Asuransi TPL Diklaim Tak Tumpang Tindih

Jumat, 25 Oktober 2024 | 06:15 WIB
Asuransi TPL Diklaim Tak Tumpang Tindih
[ILUSTRASI. Suasana jalan yang macet di kota Jakarta saat pagi hari, Senin (03/06/2024). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/03/06/2024]
Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bila tak ada aral melintang, program asuransi wajib third party liability (TPL) akan berlaku dalam hitungan bulan. PT Asuransi Jasaraharja Putera menilai program ini tak akan tumpang tindih dengan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) yang selama ini dijalankan induk usaha mereka, Jasa Raharja.

Adapun SWDKLLJ merupakan asuransi yang menanggung biaya perawatan korban kecelakaan lalu lintas. Direktur Utama Jasaraharja Putera (JRP Insurance) Abdul Haris mengatakan iuran tersebut adalah untuk TPL pihak ketiga untuk kecelakaan diri. "Kalau produk TPL untuk kendaraan yang kami kelola adalah property damage-nya. Justru saling melengkapi," kata Abdul, Kamis (24/10).

Abdul bilang tingkat kecelakaan di Indonesia masih tinggi sehingga produk TPL kendaraan dibutuhkan. Adapun untuk TPL kendaraan, Jasaraharja Putera mengenakan iuran sebesar Rp 20 ribu untuk sepeda motor dan mobil sebesar Rp 100 ribu per tahun.

Abdul melanjutkan, terkait program asuransi wajib TPL, pihaknya siap apabila ditunjuk jadi penyelenggara. Pasalnya, JRP Insurace sudah punya kerja sama dengan pihak IFG dan ekosistem lain.

Baca Juga: Asuransi Kesehatan Masih Menjadi Pegangan

Abdul mengatakan JRP Insurance juga sudah punya mitra untuk pelayanan klaimnya. Perseroan telah punya rekanan bengkel yang didukung teknologi kecerdasan buatan sehingga proses klaim bisa lebih sederhana.

Sementara itu, pengamat asuransi Irvan Rahardjo berpendapat asuransi TPL kendaraan menjadi asuransi wajib atau tidak bergantung kebijakan pemerintah. Sementara di sejumlah negara, pemerintahnya memang telah mewajibkan asuransi TPL. "Di samping itu, faktanya angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia terus meningkat," kata Irvan.

Apabila asuransi TPL menjadi wajib, Irvan menilai sebaiknya dijadikan perluasan dari program yang saat ini dijalankan Jasa Raharja yang memberi santunan kecelakaan dan meninggal pada kecelakaan lalu lintas.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ogi Prastomiyono bilang pihaknya masih menunggu terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) terkait asuransi wajib TPL. Dia bilang regulator hanya mengikuti poin-poin yang akan diatur di dalam PP tersebut.

Bagikan

Berita Terbaru

Rela Antri Demi Mengoleksi Kepingan Emas
| Minggu, 05 Oktober 2025 | 13:00 WIB

Rela Antri Demi Mengoleksi Kepingan Emas

Investasi emas kian naik daun. Harga yang terus berkilau menjadi daya tarik bagi orang yang rela berbondong-bondong antri pembelian emas.

Saham ANTM Gerak Melandai, Investor Asing Institusi AS Sibuk Akumulasi
| Minggu, 05 Oktober 2025 | 10:24 WIB

Saham ANTM Gerak Melandai, Investor Asing Institusi AS Sibuk Akumulasi

Secara historis, Blackrock terpantau gencar mengakumulasi saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sejak Juli hingga Oktober 2025.

Investasi Emas Bukan untuk di Bawah 1 Tahun
| Minggu, 05 Oktober 2025 | 09:00 WIB

Investasi Emas Bukan untuk di Bawah 1 Tahun

Investasi emas digital menawarkan kepraktisan. Selain keuntungannya, pahami juga bagaimana risikonya.

Simak Strategi Direktur Sompo Insurance Indonesia dalam Berinvestasi
| Minggu, 05 Oktober 2025 | 08:00 WIB

Simak Strategi Direktur Sompo Insurance Indonesia dalam Berinvestasi

Yolanda Widjaja Direktur PT Sompo Insurance Indonesia, memaparkan strategi investasinya untuk mencapai stabilitas keuangan pada saat masa pensiun

Kuartal Pamungkas 2025, Hati-Hati Mengisi Keranjang Investasi
| Minggu, 05 Oktober 2025 | 08:00 WIB

Kuartal Pamungkas 2025, Hati-Hati Mengisi Keranjang Investasi

Performa emas menyalip aset pasar modal. Simak saran portofolio menghadapi kuartal IV 2025 agar hasil akhir tak mengecewakan.

Tren Merajut untuk Merchandise K‑Pop Jadi Peluang Bisnis
| Minggu, 05 Oktober 2025 | 06:15 WIB

Tren Merajut untuk Merchandise K‑Pop Jadi Peluang Bisnis

Gemar merajut kian banyak digandrungi anak muda. Imbasnya, pelaku usaha benang kebanjiran pesanan di dalam negeri bahkan ke luar negeri.

 
Booming AI & Bubble Dotcom
| Minggu, 05 Oktober 2025 | 06:05 WIB

Booming AI & Bubble Dotcom

​Sejak peluncuran ChatGPT oleh OpenAI pada akhir 2022, dunia teknologi seakan menemukan mutiara baru.

Berkah Sampah dan Limbah di Balik Bisnis Taman Rekreasi
| Minggu, 05 Oktober 2025 | 05:35 WIB

Berkah Sampah dan Limbah di Balik Bisnis Taman Rekreasi

Sejak 2024, Taman Safari Bogor mengolah ribuan ton sampah, organik jadi maggot dan anorganik dikirim ke pusat daur ulang. Simak detailnya!

Prospek CDIA Masih Kuat Jangka Panjang, Sahamnya Diprediksi Bisa Tembus Rp 2.000
| Minggu, 05 Oktober 2025 | 05:35 WIB

Prospek CDIA Masih Kuat Jangka Panjang, Sahamnya Diprediksi Bisa Tembus Rp 2.000

CDIA juga memiliki rencana mengembangkan platform terintegrasi di sektor industri, logistik, dan pelabuhan, serta proyek waste to energy (WTE).

Modern Internasional (MDRN) Menggandeng BUMN China
| Minggu, 05 Oktober 2025 | 05:10 WIB

Modern Internasional (MDRN) Menggandeng BUMN China

Kerjasama ini akan memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional melalui penciptaan lapangan kerja dan transfer teknologi.

INDEKS BERITA

Terpopuler