Atasi Gangguan Lockdown di China, Ekspor Korsel Tumbuh Tinggi di Bulan Mei

Rabu, 01 Juni 2022 | 13:45 WIB
Atasi Gangguan Lockdown di China, Ekspor Korsel Tumbuh Tinggi di Bulan Mei
[ILUSTRASI. Pabrik masker wajah di Icheon, Korea Selatan, 6 Maret 2020. REUTERS/Heo Ran]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Ekspor Korea Selatan (Korsel) sepanjang Mei tumbuh dengan kecepatan yang lebih cepat dibandingkan sebulan sebelumnya. Peningkatan pengiriman ke Eropa dan Amerika Serikat (AS) mampu mengimbangi perdagangannya dengan China yang terganggu akibat pembatasan ketat Covid-19.

Ekspor Korsel naik 21,3% dalam basis tahunan menjadi US$ 61,52 miliar, demikian ditunjukkan data kementerian perdagangan pada Rabu. Kenaikan itu lebih tinggi dibandingkan realisasi di April, yaitu 12,9% dan proyeksi para ekonom dalam jajak pendapat Reuters, yaitu 19,3%.

Korsel merupakan yang pertama di antara negara-negara eksportir utama yang merilis data perdagangan bulanan. Data negeri itu pun kerap dianggap sebagai indikator perdagangan dunia.

Pengiriman Korsel ke AS melonjak 29,2% dari tahun sebelumnya, di atas 26,6% untuk April. Sementara ekspor ke Uni Eropa naik 23,5%.

Baca Juga: Wakil Gubernur BOJ Menyatakan Kebijakan Super Longgar Tetap Relevan

Penguncian di China telah mengganggu logistik dan rantai pasokan, memukul perdagangan di kawasan itu.

Ekspor ke China hanya tumbuh 1,2% di bulan Mei dari tahun sebelumnya setelah turun 3,4% di bulan April.

Impor, sementara itu, melonjak 32,0% menjadi $63,22 miliar. Itu membawa neraca perdagangan menjadi defisit $1,71 miliar, setelah mencatat defisit $2,51 miliar pada April.

"Semoga tahun ini memiliki lebih banyak hari kerja dibandingkan tahun lalu. Ekspor ke AS dan Eropa terus kuat, meskipun ekspor dan pengiriman tujuan China ke Hong Kong tetap lemah di tengah kebijakan COVID mereka," kata Park Sang-hyun, seorang analis di HI Investment & Securities.

Baca Juga: Kendati Belanja Korporasi Meningkat, PDB Jepang Diproyeksikan Revisi ke Bawah

"Ke depan, risiko terbesar terhadap siklus ekspor Korea Selatan adalah China."

Data perdagangan Rabu datang karena Bank of Korea menyampaikan kenaikan suku bunga berturut-turut minggu lalu untuk membawa inflasi konsumen turun dari tertinggi 13 tahun. 

Bank sentral juga menurunkan perkiraan pertumbuhan negara untuk tahun ini menjadi 2,7% dari perkiraan sebelumnya sebesar 3,0%, karena melihat permintaan global yang lebih lambat menghambat ekspor Korea Selatan di paruh kedua.

Bagikan

Berita Terbaru

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku
| Jumat, 22 November 2024 | 15:14 WIB

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku

Kepemilikan Prajogo Pangestu dalam emiten Gozco Group, diakitkan dengan investasi Gozco di PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB),  

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI
| Jumat, 22 November 2024 | 14:33 WIB

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI

Dua nama calon menteri Donald Trump yang pro energi fosil, yakni Doug Burgum calon Menteri Dalam Negeri dan Chris Wright calon Menteri Energi.

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal
| Jumat, 22 November 2024 | 09:50 WIB

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal

Tahun ini BPDPKS menargetkan setoran pungutan ekspor sawit sebesar Rp 24 triliun, turun dari target awal

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan
| Jumat, 22 November 2024 | 09:32 WIB

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan

Ribuan masyarakat Indonesia menandatangani petisi yang menolak rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% tersebut

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana
| Jumat, 22 November 2024 | 09:14 WIB

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana

Menurut Direktur Eksekutif Indef Eko Listiyanto, tax amnesty tidak bisa diterapkan terus-menerus dalam waktu singkat

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru
| Jumat, 22 November 2024 | 09:12 WIB

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru

Kendati harga saham pendatang baru sudah naik tinggi hingga ratusan persen, waspadai pembalikan arah

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD
| Jumat, 22 November 2024 | 08:58 WIB

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD

Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sepanjang tahun 2024 bisa melebar jadi 0,9% PDB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun
| Jumat, 22 November 2024 | 08:52 WIB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun

PT Wika Beton Tbk (WTON) memperkirakan, hingga akhir 2024 ini nilai kontrak baru hanya akan mencapai ke Rp 6 triliun.

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi
| Jumat, 22 November 2024 | 08:15 WIB

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi

Keberadaan tiga BUMD pangan yang ada di Jakarta jadi kunci pengendalian inflasi di Provinsi DKI Jakarta

Mimpi ke Piala Dunia
| Jumat, 22 November 2024 | 08:00 WIB

Mimpi ke Piala Dunia

Indonesia harus mulai membuat cetak biru pengembangan sepakbola nasional yang profesional agar mimpi ke Piala Dunia jadi kenyataan.

INDEKS BERITA