Belanja Negara per Februari Setara 11,04% Pagu Anggaran

Rabu, 20 Maret 2019 | 06:30 WIB
Belanja Negara per Februari Setara 11,04% Pagu Anggaran
[]
Reporter: Grace Olivia | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi belanja negara masih tumbuh positif sepanjang Februari 2019. Di bulan tersebut belanja negara tumbuh 9,15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 271,83 triliun. Angka itu setara dengan 11,04% dari pagu anggaran yang sebesar Rp 2.461,1 triliun.

Di sisi penerimaan anggaraan, Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat pendapatan negara dan hibah hingga 28 Februari 2019 mencapai Rp 217,21 triliun atau tumbuh 8,21% year-on-year. Realisasi pendapatan negara ini setara dengan 10,03% dari target APBN.

Peningkatan belanja negara yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan penerimaan, menyebabkan defisit anggaran meningkat menjadi Rp 54,61 triliun. Dua bulan pertama tahun 2018, defisit anggaran hanya Rp 48,31 triliun.

Pertumbuhan belanja negara sejalan dengan penyerapan belanja pemerintah pusat (BPP) yang mencapai Rp 145,68 triliun, naik 14,19% yoy. Jumlah ini setara 8,91% dari pagu. Belanja pemerintah pusat terdiri belanja kementerian dan lembaga (K/L) Rp 71,23 triliun dan belanja non K/L, Rp 74,46 triliun.

Secara penggunaan, pendorong belanja K/L adalah belanja sosial yang mencapai Rp 23,6 triliun tumbuh 70,10%. Lalu belanja barang Rp 15,21 triliun, naik 32,41%, dan belanja pegawai Rp 28,14 triliun tumbuh 10,97%. Hanya belanja modal yang susut sebesar 4,33% dengan realisasi Rp 4,27 triliun.

"Kami terus mendorong belanja sosial, sebagai wujud komitmen pemerintah dalam menjamin kesejahteraan masyarakat," terang Menteri Keuangan Sri Mulyani saat memberikan penjelasan realisasi APBN 2019, Selasa (19/3).

Sementara belanja modal, meski mencatatkan pertumbuhan negatif, tapi persentase realisasi terhadap pagu di APBN meningkat dari 2,19% menjadi 2,26%. Sri Mulyani menegaskan, peningkatan penggunaan belanja barang dan belanja modal masih sesuai dengan kebijakan pemerintah agar realisasi belanja pemerintah pusat tidak menumpuk triwulan III dan IV. Tujuannya, agar APBN efektif mendorong pertumbuhan ekonomi sejak awal tahun.

Tak heran, pemerintah pun berusaha mempercepat belanja untuk transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) yang mencapai Rp 126,14 triliun . Angka ini naik 3,86% dibandingkan dengan 2018.

Realisasi TKDD meliputi transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp 121,15 triliun atau 16,01% dari target. Adapun penyaluran dana desa sebesar Rp 5 triliun atau 7,14% dari target dalam APBN 2019.

Pemerintah memacu penggunaan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019, karena menginginkan belanja negara bisa menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi di triwulan I-2019.

Direktur Riset CORE Indonesia, Piter Abdullah Redjalam menganalisa kinerja realisasi APBN sudah cukup baik untuk dua bulan pertama tahun ini. Namun, optimalisasi belanja negara belum tentu mendorong pertumbuhan ekonomi. "Anggaran pemerintah dan pertumbuhan ekonomi, saya pikir korelasinya tidak signifikan," ujar Piter.

Apalagi, kalau lihat komponennya, pengeluaran pemerintah awal tahun banyak di bantuan sosial yang mana diharapkan bisa bantu mendorong konsumsi rumah tangga.

Sementara, pengeluaran pemerintah untuk mendorong investasi belum begitu banyak dan di sisi lain geliat investasi masih tertahan menunggu hasil pemilu alias wait and see.

"Belanja bantuan sosial juga belum menstimulus konsumsi rumah tangga, terlihat dari deflasi Februari 0,08%. Lalu, Indeks Penjualan Riil Januari 2019 juga terlihat melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya (7,2% dari sebelumnya 7,7%) ," terang Piter.

Menurut Piter, konsumsi rumah tangga pada kuartal awal masih tertahan. Walhasil, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2019 tidak akan tinggi. "Perkiraan saya di kisaran 4,95%–5,05% karena investasi juga belum cukup tinggi," jelas Piter.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Saham Moratelindo (MORA) Kembali Melejit Usai Terbang 277,91%, Masih Fase Uptrend?
| Rabu, 12 November 2025 | 10:15 WIB

Saham Moratelindo (MORA) Kembali Melejit Usai Terbang 277,91%, Masih Fase Uptrend?

MORA telah memiliki jaringan sendiri secara end to end, yaitu dari backbone international dan domestik, hingga jaringan dari rumah ke rumah.

Bisnis Biodiesel & Gula Bakal Jadi Motor Utama Penggerak Kinerja, Saham TBLA Menarik?
| Rabu, 12 November 2025 | 08:46 WIB

Bisnis Biodiesel & Gula Bakal Jadi Motor Utama Penggerak Kinerja, Saham TBLA Menarik?

Hingga September 2025, bisnis biodiesel telah menjadi tulang punggung pendapatan dan laba bersih PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA).

Ada Isu Merger, Saham GOTO Bergairah
| Rabu, 12 November 2025 | 08:45 WIB

Ada Isu Merger, Saham GOTO Bergairah

Sejak akhir Oktober, harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan tren rebound yang kuat.

Terjadi Aksi Jual Asing di Big Bank, Simak Proyeksi IHSG Hari Ini Rabu (12/11)
| Rabu, 12 November 2025 | 08:39 WIB

Terjadi Aksi Jual Asing di Big Bank, Simak Proyeksi IHSG Hari Ini Rabu (12/11)

Pelemahan IHSG sejalan dengan aksi jual asing di saham-saham perbankan besar (big bank) dan aksi ambil untung di saham sektor komoditas. 

Pendapatan Layanan Seluler Merosot, Laba Emiten Telekomunikasi Melorot
| Rabu, 12 November 2025 | 08:37 WIB

Pendapatan Layanan Seluler Merosot, Laba Emiten Telekomunikasi Melorot

Kinerja emiten telekomunikasi masih tertekan di sepanjang sembilan bulan tahun ini. Penyebabnya, loyonya kontribusi segmen telepon dan data..

Surya Biru Murni (SBMA) Bidik Pertumbuhan di Bisnis Pengolahan Limbah B3
| Rabu, 12 November 2025 | 08:30 WIB

Surya Biru Murni (SBMA) Bidik Pertumbuhan di Bisnis Pengolahan Limbah B3

SBMA telah mengumumkan diversifikasi bisnis baru pada Oktober 2025 lalu, yakni konstruksi dan pengolahan limbah B3.​

Strategi Ekspansi Tambang di Balik Penurunan Kinerja Grup Merdeka Saat Ini
| Rabu, 12 November 2025 | 08:29 WIB

Strategi Ekspansi Tambang di Balik Penurunan Kinerja Grup Merdeka Saat Ini

Ketika seluruh proyek strategis tadi sudah beroperasi, maka Grup Merdeka akan diuntungkan berkat bertambahnya sumber pendapatan.

Raup Laba Selisih Kurs, Laba Golden Eagle Energy (SMMT) Melonjak Tiga Digit
| Rabu, 12 November 2025 | 08:26 WIB

Raup Laba Selisih Kurs, Laba Golden Eagle Energy (SMMT) Melonjak Tiga Digit

PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) mengantongi laba bersih sebesar US$ 3,89 juta per 30 September 2025. Angka ini menanjak 106,91% secara tahunan.

Harga Batubara Anjlok, Kinerja Indo Tambangraya Megah (ITMG) Jeblok
| Rabu, 12 November 2025 | 08:20 WIB

Harga Batubara Anjlok, Kinerja Indo Tambangraya Megah (ITMG) Jeblok

Di periode Januari-September 2025, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatat laba bersih US$ 131 juta atau terkoreksi 52% secara tahunan.

Pembagian Dividen Bisa Menahan Laju IHSG
| Rabu, 12 November 2025 | 08:11 WIB

Pembagian Dividen Bisa Menahan Laju IHSG

Di balik manisnya pembagian dividen, sejumlah sentimen negatif kerap menghantui Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).​

INDEKS BERITA

Terpopuler