Beijing Gencar Intervensi, Produksi Batubara Sentuh Level Tertinggi Sejak Maret 2015

Senin, 15 November 2021 | 12:44 WIB
Beijing Gencar Intervensi, Produksi Batubara Sentuh Level Tertinggi Sejak Maret 2015
[ILUSTRASI. Pembangkit listrik berbahan batubara di Tianjin, China, 14 Oktober 2021. REUTERS/Thomas Peter ]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Produksi batubara China Oktober naik hingga level tertinggi, setidaknya sejak Maret 2015. Peningkatan itu terjadi menyusul persetujuan Beijing terhadap serangkaian perluasan tambang batubara, untuk menjinakkan rekor harga dan meningkatkan pasokan.

Negeri yang tercatat sebagai produsen sekaligus konsumen bahan bakar fosil kotor terbesar di dunia itu menghasilkan 357,09 juta ton batubara sepanjang bulan lalu. Angka itu naik dari hasil untuk September, yaitu 334,1 juta ton, menurut data dari Biro Statistik Nasional, Senin (15/11).

Output batubara China selama 10 bulan pertama tahun 2021 adalah 3,3 miliar ton, naik 4% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Sejak Juli, Pemerintah China telah menyetujui ekspansi di lebih dari 153 tambang batu bara, yang dapat menambah 55 juta ton produksi batu bara pada kuartal keempat, Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC) mengatakan bulan lalu.

Baca Juga: Kinerja saham sektor komoditas jadi juara, simak rekomendasi analis berikut

Pemerintah pusat, yang berusaha untuk mengakhiri kekurangan listrik, juga melarang pemerintah daerah untuk menutup tambang batubara tanpa izin. Beijing juga mendesak pengoperasian kembali tambang yang ditutup, segera setelah pengelola tambang memperbaiki masalah.

Dalam konferensi perubahan iklim PBB (COP26) di Glasgow, akhir pekan lalu, China dan negara-negara berkembang lain yang masih bergantung pada batubara, mendukung India dalam upaya memoderasi narasi kesepakatan. Frasa “penghapusan bertahap” dalam penggunaan batubara akhirnya diubah menjadi “penurunan secara bertahap.”

Presiden Xi Jinping mengatakan awal tahun ini bahwa China akan mulai mengurangi penggunaan batu bara mulai tahun 2026. Sekitar 60% kebutuhan listrik di negara itu dipenuhi oleh pembangkit yang menggunakan batubara,

Baca Juga: Output industri China naik, penjualan ritel kalahkan ekspetasi

Badan perencanaan utama China mengatakan Kamis lalu bahwa produksi batu bara harian telah mencapai rekor tertinggi 12,05 juta ton, setelah cuaca dingin seminggu sebelumnya menurunkan produksi harian lebih dari 1 juta ton.

Harga batubara termal di pasar spot di China telah tergerus hingga separuh dari harga di bulan lalu, menjadi sekitar 1.000 yuan per ton di pelabuhan utara. Penurunan itu merupakan hasil dari serangkaian tindakan intervensi yang diluncurkan Beijing.

Kontrak berjangka batubara termal di Zhengzhou yang paling banyak diperdagangkan, anjlok 6,1% pada perdagangan Senin pagi menjadi 819,4 yuan per ton.

Namun, para pedagang dan analis masih mewaspadai pasokan batubara domestik di musim dingin mendatang ketika cuaca suram biasanya membatasi operasi di tambang terbuka dan menghambat logistik.

Selanjutnya: Bursa Beijing Mulai Beroperasi, Saham-Saham IPO Beterbangan

 

Bagikan

Berita Terbaru

Meski Ekonomi Sebagian Masyarakat Terjepit, Prospek Kinerja & Saham MAPA bisa Melejit
| Senin, 25 Agustus 2025 | 08:58 WIB

Meski Ekonomi Sebagian Masyarakat Terjepit, Prospek Kinerja & Saham MAPA bisa Melejit

Segmentasi pasar yang tak menyasar masyarakat menengah ke bawah menjadi keunggulan PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA). 

Kenaikan Anggaran Bansos dan MBG Angkat Prospek ICBP dan MYOR di Tengah Risiko CPO
| Senin, 25 Agustus 2025 | 08:04 WIB

Kenaikan Anggaran Bansos dan MBG Angkat Prospek ICBP dan MYOR di Tengah Risiko CPO

Sektor consumer staples tetap menarik sebagai pilihan defensif, terutama saham emiten besar dengan skala bisnis luas dan pricing power kuat.

Faktor Eksternal Mempengaruhi Pergerakan Rupiah Hari Ini, Senin (25/8)
| Senin, 25 Agustus 2025 | 07:58 WIB

Faktor Eksternal Mempengaruhi Pergerakan Rupiah Hari Ini, Senin (25/8)

Powell menyoroti meningkatnya risiko pasar tenaga kerja AS, meski tetap mengingatkan bahwa risiko inflasi belum sepenuhnya hilang.  

Mengawali Pekan Ini, Hati-Hati IHSG Rawan Terkoreksi
| Senin, 25 Agustus 2025 | 07:49 WIB

Mengawali Pekan Ini, Hati-Hati IHSG Rawan Terkoreksi

Laju saham emiten-emiten berkapitalisasi pasar jumbo juga akan terkoreksi sehingga bisa membebani IHSG

Meski Pekan Lalu Koreksi, Outlook Saham Pelat Merah Tetap Stabil Hingga Positif
| Senin, 25 Agustus 2025 | 07:47 WIB

Meski Pekan Lalu Koreksi, Outlook Saham Pelat Merah Tetap Stabil Hingga Positif

Penguatan IDXBUMN20 belum didorong oleh emiten perbankan, yang merupakan penyumbang bobot terbesar bagi indeks tersebut.

Blackrock, Vanguard Ditekan Karena ESG, Bagaimana Komitmen MI di Indonesia?
| Senin, 25 Agustus 2025 | 07:14 WIB

Blackrock, Vanguard Ditekan Karena ESG, Bagaimana Komitmen MI di Indonesia?

Manajer asing raksasa cenderung melepas eksposur di portofolio ESG. Lantas, bagaimana komitmen manajer investasi Tanah Air?

Sempat Mencapai Level Psikologis, IHSG Sulit ke 8.000, Ini Faktor-Faktornya
| Senin, 25 Agustus 2025 | 07:09 WIB

Sempat Mencapai Level Psikologis, IHSG Sulit ke 8.000, Ini Faktor-Faktornya

Dari 40 perusahaan yang melaporkan, sebanyak 45% sesuai ekspektasi dan 40% lainnya meleset. Hanya 15% yang kinerjanya melampaui perkiraan. 

Masyarakat Banyak yang Membutuhkan, Kinerja Emiten Susu Meningkat
| Senin, 25 Agustus 2025 | 07:01 WIB

Masyarakat Banyak yang Membutuhkan, Kinerja Emiten Susu Meningkat

Tantangan membayangi kinerja emiten susu di semester dua tahun ini. Seperti rapuhnya permintaan kelompok menengah bawah

Dampak Suku Bunga Menurun, Emiten Ramai-Ramai Menerbitkan Obligasi
| Senin, 25 Agustus 2025 | 06:56 WIB

Dampak Suku Bunga Menurun, Emiten Ramai-Ramai Menerbitkan Obligasi

Jika emiten bisa merealisasikan dana hasil penerbitan obligasi, baik itu untuk ekspansi atau refinancing, diharapkan kinerja meningkat.

Menanti Dampak Kocok Ulang ke Anggota Indeks FTSE
| Senin, 25 Agustus 2025 | 06:51 WIB

Menanti Dampak Kocok Ulang ke Anggota Indeks FTSE

Investor masih dapat memanfaatkan momentum spekulasi pasar jangka pendek untuk emiten yang baru masuk ke dalam indeks FTSE. 

INDEKS BERITA