Seorang teman mengeluh karena sulit mendapatkan beras baru. Beli pandan wangi di pasar, awalnya dapat beras baru. Belakangan dapatnya pandanwangi simpanan lama. Nasinya jadi pera, wangi dan pulennya hilang. Di pasaran baru ada satu dua merek beras kemasan yang mencantumkan tanggal penggilingan.
Di mana pun di dunia, yang disimpan gabah, baik gabah beras maupun gandum. Gabah digiling tiap hari sesuai dengan kebutuhan pasar. Sayangnya di Indonesia Bulog maupun pedagang besar menyimpan beras bukan gabah. Disimpan lebih dari dua bulan pun beras akan menurun kualitasnya. Terlebih disimpan satu sampai dua tahun, dijamin akan bulukan. Beda dengan gabah atau malai padi, yang tahan disimpan sampai tiga tahun tanpa penurunan kualitas yang berarti. Makanya zaman dulu masyarakat tradisional punya tiga lumbung tempat menyimpan malai padi.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.