Anak usaha Humpuss di Bisnis LNG & FSRU GTS Internasional Siap Go Public

Selasa, 10 Agustus 2021 | 11:18 WIB
Anak usaha Humpuss di Bisnis LNG & FSRU GTS Internasional Siap Go Public
[ILUSTRASI. Kapal Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Jawa Satu berlabuh di kawasan perairan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, Minggu (21/2/2021).]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) siap mengantarkan anak usahanya, PT GTS Internasional (GTSI), menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) dalam waktu dekat. Belum bisa menjelaskan secara detail terkait porsi saham dan target perolehan IPO, manajemen GTSI membeberkan tentang prospek bisnis perusahaan di masa mendatang. 

Presiden Direktur GTS Internasional Kemal Imam Santoso mengungkapkan, dalam waktu dekat mereka siap memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. "Targetnya kami akan melaksanakan bookbuilding pada pekan depan," ungkap dia dalam diskusi virtual bersama KONTAN, Senin (9/8). 
 
GTSI telah menunjuk tiga underwriter, dua di antaranya sekuritas asing dan satu lagi berasal dari dalam negeri.
 
Kemal menegaskan, salah satu keputusan GTSI untuk IPO adalah mempertimbangkan investasi infrastruktur dalam jangka panjang. GTSI yang menjalankan usaha distribusi pengangkutan gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) dan penyediaan  Floating Storage Regasification Unit (FSRU) masuk dalam sektor bisnis strategis dan kritikal. Ini sejalan dengan program pemerintah Indonesia yang memprioritaskan konsumsi gas dalam negeri. 
 
Direktur GTS Internasional, Dandun Widodo menambahkan, dalam jangka panjang, GTSI punya peluang  bisnis sangat menjanjikan. Ada tiga strategi yang akan dijalankan GTSI untuk mewujudkan peluang tersebut, yakni fokus pada pertumbuhan bisnis, akuisisi perusahaan yang sudah ada maupun yang sudah mempunyai kontrak jangka panjang. Kemudian, mereka menyiapkan strategi pendanaan melalui IPO. 
 
Dandun mengungkapkan, salah satu tujuan yang ingin GTSI setelah IPO adalah membangun FSRU permanen.  
 
Tahun ini GTSI ingin membangun satu unit FSRU baru berkapasitas 15.000 meter kubik di proyek Amurang, Sulawesi Utara. Investasinya ditaksir senilai US$ 50 juta. 
 
"Pada 2019, kami memenangi tender di Sulawesi Utara di mana sesuai perjanjian harus menyediakan FSRU permanen. Saat ini perusahaan masih menggunakan FSRU temporer. Salah satu tujuan
IPO adalah untuk membangun FSRU permanen," kata dia. 
 
Melihat kinerja keuangan, Dandun memaparkan, pada tiga tahun terakhir, fundamental keuangan GTS Internasional diklaim sangat sehat, mulai dari pertumbuhan laba, pendapatan, hingga aset.
Pada 2020, return on equity (ROE) atau jumlah imbal hasil dari laba bersih terhadap ekuitas sebesar 26,9%. 
 
Kemudian pendapatannya konsisten bertumbuh dalam tiga tahun terakhir, yakni dari sebelumnya membukukan pendapatan senilai US$ 27 juta di tahun 2018 menjadi US$ 31 juta pada 2020. 
Adapun net profit margin GTS Internasional sebesar 52% yang diklaim sangat fantastis dan sulit dijumpai di industri manapun. 
 
Komisaris Independen GTS Internasional, Hari Purnomo bilang, ada beberapa alasan perusahaan menggelar IPO. Pertama, ingin meraih sumber alternatif pendanaan dan kelangsungan usaha di jangka panjang. 
 
"IPO akan meningkatkan nilai perusahaan. Sebagai perusahaan terbuka tentunya kendali dan tata kelola perusahaan akan lebih baik," papar dia. 
 
Alasan ketiga, lewat IPO kredibilitas dan citra perusahaan akan meningkat terhadap mitra strategis. "Terakhir, tujuan mendapatkan pendanaan dari publik adalah mengembangkan bisnis demi memberikan kontribusi terhadap penyediaan energi untuk bangsa," ungkap dia. 
 
Selama 10 dekade beroperasi, GTS Internasional telah menguasai hampir 90% pangsa pasar pengangkutan LNG di domestik. Adapun operasional kapal-kapal yang mengangkut LNG dari Bontang, pihaknya telah berkontribusi hampir 100%.     

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Kenaikan Belanja Negara Pompa Defisit Anggaran
| Sabtu, 09 November 2024 | 05:15 WIB

Kenaikan Belanja Negara Pompa Defisit Anggaran

Defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga Oktober tahun ini mencapai Rp 309,2 triliun.

Perusahaan Pelat Merah Setor Dividen ke Negara Rp 79,7 Triliun
| Sabtu, 09 November 2024 | 05:00 WIB

Perusahaan Pelat Merah Setor Dividen ke Negara Rp 79,7 Triliun

Realisasi dividen ini terutama didorong oleh setoran dividen BUMN sektor perbankan atas peningkatan kinerja keuangan. 

Hujan Bulan November
| Sabtu, 09 November 2024 | 05:00 WIB

Hujan Bulan November

Pasar juga masih belum mendapatkan gambaran jelas lagi tegas mengenai gagasan keberlanjutan pemerintahan.

Sekarang Girang, Tahun Depan Valuta Asing Meriang
| Sabtu, 09 November 2024 | 04:45 WIB

Sekarang Girang, Tahun Depan Valuta Asing Meriang

Saat ini pasar tengah risk on selepas  pemangkasan bunga acuan Federal Reserve sehingga valas Asia terangkat.

Sedu-Sedan Pertambangan Rakyat, Rogoh Kocek Miliaran Rupiah Demi Izin Tambang
| Sabtu, 09 November 2024 | 04:30 WIB

Sedu-Sedan Pertambangan Rakyat, Rogoh Kocek Miliaran Rupiah Demi Izin Tambang

Jumlah penambang rakyat di Indonesia mencapai 4,2 juta orang. Angkanya terus bertambah seiring kondisi ekonomi yang makin sulit.​

Kebijakan Suspensi Saham oleh BEI Terus Menuai Kritikan, Diminta Lebih Transparan
| Sabtu, 09 November 2024 | 04:15 WIB

Kebijakan Suspensi Saham oleh BEI Terus Menuai Kritikan, Diminta Lebih Transparan

BEI mesti lebih transparan soal alasan suatu saham terkena suspensi dengan menjelaskan ketentuan yang dilanggar serta dibuktikan dengan data.

Menyimak Aksi Lengan Investasi Negara Asing, Lebih Banyak Divestasi Saham Emiten BEI
| Sabtu, 09 November 2024 | 04:00 WIB

Menyimak Aksi Lengan Investasi Negara Asing, Lebih Banyak Divestasi Saham Emiten BEI

Dua perusahaan investasi milik Pemerintah Singapura; GIC dan Temasek lebih banyak melakukan divestasi saham sepanjang tahun ini.

Bisnis Agen Laku Pandai Bank Naik
| Sabtu, 09 November 2024 | 03:45 WIB

Bisnis Agen Laku Pandai Bank Naik

BRI memiliki 1,02 juta AgenBRILink hingga September 2024. Sepanjang Januari - September 2024, para agen mencatatkan transaksi Rp 1.170 triliun 

Cuan Anak Usaha Perbankan Bikin Kinerja Makin Pakem
| Sabtu, 09 November 2024 | 03:15 WIB

Cuan Anak Usaha Perbankan Bikin Kinerja Makin Pakem

Salah satu bank dengan kinerja anak usaha yang cukup impresif adalah BRI. Hingga September 2024, anak usaha BRI tumbuh 23%. 

Gelar Stock Split 1:10, Simak Rekomendasi Saham PTRO
| Jumat, 08 November 2024 | 10:04 WIB

Gelar Stock Split 1:10, Simak Rekomendasi Saham PTRO

PTRO terafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu mengumumkan rencana pemecahan nilai nominal saham alias stock split.

INDEKS BERITA

Terpopuler