Berita Refleksi

Ayo Kembali ke Sekolah

Oleh Thomas Hadiwinata - Redaktur Pelaksana
Jumat, 10 September 2021 | 09:05 WIB
Ayo Kembali ke Sekolah

Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu kerugian terbesar umat manusia yang diakibatkan oleh pandemi adalah gangguan dalam kegiatan pendidikan. Saat sekolah ditutup, memang kita bisa menggelar pendidikan jarak jauh.

Namun, setiap orang yang pernah mengalami pendidikan tatap muka, dan mengalami, atau menyaksikan, pendidikan jarak jauh, pasti merasakan perbedaan. Pendidikan jarak jauh bukan substitusi yang sebanding dengan belajar tatap muka.

Ada banyak value yang tidak bisa tersalur melalui pendidikan jarak jauh. Semisal menghargai waktu. Saat harus belajar di sekolah, siswa akan lebih mudah mencerna alasan tidak tidur larut malam. Karena ia harus bangun pagi, dan bersiap  hingga bisa berangkat sekolah selambat-lambatnya pukul 6.15 pagi.

Bagaimana di saat pelajaran jarak jauh? Ya, siswa cukup bangun 30 menit, atau malah 10 menit sebelum waktu Zoom dimulai.

Kedisiplinan makin kendor karena jarang murid yang mendapat sanksi apabila telat saat sekolah online. Ya seorang guru sangat mungkin kesulitan untuk membuktikan muridnya terlambat karena akses internet yang lelet, dan bukan karena ia telat bangun.

Pendidikan jarak jauh  juga tidak ideal untuk menyampaikan materi pelajaran seperti belajar bersama di kelas. Sukar membayangkan seorang siswa SD sanggup duduk manis di depan gadget hingga empat, apalagi enam jam.

Artinya, setiap siswa di masa pandemi menyerap lebih sedikit materi daripada yang mungkin ia dapatkan seandainya virus corona tidak beredar di muka bumi ini. Dan, learning loss itu sejatinya dialami seluruh siswa yang terpaksa harus mengalami pembelajaran jarak jauh.

Syukur, penyebaran Covid-19 mulai mereda, hingga pekan ini, sekolah di sejumlah kota kembali buka. Namun pertanyaan yang biasa muncul, apakah sudah aman mengikuti pelajaran tatap muka?

Tidak cuma pemerintah, tetapi sekolah, siswa berikut orangtuanya juga harus ikut berperan. Urusan  merumuskan kebijakan, termasuk protokol yang harus diikuti adalah bagian pemerintah. Sekolah termasuk guru kebagian tugas melaksanakan dan mengawasi.

Tugas siswa, meski terdengar sepele tetapi krusial, yaitu menjaga kesehatannya masing-masing. Dan orangtua siswa juga perlu memantau serta memberi keterangan yang jujur tentang kondisi kesehatan anaknya masing-masing.

Kalau kembali ke mal saja kita tidak takut, lantas mengapa ragu kembali ke sekolah?                 

Terbaru