Bank Digital Menargetkan Penyaluran Kredit Tumbuh Dua Digit

Selasa, 11 Maret 2025 | 03:15 WIB
Bank Digital Menargetkan Penyaluran Kredit Tumbuh Dua Digit
[ILUSTRASI. Konsumen menunjukkan bukti hasil pembayaran minuman yang dibelinya melalui ponsel dengan menggunakan fitur Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di salah satu UMKM kedai minuman di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (18/2/2025). Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra menyatakan pembayaran digital menggunakan uang elektronik di Jawa Tengah sepanjang 2024 mencapai 409,9 juta transaksi dengan pertumbuhan nilai transaksi meningkat 18,73 persen (year on year/yoy) mencapai Rp30,6 triliun. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/nz]
Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank digital menargetkan penyaluran kredit tumbuh dua digit tahun ini. Berbagai strategi telah disiapkan manajemen bank digital di tahun ini.

PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) misalnya, menargetkan penyaluran kredit tumbuh di 7%-11% secara tahunan pada 2025. Bank Raya menyebut, disbursement kredit digital juga diperkirakan naik 30%-40% di tahun ini.

Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia mengatakan, pihaknya tengah mengembangkan produk paylater dan ingin memiliki bisnis keagenan sendiri, memanfaatkan ekosistem BRI Group. "Dalam dua atau tiga tahun ke depan, ketika brand story sudah maksimal, kami buka produk layanan tersebut kalau sudah siap," ujar dia.

Baca Juga: Bank BRI Bidik Kenaikan Transaksi Digital hingga 30% pada Ramadan dan Lebaran 2025

Direktur Keuangan Bank Raya Rustarti Sri Pertiwi memaparkan, strategi yang akan diambil Bank Raya dalam ekspansi bisnis tahun ini adalah pengembangan produk digital serta  menangkap niche market yang ada di ekosistem BRI. Bank Raya juga masih terus eksplorasi dan kolaborasi dengan partner bisnis baru. 

"Sekarang juga kami masih terkoneksi dengan P2P lending, tapi tidak besar," ungkap Tiwi. Bank Raya juga memanfaatkan 1 juta agen BRILink yang berpotensi diberikan Pinang Dana Talangan. Namun saat ini, BRI Raya baru mengakuisisi 36.000 agen.

Bank Raya menargetkan 700.000 agen BRILink dan memperluas ke agen Pegadaian yang saat ini jumlahnya 50.000 agen. "Kami memperkirakan kontribusinya 25%-30% dari kredit digital," ujar Tiwi. 

PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) juga yakin penyaluran kredit bisa meningkat 12%-15% pada tahun ini. Salah satunya dengan fokus menyalurkan kredit konsumer, komersial hingga korporasi. 

"Kami sudah mulai segmen komersial dari tahun sebelumnya. Kami akan memperbesar dan memperkaya ekosistem yang kami punya," ujar Direktur Bisnis Bank Neo, Aditya Windarwo.

Baca Juga: Jurus Bank Digital Bidik Target Pertumbuhan Kredit Dua Digit pada 2025

Di kredit korporasi, Adit bilang, Bank Neo sudah beberapa kali ikut kesepakatan kredit sindikasi. Di lain sisi, Bank Neo mengurangi penyaluran kredit yang bekerjasama dengan fintech. Per November 2024, Bank Neo telah menyalurkan kredit Rp 8,5 triliun. Namun jumlah ini menurun 19,05% dari periode yang sama di 2023, Rp 10,5 triliun.

PT Bank Jago Tbk juga tengah mempersiapkan dan mengembangkan produk layanan direct loan untuk segmen syariah. "Ini membutuhkan mitra, dan kami baru eksplorasi calon mitra," ujar Head of Unit Usaha Syariah Bank Jago, Waasi Sumintardja. 

Dia menyebut saat ini pihaknya masih membahas rangkaian teknis fitur pembiayaan syariah. "Jadi tidak boleh asal cepat jadi. Prosesnya butuh waktu yang panjang," kata Waasi. 

Di 2024, Bank Jago merilis produk bernama Jago Dana Cepat. Di mana per November 2024, Bank Jago telah menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah Rp 17,98 triliun. Angka tersebut meningkat 41,57% secara tahunan. 

Baca Juga: Bank Dorong Transaksi Digital di Momen Suci

Bagikan

Berita Terbaru

Indonesian Tobacco (ITIC) Ingin Memperbaiki Kinerja di Kuartal IV 2025
| Senin, 24 November 2025 | 09:45 WIB

Indonesian Tobacco (ITIC) Ingin Memperbaiki Kinerja di Kuartal IV 2025

Penjualan ITIC berasal dari pasar lokal Rp 233,23 miliar dan ekspor Rp 898,86 juta, yang kemudian dikurangi retur dan diskon Rp 4,23 miliar.

Menakar Dampak Pergeseran Pasien Swasta dan BPJS ke Emiten, MIKA dan KLBF Diunggulkan
| Senin, 24 November 2025 | 09:07 WIB

Menakar Dampak Pergeseran Pasien Swasta dan BPJS ke Emiten, MIKA dan KLBF Diunggulkan

Emiten-emiten rumah sakit besar tetap menarik untuk dicermati karena cenderung defensif dari tantangan BPJS. 

Keputusan Korea Menutup 40 PLTU Bakal Berdampak ke ADRO, GEMS, BYAN, PTBA Hingga BUMI
| Senin, 24 November 2025 | 08:32 WIB

Keputusan Korea Menutup 40 PLTU Bakal Berdampak ke ADRO, GEMS, BYAN, PTBA Hingga BUMI

Transisi energi yang dilakoni Korea Selatan memicu penurunan permintaan batubara, termasuk dari Indonesia.

Risiko Waskita Sudah Diperhitungkan, JP Morgan Kerek Rating & Target Harga Saham JSMR
| Senin, 24 November 2025 | 07:55 WIB

Risiko Waskita Sudah Diperhitungkan, JP Morgan Kerek Rating & Target Harga Saham JSMR

Laba bersih PT Jasa Marga Tbk (JSMR) diproyeksikan naik berkat ekspektasi pemangkasan suku bunga dan penyesuaian tarif tol.

Perbankan Optimistis Permintaan Kredit Meningkat Jelang Akhir Tahun
| Senin, 24 November 2025 | 07:55 WIB

Perbankan Optimistis Permintaan Kredit Meningkat Jelang Akhir Tahun

Hasil survei BI menunjukkan perbankan memperkirakan penyaluran kredit baru di kuartal IV akan meningkat ditandai dengan nilai SBT mencapai 96,40%

Pertambangan Topang Permintaan Kredit
| Senin, 24 November 2025 | 07:46 WIB

Pertambangan Topang Permintaan Kredit

Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, kredit ke sektor pertambangan dan penggalian melesat 17,03% secara tahunan​ hingga Oktober

Saham ESG: Transisi Bisnis Hijau di Tengah Kinerja Merah
| Senin, 24 November 2025 | 07:45 WIB

Saham ESG: Transisi Bisnis Hijau di Tengah Kinerja Merah

Sejumlah emiten melepas sebagian bisnis batubara untuk lebih fokus di bisnis hijau. Tapi, ini membuat kinerja keuangan m

OJK Minta Bank Evaluasi Kredit ke Pindar
| Senin, 24 November 2025 | 07:42 WIB

OJK Minta Bank Evaluasi Kredit ke Pindar

Meningkatnya kasus gagal bayar pindar kembali mendorong OJK  mengingatkan perbankan agar lebih waspada menyalurkan kredit channeling 

TBS Energi Utama (TOBA) Terbitkan Sukuk Wakalah Rp 448,50 Miliar
| Senin, 24 November 2025 | 06:37 WIB

TBS Energi Utama (TOBA) Terbitkan Sukuk Wakalah Rp 448,50 Miliar

PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) mengumumkan penerbitan Sukuk Wakalah Jangka Panjang dengan dana modal investasi sebesar Rp 448,50 miliar. ​

Prospek IPO Seksi di Tahun Kuda Api
| Senin, 24 November 2025 | 06:32 WIB

Prospek IPO Seksi di Tahun Kuda Api

Tahun 2026 akan jadi momentum yang relatif kondusif bagi perusahaan yang membutuhkan pendanaan dari pasar modal lewat skema IPO.

INDEKS BERITA

Terpopuler