Berkat Kiriman Uang dari TKI, Bisnis Bank Tetap Tokcer

Selasa, 23 Juli 2019 | 08:06 WIB
Berkat Kiriman Uang dari TKI, Bisnis Bank Tetap Tokcer
[]
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID -

JAKARTA. Bisnis remitansi atau layanan pengiriman uang antar negara sejumlah bank sepanjang paruh pertama tahun ini tetap tumbuh subur. Volume transaksi bisnis masih sejalan dengan target yang dipatok masing-masing bank sampai penghujung 2019.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), misalnya, mencatat volume transaksi remitansi sepanjang semester I tumbuh sebesar 19,8% dibanding periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan itu sejalan dengan target perseroan hingga akhir tahun. Negara penyumbang remitansi BNI adalah Malaysia, Taiwan, Hongkong, dan Arab Saudi.

Direktur Bisnis Tresuri dan Internasional BNI Rico Rizal Budidarmo mengatakan, pendapatan komisi atau fee based income dari transaksi remitansi selama enam bulan pertama tersebut tumbuh 9% secara year on year (yoy). Sementara tahun ini, BNI menargetkan komisi dari remitansi dan keuntungan forex bisa tumbuh 17%.

Guna mendorong transaksi remitansi, BNI akan memperluas kerjasama remittance dengan merangkul bank dan perusahaan remittance di negara kantong penempatan PMI (Pekerja Migran Indonesia). "Kemudian bekerjasama dengan instansi pemerintah di dalam dan luar negeri untuk melakukan sosialisasi ke komunitas bisnis, PMI dan keluarganya," kata Rico pada KONTAN, Senin (22/7).

Tak ketinggalan, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) berhasil mencatatkan transaksi incoming remittance sebanyak 3,8 juta atau tumbuh 14,5% (yoy) dengan volume mencapai Rp 258 triliun.

Adapun pendapatan komisi yang diraih BRI dari incoming remitansi di periode itu tumbuh 20% yoy. Sedangkan target tahun ini, perseroan hanya membidik pertumbuhan sebesar 17% yoy. "Secara keseluruhan pertumbuhan bisnis remitansi BRI semester I di atas target yang telah ditetapkan," ungkap Sekretaris Perusahaan BRI Bambang Tri Baroto.

Negara penyumbang bisnis incoming remitansi BRI adalah Malaysia, Arab Saudi, Timur Tengah, Taiwan, Jepang, Hong Kong, Singapura, dan Korea Selatan. Guna mendorong bisnis ini, BRI akan melakukan inovasi teknologi, fee yang kompetitif, dan penambahan kerjasama dengan counterpart remittance baru.

Dengan kondisi tersebut dan melihat potensi bisnis ke depan yang masih sangat baik, BRI optimis bisa melampaui target pertumbuhan bisnis remitansi yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Sementara PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) hanya mencatatkan pertumbuhan frekuensi transaksi remitansi ritel 5% yoy. Begitupun pendapatan komisi dari bisnis ini tercatat tumbuh di angka yang sama

Meskipun begitu, Senior Vice President Bank Mandiri Muhamad Gumilang optimis target bisnis remitansi yang ditetapkan tahun ini bisa tercapai. Fee based income remitansi diharapkan tumbuh hingga 10% sampai penghujung tahun.

Negara penyumbang terbesar dari sisi incoming remitansi Bank Mandiri adalah Malaysia, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, dan Hong Kong. Sedangkan outgoing remittance adalah Singapura, Cina, Amerika Serikat, dan Hong Kong.

Bagikan

Berita Terbaru

IHSG Pekan Ini Tembus Rekor Baru, Waspada Sentimen Global
| Minggu, 14 Desember 2025 | 06:00 WIB

IHSG Pekan Ini Tembus Rekor Baru, Waspada Sentimen Global

IHSG mengakumulasi kenaikan 0,32% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 22,33%.

Animo Investor Saham
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:50 WIB

Animo Investor Saham

​Kenaikan IHSG terdorong oleh peningkatan investor pasar modal di dalam negeri yang semakin melek berinvestasi saham.

Keandalan Menara MTEL Diuji Bencana Sumatera
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:35 WIB

Keandalan Menara MTEL Diuji Bencana Sumatera

Banjir dan longsor membuat layanan telekomunikasi di sejumlah wilayah Sumatera lumpuh. Dalam situasi ini, keandalan peru

Memutar Roda Bisnis yang Terhuyung di Pulau Andalas
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:10 WIB

Memutar Roda Bisnis yang Terhuyung di Pulau Andalas

Banjir dan longsor yang melanda Sumatera akhir November bukan hanya merenggut ratusan nyawa, tapi bikin meriang perdagangan.

 
Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:11 WIB

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak

BI menargetkan volume transaksi QRIS tahun 2025 mencapai 15,37 miliar atau melonjak 146,4% secara tahunan dengan nilai Rp 1.486,8 triliun 

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:07 WIB

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS

Bank CIMB Niaga berpotensi memiliki bank syariah beraset jumbo. Pasalnya, bank melakukan penjajakan untuk konsolidasi dengan bank syariah​

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 08:00 WIB

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati

Kondisi ekonomi global yang tak pasti serta suku bunga tinggi menekan industri barang mewah di tahun 2025

Berhentilah Menebang Masa Depan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:10 WIB

Berhentilah Menebang Masa Depan

Bencana  banjir dan longsor di tiga provinsi Sumatra jadi momentum reformasi kebijakan perizinan dan tata ruang Indonesia.​

Jangan Jadi Tradisi
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:00 WIB

Jangan Jadi Tradisi

Lonjakan harga-harga komoditas pangan menjelang Nataru ataupun saat puasa dan Lebaran harus disikapi serius pemerintah lewat kebijakan.

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:55 WIB

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang

Direktur Utama PT Martina Berto Tbk (MBTO), Bryan David Emil, memilih aset berjangka menengah panjang dalam portofolio investasinya.

INDEKS BERITA

Terpopuler