AS Rekomendasikan Beri Izin ke Meta dan Alphabet untuk Gunakan Kabel Bawah Laut

Sabtu, 18 Desember 2021 | 11:30 WIB
AS Rekomendasikan Beri Izin ke Meta dan Alphabet untuk Gunakan Kabel Bawah Laut
[]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Administrasi Joe Biden pada Jumat (17/12) merekomendasikan pemberian izin ke Alphabet dan Meta Platforms untuk menggunakan sistem kabel bawah laut untuk menangani pertumbuhan lalu lintas internet dengan Asia.

Pemerintah mendesak regulator, Komisi Komunikasi Federal (FCC), untuk memberikan lisensi bagi perusahaan untuk mengirim dan menerima data melalui Pacific Light Cable Network yang saat ini berjarak 8.000 mil. Sistem kabel optik bawah laut itu menghubungkan Amerika Serikat (AS), Taiwan, Filipina, dan Hong Kong.

Kabel bawah laut mentransmisikan hampir semua lalu lintas data internet di dunia. Meta yang merupakan induk dari Facebook meminta izin untuk menggunakan penggunaan di ruas Filipina ke AS. Sementara Alphabet, induk Google, meminta lisensi untuk terhubung ke Taiwan.

Baca Juga: Makin Banyak Diincar, Yuk Intip Potensi Aset Kripto Bertema Metaverse  

Perusahaan berkomitmen untuk melindungi privasi dan keamanan data milik AS, terutama terhadap operasi intelijen China.

Rencana Alphabet dan Meta membatalkan proposal sebelumnya, yaitu menggunakan kabel jaringan ke Hong Kong, yang dikendalikan Beijing. Beberapa lembaga pemerintah AS merekomendasikan untuk memblokir rencana itu pada tahun 2020.

Kementerian Kehakiman mengatakan perjanjian keamanan nasional dengan Alphabet dan Meta harus ada, mengingat “upaya berkelanjutan” China untuk memperoleh data pribadi sensitif jutaan orang AS."

Kedutaan Besar China di Washington dan Google tidak segera berkomentar.

Baca Juga: Menerawang Potensi Aset Kripto Bertema Metaverse  

Google mengatakan pada tahun 2020 bahwa mereka membutuhkan koneksi data untuk menangani lalu lintas yang meningkat antara pusat datanya di Taiwan dan AS.

Seorang juru bicara Meta mengatakan "sistem kabel meningkatkan kapasitas internet" antara Amerika Serikat dan Filipina "untuk membantu orang tetap terhubung dan berbagi konten." Kabelnya aman dan data dilindungi melalui enkripsi canggih, katanya.

Berdasarkan perjanjian, Google dan Meta harus melakukan penilaian risiko tahunan terhadap data sensitif, dan mereka harus dapat membatasi atau menghentikan lalu lintas data melalui kabel dalam waktu 24 jam.

Sekitar 300 kabel bawah laut membentuk tulang punggung internet, membawa 99% lalu lintas data dunia.

Bagikan

Berita Terbaru

Menakar Efek Program MBG Ke Emiten Produsen Susu, Ada ULTJ, DMND, dan CMRY
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 09:49 WIB

Menakar Efek Program MBG Ke Emiten Produsen Susu, Ada ULTJ, DMND, dan CMRY

Kebutuhan susu diperkirakan naik efek program MBG, dari sebelumnya sekitar 4,7 juta ton naik menjadi lebih dari 8 juta ton.

Dampak Rencana MSCI Masih Mengiringi Gerak Bursa, Berikut Proyeksi IHSG Hari Ini
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 09:01 WIB

Dampak Rencana MSCI Masih Mengiringi Gerak Bursa, Berikut Proyeksi IHSG Hari Ini

MSCI juga akan menerapkan pembulatan baru mulai Mei 2026, dengan aturan berbeda tergantung besarnya free float.

Produksi dan Kapasitas Panas Bumi Serta Kontrak Jangka Panjang Jadi Andalan PGEO
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 08:43 WIB

Produksi dan Kapasitas Panas Bumi Serta Kontrak Jangka Panjang Jadi Andalan PGEO

Tertekan karena faktor non-operasional, termasuk selisih kurs dan biaya bunga dari ekspansi pembangkit. Secara operasional masih solid.

Saham AMMS ARA Lagi, Negosiasi Akuisisi Oleh Investor Kakap di COIN Masih Berlangsung
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 08:43 WIB

Saham AMMS ARA Lagi, Negosiasi Akuisisi Oleh Investor Kakap di COIN Masih Berlangsung

Indikator teknikal menunjukkan, saham PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS) masih berpeluang melanjutkan kenaikan.

Pendapatan dan Laba AKRA di Kuartal IV-2025 bisa Lebih Baik, Ditopang Penjualan Lahan
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 08:15 WIB

Pendapatan dan Laba AKRA di Kuartal IV-2025 bisa Lebih Baik, Ditopang Penjualan Lahan

Persoalan pasokan BBM di SPBU BP-AKR tidak berdampak signifikan lantaran kontribusinya yang mini ke PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

Sido Muncul Menadah Berkah dari Masuk Angin
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 08:14 WIB

Sido Muncul Menadah Berkah dari Masuk Angin

Kinerja PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) diproyeksi membaik pada semester II 2025

Harga Emas Dunia Terkoreksi, Investor Saham Disarankan Wait and See
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 07:55 WIB

Harga Emas Dunia Terkoreksi, Investor Saham Disarankan Wait and See

Potensi kenaikan harga emas hingga pengujung tahun 2025 diprediksi tidak akan terlalu signifikan lagi.

Ada Rencana MSCI Soal Free Float di Bursa, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 07:07 WIB

Ada Rencana MSCI Soal Free Float di Bursa, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

MSCI akan menyesuaikan metodologi perhitungan free float khusus konstituen saham Indonesia, akan menggunakan data KSEI.

Andalkan SPN untuk Hindari Duit Menumpuk
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 06:47 WIB

Andalkan SPN untuk Hindari Duit Menumpuk

Strategi ini dilakukan untuk mempercepat belanja pusat maupun daerah di awal tahun tanpa harus menumpuk anggaran di akhir tahun sebelumnya.

Perlu Revisi Skema Hitung PPh Karyawan
| Selasa, 28 Oktober 2025 | 06:41 WIB

Perlu Revisi Skema Hitung PPh Karyawan

Ditjen Pajak akan mengevaluasi skema tarif efektif rata-rata (TER) PPh Pasal 21                     

INDEKS BERITA

Terpopuler