Berita Global

Berupaya Hadang Kenaikan Harga, India Pangkas Pajak Impor Minyak Nabati

Sabtu, 11 September 2021 | 14:55 WIB
Berupaya Hadang Kenaikan Harga, India Pangkas Pajak Impor Minyak Nabati

ILUSTRASI. Kegiatan muat bungkil inti sawit ke dalam palka sebuah kapal kargo di Pelabuhan PT Pelindo I Dumai di Kota Dumai, Riau, Senin (6/1/2020). ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/aww.

Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - MUMBAI. India memotong basis pajak atas impor minyak sawit, minyak kedelai dan minyak bunga matahari, demikian tercermin dari aturan pemerintah. Negeri yang tercatat sebagai pembeli minyak nabati terbesar di dunia itu tengah berupaya menahan kenaikan harga, yang kini sudah mendekati rekor.

Pengurangan pajak dapat menurunkan harga minyak nabati di India dan meningkatkan konsumsi. Dan itu, akan meningkatkan pembelian impor oleh India

Basis pajak impor untuk minyak sawit mentah (CPO) telah diturunkan menjadi 2,5% dari 10%, sedangkan pajak atas minyak kedelai mentah dan minyak bunga matahari mentah telah dikurangi menjadi 2,5% dari 7,5%, kata pemerintah dalam sebuah pemberitahuan pada Jumat malam.

Baca Juga: Apolin sebut dukungan pemerintah turut memperkuat daya saing industri oleokimia

Pajak impor dasar untuk kadar olahan minyak sawit, minyak kedelai dan minyak bunga matahari dipotong menjadi 32,5% dari 37,5%.

Setelah pemotongan, impor minyak sawit mentah, minyak kedelai, dan minyak bunga matahari akan dikenakan pajak total 24,75%, termasuk bea masuk dasar 2,5% dan pajak lainnya, sementara kadar minyak sawit, minyak kedelai, dan minyak bunga matahari yang dimurnikan akan dikenakan tarif 35,75 % pajak secara keseluruhan.

India memenuhi lebih dari dua pertiga permintaan minyak nabatinya melalui impor dan telah berjuang untuk menahan kenaikan harga minyak di pasar lokal selama beberapa bulan terakhir.

Negara ini mengimpor CPO terutama dari Indonesia dan Malaysia. Sementara minyak nabati lain, seperti kedelai dan bunga matahari, diimpor India dari Argentina, Brasil, Ukraina, dan Rusia.

Selanjutnya: Pembayaran Kurang, Indonesia Akhiri Kerjasama Pangkas Emisi Karbon dengan Norwegia

 

Terbaru