Bayar Cicilan Utang, Bumi Resources (BUMI) Siapkan US$ 50 Juta

Rabu, 19 Juni 2019 | 06:30 WIB
Bayar Cicilan Utang, Bumi Resources (BUMI) Siapkan US$ 50 Juta
[]
Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. JAKARTA. Agenda rutin PT Bumi Resources Tbk (BUMI) untuk mencicil pelunasan utang terus berlanjut. Perusahaan tambang ini akan membayar kembali cicilan utangnya pada bulan depan.

Nilai cicilan yang akan dibayarkan pada Juli nanti mencapai US$ 50 juta. Sebelumnya, BUMI telah mencicil utang sebesar US$ 19,85 juta pada April lalu.

Cicilan tersebut merupakan bagian dari restrukturisasi utang yang telah dimulai awal tahun lalu. Setelah itu, cicilannya dibayar setiap tiga bulan. "Pembayaran baik untuk bunga dan pokok," ujar Direktur Keuangan BUMI, Andrew C. Beckham, Selasa (18/6).

Namun, nilai US$ 50 juta tersebut merupakan estimasi optimistis. Estimasi konservatifnya sekitar US$ 40 juta-US$ 42 juta. Nilai pembayaran utang yang akan dieksekusi bergantung hasil penjualan batubara perusahaan ini.

Induk usaha Kaltim Prima Coal (KPC) ini menargetkan penjualan batubara sebanyak 42 juta ton di semester pertama tahun ini. Saat ini, duit untuk cicilan utang masih berasal dari KPC.

Selepas semester pertama nanti, BUMI baru akan mendapat tambahan dana dari anak usaha lainnya, PT Arutmin Indonesia. "Pokoknya pedoman kami hingga 2020 bisa membayar utang dengan total nilai mencapai US$ 200 juta-250 juta," imbuh Andrew. Ini dengan asumsi harga batubara stabil di level US$ 80 per ton.

Andrew menuturkan, penurunan harga batubara, ditambah lagi rencana pembatasan impor batubara oleh China, tak menjadi masalah untuk rutinitas BUMI mencicil utang. Sebab, BUMI masih memiliki opsi membayar pokok pinjaman menggunakan kelebihan cash hasil operasi atawa cash sweep.

Andrew menambahkan, kebijakan pembatasan impor juga hanya merupakan kebijakan sementara akibat perang dagang. "Jika perang dagang berakhir, semuanya akan kembali normal dan harga batubara juga akan pulih lagi," ucap Andrew.

BUMI membidik penjualan sekitar US$ 5 miliar tahun ini, dengan berencana meningkatkan penjualan batubara hingga 94 juta ton. Sebanyak 62 juta ton di antaranya dari KPC dan 32 juta dari PT Arutmin Indonesia.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Harga Saham BBRI Kembali ke Jalur Menanjak Seiring Akumulasi Blackrock dan JP Morgan
| Kamis, 18 September 2025 | 08:38 WIB

Harga Saham BBRI Kembali ke Jalur Menanjak Seiring Akumulasi Blackrock dan JP Morgan

Pertumbuhan kredit Bank BRI (BBRI) diproyeksikan lebih bertumpu ke segmen konsumer dan korporasi, khususnya di sektor pertanian dan perdagangan. 

Investor Asing Pandang Netral ke Perbankan Indonesia, BBCA, BMRI, & BBRI Jadi Jagoan
| Kamis, 18 September 2025 | 07:55 WIB

Investor Asing Pandang Netral ke Perbankan Indonesia, BBCA, BMRI, & BBRI Jadi Jagoan

Likuiditas simpanan dan penyaluran kredit perbankan yang berpotensi lebih rendah sepanjang tahun ini jadi catatan investor asing.

Menanti Tuah Stimulus Saat Ekonomi Masih Lemah
| Kamis, 18 September 2025 | 07:19 WIB

Menanti Tuah Stimulus Saat Ekonomi Masih Lemah

Meski berisiko, penempatan dana ini bisa jadi sentimen positif bagi saham perbankan, karena ada potensi perbaikan likuiditas dan kualitas aset.

JITEX Bidik Transaksi Rp 14,9 Triliun
| Kamis, 18 September 2025 | 07:15 WIB

JITEX Bidik Transaksi Rp 14,9 Triliun

JITEX 2025 diikuti  335 eksibitor dan 258 buyer. Tahun ini kami menghadirkan buyer internasional dari sembilan negara dan lebih banyak investor

 Pengusaha Minta Setop Impor Baki Makan Bergizi
| Kamis, 18 September 2025 | 07:12 WIB

Pengusaha Minta Setop Impor Baki Makan Bergizi

Kapasitas produksi dalam negeri dinilai mampu memenuhi kebutuhan food tray program MBG. sehingga tidak perlu impor

Progres Proyek LRT  Fase 1B Capai 69,88%
| Kamis, 18 September 2025 | 07:00 WIB

Progres Proyek LRT Fase 1B Capai 69,88%

Pada Zona 1, yakni Jl. Pemuda Rawamangun dan Jl. Pramuka Raya, progres pembangunan telah mencapai 69,06%

Penjualan Ciputra (CTRA) Bisa Terpacu Tren Bunga Layu
| Kamis, 18 September 2025 | 06:58 WIB

Penjualan Ciputra (CTRA) Bisa Terpacu Tren Bunga Layu

CTRA berada di posisi yang tepat untuk mempertahankan pertumbuhan, margin, dan mendorong nilai jangka panjang

Permintaan Tumbuh, BSDE Rajin Merilis Ruko Baru
| Kamis, 18 September 2025 | 06:57 WIB

Permintaan Tumbuh, BSDE Rajin Merilis Ruko Baru

BSDE mengantongi marketing sales ruko Rp 1,26 triliun atau berkontribusi sekitar 25% dari total pra-penjualan di semester I-2025

Suku Bunga The Fed Turun, Pelemahan Indeks Dolar AS Masih Bisa Berlanjut
| Kamis, 18 September 2025 | 06:55 WIB

Suku Bunga The Fed Turun, Pelemahan Indeks Dolar AS Masih Bisa Berlanjut

Penurunan suku bunga Federal Reserve biasanya turut menyebabkan dolar AS melemah dalam jangka pendek

Izin Ekspor Freeport Tak Diperpanjang
| Kamis, 18 September 2025 | 06:52 WIB

Izin Ekspor Freeport Tak Diperpanjang

Ekspor konsentrat tembaga telah dilarang sejak 1 Januari 2025 berdasarkan Permendag Nomor 22 Tahun 2023 junto Permendag Nomor 20 Tahun 2024.

INDEKS BERITA