Bangun Fasilitas Baru di Malaysia, Intel Investasi hingga US$ 7 Miliar

Kamis, 16 Desember 2021 | 10:33 WIB
Bangun Fasilitas Baru di Malaysia, Intel Investasi hingga US$ 7 Miliar
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Logo Intel terlihat di komputer di Thailand Game Show 2018 di Bangkok, Thailand, 26 Oktober 2018. REUTERS/Athit Perawongmetha /File Photo ]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Intel Corp akan menginvestasikan lebih dari US$ 7 miliar untuk membangun fasilitas pengemasan dan pengujian chip baru di Malaysia, kata Kepala Eksekutif Pat Gelsinger pada Kamis (16/12). Intel memperluas produksi di negara itu menyusul kekurangan semikonduktor global.

Fasilitas pengemasan canggih terbaru di Malaysia itu diharapkan mulai berproduksi pada 2024, katanya.

Pemerintah Malaysia berharap investasi Intel itu menciptakan lebih dari 4.000 pekerjaan di fasilitas milik produsen chip itu, dan lebih dari 5.000 pekerjaan konstruksi di negara itu.

"Upaya ini memang tepat waktu mengingat permintaan global yang bullish didorong oleh kekurangan chip dan potensi tantangan yang timbul dari pemulihan pandemi secara global," kata Menteri Perdagangan dan Industri Internasional Malaysia Mohamed Azmin Ali dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Tingkatkan Produksi Chip, Entegris Akan Membeli Pesaingnya CMC Senilai US$ 6,5 Miliar

Kekurangan global chip semikonduktor akibat kenaikan permintaan untuk peralatan elektronik di masa pandemi dan gangguan dalam rantai pasokan, memaksa produsen otomotif memangkas produksi dan para pembuat smartphone, termasuk Apple Inc, menunda pengiriman.

Industri perakitan chip Malaysia, yang menyumbang lebih dari sepersepuluh dari perdagangan global senilai lebih dari $20 miliar, telah memperingatkan bahwa kelangkaan akan berlangsung setidaknya dua tahun.

Gelsinger Intel mengatakan dia memperkirakan kekurangan chip akan bertahan hingga 2023.

"Secara keseluruhan, industri semikonduktor tahun ini akan tumbuh lebih besar daripada dalam dua hingga tiga dekade terakhir. Tapi kesenjangannya masih besar, dan saya memperkirakan keterbatasan kekurangan akan berlanjut hingga 2023," katanya.

Baca Juga: Berlina (BRNA) siapkan ekspansi pabrik di Indonesia dan China tahun depan

Intel berharap untuk mengumumkan lokasi berikutnya di Amerika Serikat dan Eropa awal tahun depan, tambahnya.

Intel membuka fasilitas produksi pertamanya di luar Amerika Serikat di lokasi perakitan seluas 5 hektar di negara bagian Penang, Malaysia, pada tahun 1972. Pada tahun 1975, Intel mempekerjakan sekitar 1.000 orang dan telah menjadi bagian penting dari rantai manufaktur perusahaan, kata situs webnya.

Bulan lalu, Amerika Serikat dan Malaysia mengatakan mereka berencana untuk menandatangani kesepakatan pada awal tahun depan untuk meningkatkan transparansi, ketahanan dan keamanan dalam rantai pasokan sektor semikonduktor dan manufaktur.

Bagikan

Berita Terbaru

Defensif Fondasi Keuangan, Agresif dalam Berinvestasi
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:15 WIB

Defensif Fondasi Keuangan, Agresif dalam Berinvestasi

Ekonomi dan konsumsi masyarakat berpotensi menguat di 2026. Simak strategi yang bisa Anda lakukan supaya keuangan tetap aman.

Cari Dana Modal Kerja dan Refinancing, Emiten Ramai-Ramai Rilis Surat Utang
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:02 WIB

Cari Dana Modal Kerja dan Refinancing, Emiten Ramai-Ramai Rilis Surat Utang

Ramainya rencana penerbitan obligasi yang berlangsung pada awal  tahun 2026 dipengaruhi kebutuhan refinancing dan pendanaan ekspansi.

Catat Perbaikan Kinerja di Kuartal III-2025, PANR Optimis Menatap Bisnis di 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:00 WIB

Catat Perbaikan Kinerja di Kuartal III-2025, PANR Optimis Menatap Bisnis di 2026

Faktor cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah memaksa wisatawan domestik memilih destinasi yang dekat.​

Bidik Peluang Aset Produktif, Agresif Terukur Meracik Portofolio 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 07:20 WIB

Bidik Peluang Aset Produktif, Agresif Terukur Meracik Portofolio 2026

Prospek investasi 2026 digadang lebih menjanjikan, meski risiko ketidakpastian belum sirna. Simak saran racikan portofolio 2026!

Dirut Puri Sentul Permai Tbk (KTDN) 100% Pilih Investasi di Sektor Riil
| Minggu, 28 Desember 2025 | 06:00 WIB

Dirut Puri Sentul Permai Tbk (KTDN) 100% Pilih Investasi di Sektor Riil

Bagi Xaverius Nursalim, uang bukan tujuan akhir dari sebuah usaha tapi sebagai alat kerja, agar memberi nilai dan menjaga keberlanjutan.

Meneropong Bisnis yang Merayap dan Berlari di 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 05:15 WIB

Meneropong Bisnis yang Merayap dan Berlari di 2026

Pemulihan industri menjelang akhir tahun 2025 belum sepenuhnya merata. Namun di 2026, industri kembali berhadapan dengan sejumlah tantangan.

 
Langkah UMKM Menyusun Harapan
| Minggu, 28 Desember 2025 | 05:10 WIB

Langkah UMKM Menyusun Harapan

Di tengah gejolak harga bahan baku dan ketatnya akses permodalan, pelaku UMKM berusaha mencari cara agar tetap bertahan.

 
Digital Penambal Cuan
| Minggu, 28 Desember 2025 | 05:10 WIB

Digital Penambal Cuan

Proyeksi ekonomi 2026 menunjukkan pertumbuhan digital akan melesat. Temukan strategi diversifikasi pendapatan lewat platform digital.

Keberlanjutan Korporasi di Tengah Ancaman Ekologi
| Minggu, 28 Desember 2025 | 05:05 WIB

Keberlanjutan Korporasi di Tengah Ancaman Ekologi

Bencana ekologis di Sumatera menguji jargon keberlanjutan industri. Komitmen yang kerap tersandera oleh cuan jangka pend

Mengekor Emas, Perak Menuju US$ 100 per troi ons
| Sabtu, 27 Desember 2025 | 22:59 WIB

Mengekor Emas, Perak Menuju US$ 100 per troi ons

Harga logam putih ini naik tajam demi mengejar ketertinggalan rasio terhadap emas akibat lonjakan permintaan industri yang masif.

INDEKS BERITA

Terpopuler