Bisnisnya Dinilai Redup, Sands Berniat Menjual Aset di Las Vegas
KONTAN.CO.ID - BENGALURU (Reuters). Operator kasino Las Vegas Sands Corp menawarkan sejumlah asetnya di Las Vegas senilai US$ 6 miliar.
Properti yang masuk dalam daftar penawaran adalah Sands Expo Convention Center, Venetian Resort Las Vegas dan Palazzo, demikian penuturan seorang sumber yang meminta untuk tidak disebut namanya ke Reuters.
Rencana penjualan properti Las Vegas mencerminkan niat Sands untuk memusatkan bisnis kasinonya di Makau dan Singapura.
Baca Juga: Kemenparekraf minta pelaku pariwisata komitmen jalankan program dana hibah
Mengutip pemberitaan Bloomberg terdahulu, Las Vegas Sands menunjuk penasihat keuangan untuk menjaring minat calon pembeli. Kantor berita itu juga mengutip perwakilan dari Sands, yang membenarkan perusahaan sudah memasuki tahap awal negosiasi, namun belum ada kesepakatan apa pun.
Sands, pada Mei lalu, meninggalkan rencana pembukaan resor kasino yang terintegrasi di Jepang tanpa memberikan alasan pembatalan proyek.
Industri perjudian termasuk industri yang paling terpukul oleh pandemi Covid 19, karena terhambatnya perjalanan udara serta keharusan jaga jarak.
Sands memiliki utang senilai US$ 13,82 miliar, tidak termasuk financial leasing per 30 Juni. “Proses pemulihan di masing-masing pasar kami sedang berlangsung,” tutur Sheldon Adelson, chairman sekaligus CEO Sands.
Baca Juga: Penerbangan dan Pebisnis Pariwisata di AS Meminta Ini Agar Bisnisnya Jalan Lagi
Di kuartal ketiga, Sands menderita penurunan pendapatan hingga 82% dari tahun sebelumnya menjadi US$ 586 juta. Bagi investor, kinerja itu setara dengan kerugian sebesar US$ 0,74 per saham.
Pada bulan Agustus, lembaga pemeringkat Fitch Ratings merevisi prospek perusahaan menjadi 'negatif' dari 'stabil' karena kondisi pasar yang disebabkan oleh pandemi.
Fitch pernah mengatakan bahwa prospek jangka pendek untuk bisnis grup tetap "redup" dan "tidak bersemangat" di Las Vegas.
Selanjutnya: Presiden Minta Harga Vaksin Covid-19 Terjangkau, Bakal Ada Aturan Khusus