Berkat Insentif Pajak, Pengembang Makin Bernyali Memasarkan Properti Mewah

Jumat, 05 Juli 2019 | 07:26 WIB
Berkat Insentif Pajak, Pengembang Makin Bernyali Memasarkan Properti Mewah
[]
Reporter: Harry Muthahhari, Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku bisnis properti kian mantap memasarkan apartemen mewah di Indonesia. Ada beberapa faktor pemantik, mulai dari situasi politik pasca pemilu yang stabil hingga obral insentif perpajakan dari pemerintah.

Itulah sebabnya PT Janta Swarna Dipta (JSD), perusahaan joint venture antara PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT) dan Swire Properties Ltd, bakal merilis proyek apartemen premium. Tahun ini, mereka segera meluncurkan apartemen mewah di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan. Adapun groundbreaking proyek JSD akan berlangsung akhir 2019 dan proses konstruksi bakal memakan waktu 3,5 tahun.

Ainsley Mann, Vice President JSD mengatakan, upaya pemerintah membebaskan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) bagi hunian mewah yang nilainya di bawah Rp 30 miliar bakal memuluskan bisnis JSD. "Terlebih proyek pertama kami punya lokasi yang strategis," kata dia, Kamis (4/7).

Mengacu Peraturan Menteri Keuangan 86/2019, tarif PPnBM 20% dikenakan untuk hunian yang nilainya di atas Rp 30 miliar. Aturan ini lebih longgar lantaran sebelumnya PPnBM dipatok untuk hunian senilai Rp 10 miliar dan Rp 20 miliar, sesuai jenisnya.

PPnBM itu dikenakan untuk jenis hunian apartemen, kondominium, town house dari jenis strata title. Selain itu, pemerintah akan memangkas pajak penghasilan (PPh) pasal 22 untuk penjualan hunian mewah dari 5% menjadi 1%.

Agar penjualan apartemen bisa menarik, Ainsley menuturkan, ada faktor kunci yang perlu diperhatikan, yakni menawarkan produk seunik mungkin dan sebanding dengan harga yang fantastis.

Namun manajemen Janta Swarna belum mengabarkan kisaran harga proyek apartemen mereka. Yang jelas, proyek JSD bakal berdiri di atas lahan sekitar 3 hektare. "Total luas lahan yang akan dijual diperkirakan seluas 87.000 meter persegi," sebut Ainsley.

Keyakinan pasar properti bakal menggeliat pasca pemilu juga diutarakan Bill Cheng, Presiden Direktur Brewin Mesa Sutera. "Kami memproyeksikan sektor properti secara umum mulai menggeliat dengan adanya kejelasan pemerintahan lima tahun mendatang usai pengumuman pemilu," kata dia, kemarin.

Selain itu, harga properti cenderung tidak berubah dalam empat tahun terakhir. Sehingga saat ini adalah momen yang pas bagi investor dan pembeli untuk memasuki pasar properti dan memanfaatkan potensi kenaikan di masa mendatang.

Di sisi lain, Brewin Mesa terus melakukan evaluasi terhadap pasar Indonesia, dimana 50% populasi berusia di bawah 30 tahun, permintaan akan terus tumbuh dari generasi milenial yang menghendaki gaya hidup "ringan".

Proyek perdana Brewin di Indonesia yakni The Lana memang menyasar pasar milenial dengan menawarkan harga di kisaran Rp 1 miliar hingga Rp 5 miliar. Bill menyebutkan, proyek The Lana mencakup dua tower dengan kapasitas total 700 unit apartemen. Hingga kini mereka mencatatkan penjualan 270 unit.

Bill menilai, pembebasan PPnBM tentu akan memberikan sinyal positif terhadap sektor properti. Brewin belum berencana meluncurkan produk apapun dalam waktu dekat dan masih fokus mengembangkan The Lana.

Bagikan

Berita Terbaru

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku
| Jumat, 22 November 2024 | 15:14 WIB

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku

Kepemilikan Prajogo Pangestu dalam emiten Gozco Group, diakitkan dengan investasi Gozco di PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB),  

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI
| Jumat, 22 November 2024 | 14:33 WIB

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI

Dua nama calon menteri Donald Trump yang pro energi fosil, yakni Doug Burgum calon Menteri Dalam Negeri dan Chris Wright calon Menteri Energi.

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal
| Jumat, 22 November 2024 | 09:50 WIB

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal

Tahun ini BPDPKS menargetkan setoran pungutan ekspor sawit sebesar Rp 24 triliun, turun dari target awal

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan
| Jumat, 22 November 2024 | 09:32 WIB

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan

Ribuan masyarakat Indonesia menandatangani petisi yang menolak rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% tersebut

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana
| Jumat, 22 November 2024 | 09:14 WIB

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana

Menurut Direktur Eksekutif Indef Eko Listiyanto, tax amnesty tidak bisa diterapkan terus-menerus dalam waktu singkat

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru
| Jumat, 22 November 2024 | 09:12 WIB

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru

Kendati harga saham pendatang baru sudah naik tinggi hingga ratusan persen, waspadai pembalikan arah

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD
| Jumat, 22 November 2024 | 08:58 WIB

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD

Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sepanjang tahun 2024 bisa melebar jadi 0,9% PDB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun
| Jumat, 22 November 2024 | 08:52 WIB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun

PT Wika Beton Tbk (WTON) memperkirakan, hingga akhir 2024 ini nilai kontrak baru hanya akan mencapai ke Rp 6 triliun.

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi
| Jumat, 22 November 2024 | 08:15 WIB

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi

Keberadaan tiga BUMD pangan yang ada di Jakarta jadi kunci pengendalian inflasi di Provinsi DKI Jakarta

Mimpi ke Piala Dunia
| Jumat, 22 November 2024 | 08:00 WIB

Mimpi ke Piala Dunia

Indonesia harus mulai membuat cetak biru pengembangan sepakbola nasional yang profesional agar mimpi ke Piala Dunia jadi kenyataan.

INDEKS BERITA

Terpopuler