menjaga kredibilitas di mata pasar internasional sama pentingnya dengan menjaga kesejahteraan masyarakat di dalam negeri.

Multifinance Didorong Memperluas Pasar Syariah
| Jumat, 07 November 2025 | 04:15 WIB

Multifinance Didorong Memperluas Pasar Syariah

OJK mendorong pengembangan industri keuangan syariah agar semakin menjangkau seluruh lapisan masyarakat. 

Akui Bukan SWF Biasa, Mari Kupas Jati Diri BPI Danatara
| Kamis, 06 November 2025 | 15:25 WIB

Akui Bukan SWF Biasa, Mari Kupas Jati Diri BPI Danatara

Danantara merupakan SWF berbasis BUMN sehingga tidak bisa melepaskan diri dari kewajiban pelayanan publik (public servic obligation).

INDEKS BERITA