Berseberangan dengan Investor Terbesar, CEO TIM Mengundurkan Diri

Sabtu, 27 November 2021 | 10:50 WIB
Berseberangan dengan Investor Terbesar, CEO TIM Mengundurkan Diri
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Logo Telecom Italia terpajang di kantor utamanya di Milan, Italia, 25 Mei 2016. REUTERS/Stefano Rellandini/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - MILAN. Telecom Italia (TIM) kehilangan chief executive untuk keempat kalinya dalam enam tahun terakhir. Luigi Gubitosi pada Jumat (26/11), mengundurkan diri karena berseberangan dengan investor terbesar di perusahan telekomunikasi Italia itu, Vivendi. 

Pengunduran diri Gubitosi terjadi seminggu setelah  raksasa pengelola dana asal Amerika Serikat (AS) mengajukan proposal pengambilalihan TIM senilai US$ 12 miliar.

Melalui pernyataan tertulis, perusahaan telekomunikasi Italia itu mengumumkan penunjukan kepala TIM Brasil, Pietro Labriola, sebagai General Manager untuk memastikan kelancaran kegiatan operasi kelompok itu.

Kewenangan CEO yang lain diambilalih oleh Salvatore Rossi, Chairman TIM yang merupakan mantan pejabat bank sentral Italia. Termasuk, kewenangan mengawasi aset TIM yang penting bagi keamanan nasional Italia.

Baca Juga: Ingin Lakukan Go Private, KKR Tawar Perusahaan Telekomunikasi Italia

Gubitosi mengajukan surat untuk melepaskan tanggung jawabnya pada Kamis (27/11). Dalam surat itu, Gubitosi menyatakan tidak ingin menghalangi dewan memberikan pertimbangan yang cepat untuk pendekatan KKR.

TIM mengatakan telah membentuk komite khusus yang dipimpin oleh Rossi untuk mempelajari tawaran tersebut dengan bantuan penasihat yang sedang dipersiapkan untuk ditunjuk.

Komisi nominasi TIM akan bekerja dengan headhunter Spencer Stuart, untuk memastikan kepemimpinan yang stabil atas grup tersebut dalam jangka menengah. Proses pencarian pimpinan baru akan mempertimbangkan evolusi struktur dan aset TIM, demikian pernyataan TIM.

Sumber mengatakan dewan juga akan membahas ancaman kerugian, akibat gagalnya kesepakatan hak siaran pertandingan sepakbola membantu pendapatan raksasa telekomunikasi itu.

Baca Juga: Korporasi Global Berlomba Membangun Pabrik Mobil Listrik dan Cip

Kinerja keuangan TIM yang mengecewakan mempermudah langkah Vivendi untuk menyingkirkan Gubitosi. Adalah Elliot, pemegang saham TIM lainnya yang mengajukan nama Gubitosi sebagai CEO TIM pada tahun 2018.

Gubitosi akan tetap menempati kursi direksi, hingga menutup pintu bagi Labriola bergabung dengan dewan, dan mendapat penunjukan langsung sebagai CEO. Seorang sumber menyebut, Labriola tetap memiliki kans untuk mendapat penunjukan sebagai CEO di tahap selanjutnya. 

Dalam suratnya kepada dewan, Gubitosi mengkritik anggota dewan yang mengulur pembahasan tawaran KKR untuk menyenangkan beberapa pemegang saham.

Pernyataan yang dikeluarkan TIM pada akhir rapat dewan enam jam tidak menyebutkan pemberian akses KKR ke data TIM untuk uji tuntas.

Gubitosi telah menolak spekulasi bahwa dia dekat dengan KKR, yang pertama kali dia bawa ke TIM tahun lalu. Melalui kesepakatan bernilai 1,8 miliar euro, KKR mendapatkan 37,5% saham atas jaringan yang disebut TIM sebagai jaringan terpenting karena langsung menjangkau rumah pengguna.

Dewan TIM pertama kali membahas tawaran KKR pada Minggu lalu (21/11). Melalui proposal itu, KKR menyatakan niat untuk menjadikan TIM sebagai perusahaan tertutup dengan mengajukan penawaran bernilai 33 miliar euro, termasuk utang.

KKR bergegas mengajukan penawaran beli itu, tak lama setelah lembaga pemeringkat memangkas peringkat utang TIM hingga memasuki kriteria junk bond. Menurut dua sumber, KKR menilai pemangkasan peringkat yang terjadi minggu lalu itu menempatkan TIM rentan melanggar perjanjian bank.

Baca Juga: Dalam sepekan, dua obligasi dan tiga saham tercatat di bursa

Auditor kini mencemaskan kesepakatan hak siaran langsung pertandingan liga utama Italia bernilai 1 miliar euro yang dibuat Gubitosi dengan DAZN, tutur dua sumber lain yang dekat dengan masalah tersebut.

Seorang sumber mengatakan, tidak tertutup kemungkinan prospek keuangan TIM mengalami penurunan lebih lanjut. Jika terjadi, itu adalah pukulan baru bagi kreditur. Nilai utang TIM saat ini setara dengan sekitar empat kali laba inti TIM.

Perselisihan antara Gubitosi dan Vivendi memicu krisis terbaru di ruang rapat TIM, yang telah memiliki tiga CEO sejak 2015, ketika grup media Prancis mulai membangun 24% sahamnya.

Tawaran pengambilalihan untuk seluruh TIM datang saat Italia bersiap untuk menghabiskan 6,7 miliar euro dana pemulihan Uni Eropa untuk mempercepat peluncuran broadband ultra-cepat di seluruh negara.

Baca Juga: Setelah Menaklukan Pasar Nikel, Tsingshan Kini Mengincar Lithium

Jaringan tetap TIM, yang ingin ditingkatkan oleh pemerintah menjadi serat, adalah infrastruktur telekomunikasi utama Italia dan Roma mengatakan tanggapannya terhadap KKR akan bergantung pada rencana jaringan.

Roma memiliki kekuatan khusus untuk memblokir pergerakan perusahaan strategis seperti TIM tetapi eksekutif Perdana Menteri Mario Draghi memuji minat KKR sebagai kabar baik bagi Italia.

Sumber mengatakan KKR, yang berkonsultasi dengan pemerintah sebelum mengajukan penawarannya, berencana untuk mengukir jaringan dan memberikan investor negara CDP - saat ini pemegang saham terbesar kedua TIM - peran utama dalam mengawasinya. 

Bagikan

Berita Terbaru

Mengintip Blok Jabung dari Dekat di Tengah Upaya Menggenjot Produksi dan Efisiensi
| Kamis, 27 November 2025 | 10:00 WIB

Mengintip Blok Jabung dari Dekat di Tengah Upaya Menggenjot Produksi dan Efisiensi

PetroChina International Jabung Ltd. merupakan produsen migas terbesar ke-9 di Indonesia, dengan produksi 58 MBOEPD pada 2024.

Cek Kesehatan Korporasi Mendorong Kinerja DGNS Lebih Sehat
| Kamis, 27 November 2025 | 09:37 WIB

Cek Kesehatan Korporasi Mendorong Kinerja DGNS Lebih Sehat

Manajemen menargetkan pemulihan profitabilitas pada 2026 lewat efisiensi biaya, perluasan jaringan layanan, serta penguatan portofolio. 

Tambah Portofolio, PPRE Menggaet Kontrak Tambang Baru di Halmahera
| Kamis, 27 November 2025 | 09:33 WIB

Tambah Portofolio, PPRE Menggaet Kontrak Tambang Baru di Halmahera

Kontrak itu memperkuat langkah PPRE dalam menghadirkan operasional pertambangan yang efektif, aman, dan berkelanjutan. 

Proses Hukum, KPK Mencokok Dua Individu, Begini Penjelasan PTPP
| Kamis, 27 November 2025 | 09:24 WIB

Proses Hukum, KPK Mencokok Dua Individu, Begini Penjelasan PTPP

Perkembangan proses hukum ini tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional maupun layanan bisnis PTPP.  

Rumor ANZ Jual PNBN ke Mu'min Ali Gunawan, Angkat Saham Panin Group
| Kamis, 27 November 2025 | 07:58 WIB

Rumor ANZ Jual PNBN ke Mu'min Ali Gunawan, Angkat Saham Panin Group

Semestinya kalau informasi tersebut benar, ANZ maupun Panin Financial berkewajiban melaporkan perubahan itu kepada publik dan otoritas.

Industri Ban Tertekan Kebijakan Trump, Pasar Domestik yang Suram Hingga Laba Tertekan
| Kamis, 27 November 2025 | 07:53 WIB

Industri Ban Tertekan Kebijakan Trump, Pasar Domestik yang Suram Hingga Laba Tertekan

Amerika Serikat (AS) merupakan pasar ekspor ban terbesar bagi Indonesia, dengan porsi mencapai 40%-45%.

Kasus Pajak
| Kamis, 27 November 2025 | 07:05 WIB

Kasus Pajak

Jadi pekerjaan rumah pemerintah untuk terus meningkatkan kepatuhan pajak masyarakat ditengah marak kasus korupsi pajak.

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP
| Kamis, 27 November 2025 | 07:00 WIB

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP

Kasus korupsi di ASDP yang melibatkan para mantan petinggi BUMN ini merupakan ujian integritas dan kualitas pengambilan keputusan.​

Harga Saham DNAR Lompat Kodok, Begini Kata Direktur OK Bank Soal Upaya Mengerek Modal
| Kamis, 27 November 2025 | 06:57 WIB

Harga Saham DNAR Lompat Kodok, Begini Kata Direktur OK Bank Soal Upaya Mengerek Modal

Lonjakan harga saham PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) seiring rencana OJK mengubah aturan permodalan bank umum.

Tekanan Jual Saham Mantan MSCI Mulai Mereda
| Kamis, 27 November 2025 | 06:57 WIB

Tekanan Jual Saham Mantan MSCI Mulai Mereda

Setelah aksi jual mulai reda, analis menilai terdapat peluang rebound di saham-saham yang keluar dari MSCI

INDEKS BERITA

Terpopuler