Aset Digital dan Darurat Judi Online

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada akhir tahun lalu, publik dihebohkan oleh penangkapan warga Desa Bojongkembar, Sukabumi, yang diduga mempromosikan situs judi online melalui live streaming di aplikasi TikTok. Gunawan "Sadbor" dan rekannya ditangkap oleh Polres Sukabumi pada akhir Oktober 2024, setelah diketahui menerima bayaran besar setiap harinya untuk mempromosikan situs tersebut. Akibatnya, keduanya dijerat dengan pasal dalam Undang-Undang Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) sebagai pelaku yang mendistribusikan atau mentransmisikan konten perjudian.
Fenomena judi online kini menjadi masalah sosial dan ekonomi yang serius di Indonesia. Platform judi online terus bermunculan meskipun pemerintah aktif memblokirnya. Dampak negatifnya pun tidak dapat diabaikan, mengingat aktivitas ini telah memicu berbagai persoalan sosial.
Baca Juga: Atasi Likuiditas Ketat, Verdhana Sekuritas Minta BI Pangkas GWM Jadi 3%-5%
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukKontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.