Beras Rusak 20.000 Ton, Bulog Terancam Rugi Rp 160 Miliar

Sabtu, 30 November 2019 | 08:11 WIB
Beras Rusak 20.000 Ton, Bulog Terancam Rugi Rp 160 Miliar
[ILUSTRASI. Bulog melakukan pemisahan beras yang mutunya turun dengan beras yang masih bagus di gudang Bulog Sumatra Selatan, Rabu (13/2/2019). Perum Bulog terancam mesti memusnahkan 20.000 ton beras dan merugi hingga Rp 160 miliar. FOTO DOK Bulog]
Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog terancam mengalami kerugian besar. Bagaimana tidak. Sebanyak 20.000 ton beras mereka terancam disposal alias dimusnahkan lantaran mengalami penurunan mutu.

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan, pemusnahan beras tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 38 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Cadangan Beras Pemerintah.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Dampak Restrukturisasi BUKA Baru Akan Tecermin di Kinerja Kuartal I
| Jumat, 21 Maret 2025 | 04:47 WIB

Dampak Restrukturisasi BUKA Baru Akan Tecermin di Kinerja Kuartal I

PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) berharap, hasil efisiensi dan restrukturisasi bisnis inti akan mulai tecermin di laporan keuangan kuartal I-2025 

Kilau Harga Mengangkat Saham Emiten Emas
| Jumat, 21 Maret 2025 | 04:44 WIB

Kilau Harga Mengangkat Saham Emiten Emas

Harga emas belum berhenti menanjak di tengah ketidakpastian global. Kondisi ini dimanfaatkan oleh emiten produsen emas untuk mengerek kinerja.

Emiten Mulai Manfaatkan Aturan Buyback Tanpa RUPS
| Jumat, 21 Maret 2025 | 04:42 WIB

Emiten Mulai Manfaatkan Aturan Buyback Tanpa RUPS

Beberapa emiten mulai memanfaatkan relaksasi aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) soal pembelian kembali atau insbuyback saham

Di Tengah Volatilitas Tinggi, Masih Ada Saham LQ45 yang Bisa Dicermati
| Jumat, 21 Maret 2025 | 04:39 WIB

Di Tengah Volatilitas Tinggi, Masih Ada Saham LQ45 yang Bisa Dicermati

Saat IHSG menguat 1,11% kemarin, LQ45 masih turun 0,21%.Tapi, ada beberapa saham LQ45 yang tetap menjadi pendorong IHS

Bursa Fluktuatif, Tiga Perusahaan Siap IPO
| Jumat, 21 Maret 2025 | 04:35 WIB

Bursa Fluktuatif, Tiga Perusahaan Siap IPO

Meski kondisi investasi saham sedang sangat fluktuatif, Bursa Efek Indonesia (BEI) bersiap menyambut tiga emiten baru dalam waktu dekat. 

Arus Mudik Lebaran: Angkutan Udara Naik, Angkutan Darat Tersendat
| Jumat, 21 Maret 2025 | 04:25 WIB

Arus Mudik Lebaran: Angkutan Udara Naik, Angkutan Darat Tersendat

Tahun ini diprediksi ada 10,8 juta penumpang pesawat saat periode arus mudik, sedangkan penjualan tiket bus AKAP setelah 29 Maret belum terjual

Jasa Marga (JSMR) Prediksi Trafik Tol Saat Mudik Naik Tipis
| Jumat, 21 Maret 2025 | 04:20 WIB

Jasa Marga (JSMR) Prediksi Trafik Tol Saat Mudik Naik Tipis

Prediksi lalu lintas mengacu pada empat Gerbang Tol (GT) utama, yakni yakni GT Cikampek, GT Kalihurip, GT Ciawi, serta GT Cikupa.

IHSG Masih Lemah, Asuransi Intip Saham Murah
| Jumat, 21 Maret 2025 | 03:55 WIB

IHSG Masih Lemah, Asuransi Intip Saham Murah

Di saat kinerja investasi saham tiarap, industri asuransi jiwa mulai mencari saham-saham potensial yang sedang murah.

 Biaya Dana Tinggi Bikin Bank Sulit Jaga Margin
| Jumat, 21 Maret 2025 | 03:25 WIB

Biaya Dana Tinggi Bikin Bank Sulit Jaga Margin

Bank-bank besar di awal tahun ini mencatat NIM masih jauh dari target yang dipatok untuk sepanjang tahun 2025.​

Panic Selling Mereda, Volume dan Nilai Transaksi Bursa Kembali ke Rata-Rata
| Jumat, 21 Maret 2025 | 03:25 WIB

Panic Selling Mereda, Volume dan Nilai Transaksi Bursa Kembali ke Rata-Rata

IHSG menguat dua hari beruntun hingga Kamis (20/3) setelah turun empat hari perdagangan berturut-turut.

INDEKS BERITA

Terpopuler