Demi Fleksibilitas Pinjaman, Alam Sutera Ajukan Perubahan Surat Utang

Selasa, 12 Februari 2019 | 20:37 WIB
Demi Fleksibilitas Pinjaman, Alam Sutera Ajukan Perubahan Surat Utang
[]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) mengajukan permohonan perubahan surat utang alias consent solicitation ke pemegang obligasi. Melalui anak usahanya yang terdaftar di Bursa Efek Singapura, Alam Synergy Pte Ltd, consent solicitation itu diusulkan untuk obligasi senior tahun 2016 yang jatuh tempo 2022 mendatang.

Sekretaris Perusahaan Alam Sutera Tony Rudiyanto mengatakan, permohonan tersebut diajukan agar Alam Sutera bisa mendapatkan utang (secured debt) dengan agregat hingga 15% dari total aset. "Hal ini memberikan fleksibilitas bagi perusahaan untuk mendapatkan pinjaman dengan atau tanpa jaminan," ujar Sekretaris Perusahaan Alam Sutera, kepada KONTAN, Selasa (12/2).

Dalam consent solicitation itu, Alam Sutera membutuhkan persetujuan yang sah dari mayoritas pemegang obligasi, dalam jumlah pokok senilai US$ 245 juta. Semua persetujuan yang ditransmisi dengan benar pada 25 Februari 2019 sebelum pukul 17.00 waktu Eropa Tengah, akan memenuhi syarat untuk menerima pembayaran tunai sebesar US$ 2 per US$ 1.000 jumlah pokok obligasi. 

Adapun amandemen surat utang yang diusulkan akan mengubah batasan utang dan saham, yang memungkinkan Alam Sutera untuk mendapatkan utang yang dijamin dalam jumlah agregat tak lebih dari 15% dari total aset. Amandemen itu juga meliputi perubahan batasan pembayaran yang tercermin dalam obligasi baru perusahaan senilai US$ 175 juta dengan kupon 11,5% yang akan jatuh tempo pada 2021. 

Alam Sutera menunjuk UBS AG cabang Singapura sebagai solicitation agent. Sementara itu, D.F King bertindak sebagai agen informasi dan tabulasi. 

Belum lama ini, Alam Sutera merilis surat utang atau senior notes senilai US$ 175 juta. Surat utang itu akan digunakan untuk membayar senior notes senilai US$ 235 juta yang diterbitkan pada 2013 lalu. Instrumen ini jatuh tempo pada 2020. Adapun kuponnya sebesar 6,95% per tahun.

Moody's Investor Service telah memberikan peringkat B2 untuk obligasi senior ini. Obligasi ini dijamin oleh alam sutera dan sebagian besar anak usahanya. Namun, outlook peringkat surat utang tersebut adalah negatif.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Dua Saham Masuk ke Indeks IDX80 Mulai 2 Mei 2025, Ini Daftar Lengkapnya
| Jumat, 25 April 2025 | 15:08 WIB

Dua Saham Masuk ke Indeks IDX80 Mulai 2 Mei 2025, Ini Daftar Lengkapnya

Saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) masuk pada indeks IDX80 periode 2 Mei hingga 31 Juli 2025.

Daftar Lengkap Saham Indeks IDX30 Mulai 2 Mei 2025
| Jumat, 25 April 2025 | 14:35 WIB

Daftar Lengkap Saham Indeks IDX30 Mulai 2 Mei 2025

Saham yang masuk indeks IDX30 periode 2 Mei hingga 31 Juli 2025 adalah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

Daftar Lengkap Saham-Saham LQ45 Periode 2 Mei-31 Juli 2025
| Jumat, 25 April 2025 | 14:05 WIB

Daftar Lengkap Saham-Saham LQ45 Periode 2 Mei-31 Juli 2025

BEI mengocok ulang konstituen saham penghuni sejumlah indeks, termasuk indeks LQ45 untuk periode 2 Mei hingga 31 Juli 2025.

Profit 39,12% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kembali Naik (25 April 2025)
| Jumat, 25 April 2025 | 08:41 WIB

Profit 39,12% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kembali Naik (25 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (25 April 2025) 1 gram Rp 1.986.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 39,12% jika menjual hari ini.

Prospek Trimegah Bangun Persada (NCKL) Kinclong, Analis Pasang Rekomendasi Beli
| Jumat, 25 April 2025 | 07:29 WIB

Prospek Trimegah Bangun Persada (NCKL) Kinclong, Analis Pasang Rekomendasi Beli

Prospek PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) diramal tetap solid, didukung oleh proyeksi pertumbuhan produksi dan kontrol biaya yang efisien.

Hartadinata (HRTA) Mengincar Kenaikan Penjualan 60%
| Jumat, 25 April 2025 | 07:26 WIB

Hartadinata (HRTA) Mengincar Kenaikan Penjualan 60%

Kinerja PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) berpeluang meningkat di tengah tren penguatan harga emas sepanjang tahun ini. 

Sikap Trump Melunak, Investor Mulai Melirik Aset Berisiko
| Jumat, 25 April 2025 | 07:19 WIB

Sikap Trump Melunak, Investor Mulai Melirik Aset Berisiko

Sikap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mulai melunak terkait penetapan tarif ke China, mendorong penguatan sejumlah aset berisiko.

Upaya Efisiensi Unilever Indonesia (UNVR) Mulai Buahkan Hasil
| Jumat, 25 April 2025 | 07:15 WIB

Upaya Efisiensi Unilever Indonesia (UNVR) Mulai Buahkan Hasil

Kendati secara tahunan masih turun, kinerja PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mulai membaik secara kuartalan

Hari Ini Jumat (25/4), IHSG Berpotensi Limbung dan Kehilangan Tenaga
| Jumat, 25 April 2025 | 07:12 WIB

Hari Ini Jumat (25/4), IHSG Berpotensi Limbung dan Kehilangan Tenaga

Dari dalam negeri, perhatian pelaku pasar tertuju pada rilis data  money supply M2 atau jumlah uang beredar di Indonesia bulan Maret 2025. 

KPI Capai 78 Juta Barel Realisasi Total Intake
| Jumat, 25 April 2025 | 07:06 WIB

KPI Capai 78 Juta Barel Realisasi Total Intake

KPI memonitor plant availability factor (PAF). Pada kuartal I-2025, PAF tercatat 99,83%, melampaui standar minimal 99%

INDEKS BERITA

Terpopuler