Sidomulyo Selaras (SDMU) Membidik Pertumbuhan Pendapatan 10%-15%

Rabu, 27 Februari 2019 | 13:52 WIB
Sidomulyo Selaras (SDMU) Membidik Pertumbuhan Pendapatan 10%-15%
[]
Reporter: Nur Pehatul Janna | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Sidomulyo Selaras Tbk  (SDMU) masih optimistis menjalani bisnis pada tahun ini. Perusahaan yang bergerak di bidang usaha transportasi darat khusus bahan berbahaya dan beracun serta minyak dan gas (migas) ini menargetkan pertumbuhan pendapatan 10%–15% dari realisasi pendapatan tahun lalu.

Erwin Hadiyanto, Direktur Sidomulyo Selaras mengatakan, pihaknya yakin dengan laju bisnis pada tahun ini. "Kami selalu optimistis setiap tahun," ungkap dia, Selasa (26/2).

Untuk memenuhi target tahun ini, emiten bersandi saham SDMU di Bursa Efek Indonesia ini tengah mengejar dua kontrak baru untuk pengangkutan minyak mentah dari dua sumur milik perusahaan tambang migas.

"Selain itu di sektor logistik, kami juga sedang merencanakan kerjasama dengan perusahaan luar negeri di kawasan ASEAN. Kerjasama ini nantinya berbentuk joint venture, tapi waktu tepatnya belum bisa saya ekspos," tutur dia.

Jika terealisasi, Erwin bilang, Sidomulyo memproyeksikan pendapatan sepanjang tahun ini tumbuh 10%–15% dibandingkan tahun lalu. Cuma, untuk besaran nilai kontraknya belum bisa dibeberkan. Disinggung target laba, dia enggan buka-bukaan. "Targetnya belum tahu, karena kinerja tahun lalu belum keluar. Tapi harapan kami lebih baik karena berencana memodifikasi kendaraan," ucap Erwin.

Sidomulyo belum mempublikasikan kinerja keuangan 2018. Mengintip kinerja sepanjang sembilan bulan di tahun lalu, Sidomulyo Selaras membukukan pendapatan bersih Rp 71,09 miliar, atau turun 9,47% yoy. Perinciannya, senilai Rp 70,87 miliar berupa pendapatan jasa angkutan dan Rp 223,19 juta pendapatan jasa inklaring.

Tatkala kinerja top line menurun, beban pokok pendapatan juga mendaki 9,08% yoy menjadi Rp 62,85 miliar. Beban penyusutan menjadi pemicu terbesar kenaikan beban pokok pendapatan. Tak ayal, kinerja bottom line pun tertekan. Rugi bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk alias rugi bersih SDMU per 30 September 2018 naik dua kali lipat menjadi Rp 21,81 miliar.

Dari 320 kendaraan yang beroperasi, Sidomulyo bakal memodifikasi sebagian kendaraan. "Sejauh ini, kami memiliki 320 kendaraan dengan utilitas 100%. Artinya, jika kami memiliki customer baru mengharuskan untuk menambah jumlah kendaraan. Jika ada teknologi yang memungkinkan, kenapa harus menambah jika unit yang ada bisa dimodifikasi," kilah dia.

Atas dasar itu, SDMU terus mematangkan rencana memodifikasi atau mendesain ulang kendaraan. "Desainnya sudah ada sejak delapan tahun lalu, namun belum terealisasi karena masalah perizinan. Desain baru ini memanfaatkan teknologi dimana kapasitas angkutan bisa satu banding lima," klaim Erwin.

Selama ini, dia mengungkapkan, perizinannya bermasalah karena salah satu komponen melanggar aturan yakni dimensi dua roda depan melebihi aturan yang diperbolehkan yakni 21 centimeter. Namun model komponen yang diajukan SDMU berukuran 22 cm. "Masalahnya hanya di situ, padahal fungsi lebar ban ini untuk keamanan juga," keluh Erwin.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Usai Spin Off, TLKM Nyalakan Sinyal IPO Infranexia
| Jumat, 19 Desember 2025 | 05:49 WIB

Usai Spin Off, TLKM Nyalakan Sinyal IPO Infranexia

TLKM menandatangi akta pemisahan sebagai bisnis alias spin off dan aset wholesale fiber connectivity tahap pertama ke Infranexia. 

PLN Nusantara Power Membuka Kerjasama PLTS Apung
| Jumat, 19 Desember 2025 | 05:35 WIB

PLN Nusantara Power Membuka Kerjasama PLTS Apung

Sejauh ini, PLN Nusantara Power sudah menggarap sejumlah PLTS apung yang tersebar di beberapa wilayah.

Danantara Mulai Rambah Hospitality di Tanah Suci
| Jumat, 19 Desember 2025 | 05:25 WIB

Danantara Mulai Rambah Hospitality di Tanah Suci

Danantara sudah mengakuisisi aset properti dan lahan yang diperuntukkan bagi jamaah haji dan umrah asal Indonesia. 

Harga Menyusut Dibarengi Tren Penurunan Produksi
| Jumat, 19 Desember 2025 | 05:15 WIB

Harga Menyusut Dibarengi Tren Penurunan Produksi

Normalisasi kebutuhan batubara di pasar global langsung menekan harga dari batubara di sepanjang 2025.

Berjibaku Menentukan Upah Minimum 2026
| Jumat, 19 Desember 2025 | 05:15 WIB

Berjibaku Menentukan Upah Minimum 2026

Pemerintah daerah mulai membahas penentuan upah minimum untuk tahun 2026 setelah kisi-kisinya terbit.

Ikhtiar Leasing Mengejar Cuan Saat Pasar Masih Terjepit
| Jumat, 19 Desember 2025 | 04:55 WIB

Ikhtiar Leasing Mengejar Cuan Saat Pasar Masih Terjepit

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat perusahaan leasing membukukan laba Rp 16,14 triliun hingga kuartal III-2025. 

Lender Tuntut DSI Lebih Terbuka Terkait Penyelesaian Gagal Bayar
| Jumat, 19 Desember 2025 | 04:55 WIB

Lender Tuntut DSI Lebih Terbuka Terkait Penyelesaian Gagal Bayar

Para pemberi pinjaman DSI menuntut keterbukaan platform fintech lending tersebut lebih terbuka dalam memberikan informasi.

Korupsi dan Ancaman Agenda Keberlanjutan Indonesia
| Jumat, 19 Desember 2025 | 04:46 WIB

Korupsi dan Ancaman Agenda Keberlanjutan Indonesia

Kepemimpinan yang lahir dari sistem oligarki yang koruptif dan kolutif akan menciptakan siklus yang sama.

IHSG Turun Meski Asing Net Buy, Intip Prediksi dan Rekomendasi Saham Hari Ini (19/12)
| Jumat, 19 Desember 2025 | 04:45 WIB

IHSG Turun Meski Asing Net Buy, Intip Prediksi dan Rekomendasi Saham Hari Ini (19/12)

IHSG mengakumulasi pelemahan 0,03% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 21,73%.​

Industri Penjaminan Antisipasi Efek Jangka Menengah Kebijakan Relaksasi KUR
| Jumat, 19 Desember 2025 | 04:15 WIB

Industri Penjaminan Antisipasi Efek Jangka Menengah Kebijakan Relaksasi KUR

Pelaku industri penjaminan kini tengah bersiap untuk mengantisipasi efek dari kebijakan relaksasi KUR bencana Sumatra

INDEKS BERITA