Batubara dan Komoditas Perkebunan Tertekan, Tapi Pembiayaan Alat Berat Meningkat

Kamis, 11 Juli 2019 | 05:40 WIB
Batubara dan Komoditas Perkebunan Tertekan, Tapi Pembiayaan Alat Berat Meningkat
[]
Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembiayaan alat-alat berat kembali ke jalan yang benar. Sementara ini, pembiayaan alat berat meningkat.

Otoritas Jasa Keuangan mencatat, per Mei 2019 pembiayaan alat berat berjumlah Rp 38,41 triliun. Jumlah tersebut meningkat 10,7% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 34,68 triliun.

Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) 2B OJK Bambang W Budiawan mengatakan, peningkatan pembiayaan ini terangkat oleh lonjakan penyaluran pembiayaan alat berat, termasuk dump truck, sejumlah pemain utama multifinance. "Peningkatan terjadi karena perusahaan tambang banyak melakukan refurbishment atas alat-alat mereka yang sudah tua, dan banyak dari mereka sudah lama tidak beli alat karena harga batu bara rendah," ujar Bambang kepada KONTAN, Rabu (10/7).

Bisnis pembiayaan alat berat ini akan tergantung pada pergerakan harga komoditas batubara. Industri pertambangan dan perkebunan tercatat sebagai konsumen utama industri alat berat. Alhasil, naik turunnya bisa mempengaruhi permintaan dan pembiayaan alat berat.

Naik 2.000 unit

Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menyebutkan, tahun lalu, perusahaan pembiayaan menyalurkan pembiayaan pengadaan sekitar 17.000 unit alat berat. Tahun ini, jumlah tersebut diperkirakan naik menjadi 19.000 unit. "Tahun ini pembiayaan alat berat setidaknya akan terdongkrak sekitar 2,5% dengan adanya proses konstruksi dari proyek-proyek pemerintah," ujar Suwandi.

Kenaikan pembiayaan alat berat dirasakan PT Buana Finance Tbk (BBLD). Corporate Secretary Buana Finance Ted Suyani mengatakan, per Mei 2019 penyaluran pembiayaan alat berat Buana Finance mencapai Rp 384 miliar, naik 21% dibanding periode yang sama tahun lalu senilai Rp 317 miliar.

Tapi, PT Mandiri Tunas Finance (MTF) tak seberuntung yang lain. Sejak awal tahun hingga Mei 2019, total pembiayaan alat berat perusahaan ini sekitar Rp 535 miliar, turun dibanding periode sama tahun lalu yang senilai Rp 1,2 triliun. "Karena menunggu hasil pemilu," ujar Harjanto Tjitohardjojo, Direktur MTF.

Bagikan

Berita Terbaru

Ekspansi Sawit vs. Intensifikasi, Mana Solusi Terbaik?
| Minggu, 23 November 2025 | 13:00 WIB

Ekspansi Sawit vs. Intensifikasi, Mana Solusi Terbaik?

Prioritaskan intensifikasi dan PSR untuk tingkatkan produktivitas tanpa merusak lingkungan.               

Menakar Antara Ekspansi Lahan atau Peremajaan Sawit
| Minggu, 23 November 2025 | 11:00 WIB

Menakar Antara Ekspansi Lahan atau Peremajaan Sawit

Pemerintah berencana membuka lahan baru 600.000 hektare (ha) untuk menanam kelapa sawit. Kebijakan ini memantik kritik.

Prospek Saham AUTO ditengah Tantangan Industri Otomotif Nasional
| Minggu, 23 November 2025 | 10:00 WIB

Prospek Saham AUTO ditengah Tantangan Industri Otomotif Nasional

Selain memperkuat penetrasi pasar, AUTO juga berfokus pada diversifikasi produk guna memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin berkembang.

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Meski Valuasi Sudah Mulai Premium, Namun Dividen IPCC Masih Menggoda
| Minggu, 23 November 2025 | 09:00 WIB

Meski Valuasi Sudah Mulai Premium, Namun Dividen IPCC Masih Menggoda

Analis menilai penguatan harga PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) lebih banyak didorong momentum dan sentimen musiman.

Risiko Belum Bottom, Hati-Hati Menadah Aset Kripto Diskon
| Minggu, 23 November 2025 | 08:15 WIB

Risiko Belum Bottom, Hati-Hati Menadah Aset Kripto Diskon

Kapitalisasi pasar aset kripto global turun tajam, seiring Bitcoin cs ambles. Waktunya menadah kripto harga diskon?

Ambisi Mencetak Ladang Angin Terganjal Banyak Masalah
| Minggu, 23 November 2025 | 06:20 WIB

Ambisi Mencetak Ladang Angin Terganjal Banyak Masalah

Pengembangan pembangkit tenaga bayu masih jalan di tempat. Pemerintah siap mencetak lebih banyak lagi ladang angin. Tapi, masih banyak PR.

Menyulap Proses Antrean dan Klaim Asuransi Jadi Sekejap
| Minggu, 23 November 2025 | 06:15 WIB

Menyulap Proses Antrean dan Klaim Asuransi Jadi Sekejap

Perusahaan makin ke sini tidak hanya mencari asuransi kesehatan bagi karyawan, tetapi juga pengalaman layanan yang cepat dan efisien. 

INDEKS BERITA

Terpopuler