Anak Usaha Alam Sutera (ASRI) Memperoleh Persetujuan Amendemen Ketentuan Obligasi

Selasa, 26 Februari 2019 | 16:51 WIB
Anak Usaha Alam Sutera (ASRI) Memperoleh Persetujuan Amendemen Ketentuan Obligasi
[]
Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Alam Synergy Pte. Ltd., anak usaha PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), telah merampungkan permintaan persetujuan alias consent solicitation untuk menyetujui amendemen syarat dan ketentuan obligasi senior tanpa jaminan senilai US$ 245 juta dengan bunga 6,625% yang jatuh tempo pada 2022.

Alam Synergy  pada hari ini, Selasa (26/2), mengumumkan telah menerima persetujuan yang diperlukan untuk menyetujui usulan amendemen perjanjian obligasi.

Pada tanggal penutupan permintaan persetujuan, tepatnya pada 25 Februari 2019 pukul 05.00 sore Waktu Eropa Tengah (CET), Alam Synergy telah menerima persetujuan yang sah atas usulan perubahan perjanjian obligasi senilai US$ 245 juta.

Dalam permintaan persetujuan itu, Alam Synergy memperoleh persetujuan dari pemegang obligasi senilai US$ 228,85 juta yang mewakili 93,41% dari total pokok obligasi.

Pemegang obligasi yang secara sah menyerahkan persetujuan akan menerima pembayaran tunai sebesar US$ 2 untuk setiap pokok utang senilai US$ 1.000. Fee atas persetujuan tersebut akan dibayarkkan pada 27 Februari 2019

Seperti diketahui, Alam Sutera melalui Alam Synergy telah mengajukan permohonan persetujuan pada 12 Februari lalu untuk mengubah ketentuan pembatasan pada indenture alias kontrak obligasi.

Amendeman perjanjian obligasi tersebut akan mengubah pembatasan dalam persyaratan utang dan saham untuk memasukkan konsep utang prioritas.

Hal ini akan memungkinkan Alam Sutera sebagai induk penjamin, Alam Synergy sebagai penerbit obligasi, maupun anak usaha penjamin lainnya untuk memperoleh utang yang dijamin dalam jumlah agregat tidak lebih dari 15% terhadap total aset.

Amendemen juga akan mengubah pembatasan pada syarat pembayaran terbatas untuk menyediakan dana awal sebesar US$ 10 juta, yang tercermin dalam obligasi senilai US$ 175 juta dengan kupon  11,5% yang akan jatuh tempo pada 2021.

Bertindak sebagai solicitation agent adalah UBS AG Cabang Singapura. Sementara D.F. King bertindak sebagai agen informasi dan tabulasi.

Sekretaris Perusahaan Alam Sutera Realty Tony Rudiyanto, dalam keterbukaan informasi di BEI, mengatakan, disetujuinya consent solicitation oleh pemegang surat utang akan memberikan fleksibilitas bagi perusahaan.

 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Xerox Holdings Bakal Akuisisi Lexmark Senilai US$ 1,5 Miliar
| Senin, 23 Desember 2024 | 19:48 WIB

Xerox Holdings Bakal Akuisisi Lexmark Senilai US$ 1,5 Miliar

Lexmark perusahaan yang berbasis di Lexington, Kentucky dibentuk sebagai bentuk spin off dari IBM pada bulan Maret 1991.

Valuasi IPO CBDK Dinilai Menarik, Begini Analisisnya
| Senin, 23 Desember 2024 | 15:51 WIB

Valuasi IPO CBDK Dinilai Menarik, Begini Analisisnya

CBDK meminta harga IPO 19x-26x P/E sepanjang tahun 2025, lebih tinggi dibandingkan perusahaan sejenis di sektornya yang hanya 6x-9x P/E.

Mediasi Diperpanjang, Gugatan 40 Nasabah Mirae Senilai Rp 8,17 Triliun Masih Bergulir
| Senin, 23 Desember 2024 | 14:21 WIB

Mediasi Diperpanjang, Gugatan 40 Nasabah Mirae Senilai Rp 8,17 Triliun Masih Bergulir

Mirae Asset minta waktu hingga 16 Januari 2025 untuk memberikan tanggapan karena proposal penggugat harus dirapatkan melibatkan seluruh direksi.

Pilihan Saham Big Caps Menarik Untuk Investasi Jangka Panjang
| Senin, 23 Desember 2024 | 13:58 WIB

Pilihan Saham Big Caps Menarik Untuk Investasi Jangka Panjang

Saham-saham dengan kapitalisasi pasar atau market capitalization (market cap) besar tak melulu jadi pilihan tepat untuk investasi jangka panjang.

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga
| Senin, 23 Desember 2024 | 09:00 WIB

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga

PALM mencetak laba bersih Rp 464,63 miliar di Januari-September 2024, dibandingkan periode sebelumnya rugi bersih sebesar Rp 1,94 triliun.

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:52 WIB

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik

Sejumlah sektor usaha dinilai masih prospektif dan berpotensi sebagai motor penggerak ekonomi Indonesia ke depan, setidaknya dalam jangka menengah

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:47 WIB

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025

Tantangan pemerintah Indonesia untuk memacu perekonomian semakin berat pada tahun depan, termasuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:36 WIB

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan

Bila mendapatkan insentif pajak, maka PPnBM untuk kendaraan hybrid akan dibanderol sebesar 3% hingga 4%.

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:35 WIB

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli

Miten yang bergerak di bisnis barang konsumsi dibayangi sentimen kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%.

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:25 WIB

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun

Sudah tidak banyak lagi ruang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk menguat di sisa tahun ini. 

INDEKS BERITA

Terpopuler