Anak Usaha Bakrieland (ELTY) Digugat PKPU

Rabu, 08 September 2021 | 16:56 WIB
Anak Usaha Bakrieland (ELTY) Digugat PKPU
[ILUSTRASI. PT Bumi Daya Makmur, anak usaha Bakrieland Development (ELTY), dimohonkan PKPU. KONTAN/Daniel Prabowo/30/09/2009]
Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak usaha PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT Bumi Daya Makmur, digugat Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). 

Permohonan PKPU terhadap Bumi Daya Makmur didaftarkan pada Selasa (7/9) kemarin di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus). 

Berdasarkan Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) PN Jakpus, Vera Pulo Sabarina S. dan Didin Zaenuddin telah mengajukan permohonan PKPU terhadap Bumi Daya Makmur. 

Permohonan tersebut didaftarkan dengan nomor perkara 371/Pdt.Sus-PKPU/2021/PN Jkt.Pst.

Baca Juga: Mau Jadi Produsen Terbesar Susu Mentah di China, Japfa Kembali Melego Saham AustAsia

Dalam petitumnya, Vrea Pulo dan Didin Zaenuddin meminta majelis hakim mengabulkan permohonan PKPU terhadap Bumi Daya Makmur. Mereka juga meminta majelis hakim menetapkan PKPU Sementara bagi Bumi Daya Makmur untuk paling lama 45 hari. 

 

 

Selain itu, Vera Pulo dan Didin Zaenuddin meminta majelis hakim memerintahkan Bumi Daya Makmur untuk segera menerbitkan sertifikat hak milik satuan rumah susun (SHMSRS) Apartemen The Wave at Rasuna Epicentrum. 

Bumi Daya Makmur merupakan pengembang apartemen The Wave yang terletak di kawasan Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan. 

Baca Juga: Fitch: Perpanjangan Burden Sharing Bisa Mengerek Risiko Melemahnya Stabilitas Makro

The Wave merupakan kompleks kondominium dan kondotel dengan tiga menara (Sand, Coral Ocea) untuk segmen kelas menengah. Berdiri di atas lahan seluas 14.050 meter persegi, komplek kondominium The Wave memiliki 1.000 unit apartemen. 

Hingga 31 Desember 2019, Condominium Sand dan Coral telah terjual 100%. Pada kuartal I-2019, menara Ocea mulai dioperasikan secara bertahap sebagai hotel dengan operator Swiss-Belhotel. 

Selanjutnya: Kasus Korupsi PT Pelindo II, Kejagung: Unsur Kerugian Keuangan Negara Belum Terpenuhi

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)
| Jumat, 09 Mei 2025 | 09:20 WIB

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (9 Mei 2025) 1 gram Rp 1.926.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 35,91% jika menjual hari ini.

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:35 WIB

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan

Penjualan semen INTP di pasar domestik turun 4,2% year on year (yoy) menjadi 4,29 juta ton pada kuartal I-2025

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:32 WIB

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas

Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membuka pendaftaran bagi anggota bursa (AB) yang berminat menjadi Liquidity Provider Saham. 

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:11 WIB

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita

Dalam dunia yang saling terhubung saat ini, menegaskan kedaulatan tidak berarti mundur dari kerja sama global.

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:59 WIB

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab

Rumor merger dan akuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) oleh Grab telah berembus, setidaknya sejak Februari 2020.

Inklusi dan Literasi
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:55 WIB

Inklusi dan Literasi

Gap antara literasi dan inklusi harus terus diperkecil agar tercipta pasar keuangan yang benar-benar berkualitas.

Pemerintah Kerja Berat Kejar Target PNBP
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:28 WIB

Pemerintah Kerja Berat Kejar Target PNBP

Kinerja PNBP yang terkontraksi di awl tahun ini dan potensi kehilangan penerimaan negara daridividen BUMN memperbear pencapaian target PNBP 2025

Masih Ada Risiko  Tekanan Cadangan Devisa
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:24 WIB

Masih Ada Risiko Tekanan Cadangan Devisa

Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa akhir April 2025 turun US$ 4,6 miliar menjadi US$ 152,5 miliar

Awas! Danantara Salah Langkah, Rating Utang Ambles
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:13 WIB

Awas! Danantara Salah Langkah, Rating Utang Ambles

Jika tidak dikelola secara hati-hati, Danantara kelak bisa menjadi sumber risiko besar bagi keuangan negara

Pendapatan Surya Semesta Internusa (SSIA) Kuartal I Ditopang Bisnis Konstruksi
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:00 WIB

Pendapatan Surya Semesta Internusa (SSIA) Kuartal I Ditopang Bisnis Konstruksi

SSIA melaporkan pendapatan sebesar Rp 1,06 triliun pada kuartal I-2025. Angka ini menurun 2,1% secara tahunan atau year on year (yoy).

INDEKS BERITA

Terpopuler