Bunga The Fed Naik, Imbal Hasil SUN Tenor 10 Tahun Bisa Melesat Jadi 8%

Kamis, 16 Juni 2022 | 04:05 WIB
Bunga The Fed Naik, Imbal Hasil SUN Tenor 10 Tahun Bisa Melesat Jadi 8%
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar obligasi Indonesia kembali dalam tekanan. Ini tercermin dari pergerakan yield surat utang negara (SUN) acuan 10 tahun yang kembali melemah. Sempat bergerak menguat ke bawah level 7,0%, kini yield SUN acuan tenor 10 tahun kembali naik ke level 7,45%.

Head of Fixed Income Bank Negara Indonesia (BNI) Fayadri menyebut, naiknya yield SBN tersebut merupakan cerminan imbas dari rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan lalu. Tingginya inflasi AS ini mendorong tingkat imbal hasil US Treasury 10 tahun naik ke 3,5%. 

Inflasi yang melampaui perkiraan tersebut memicu kekhawatiran investor terkait langkah The Fed. Semakin banyak yang memprediksi The Fed akan menaikkan suku bunga 75 bps. 

Baca Juga: Tren Suku Bunga Global Meningkat, Penerbitan Obligasi Multifinance Tetap Ramai

Fayadri mengatakan, jika The Fed menaikkan bunga 50 bps seperti perkiraan semula, kemungkinan yield SBN acuan akan bergerak ke 7,5%-7,6%. "Tapi kalau The Fed mengambil langkah lebih agresif dan menaikkan suku bunga 75 bps, ada potensi investor menyesuaikan yield SBN 10 tahun ke 7,6%-7,7%," ujar dia. 

Senior Economist Samuel Sekuritas Fikri C. Permana mengungkapkan, yield US Treasury masih akan tetap naik. Alhasil, yield SBN acuan 10 tahun juga akan naik dalam jangka pendek. 

"Jika The Fed menaikkan suku bunga 50 bps, efeknya mungkin terbatas. Tapi, jika 75 bps, maka yield SBN naik tajam," ujar Fikri, Rabu (15/6). Proyeksi dia, yield SBN acuan 10 tahun bisa bergerak ke 7,7% jika bunga naik 75 bps.

Menurut Fikri, gejolak di pasar obligasi saat ini baru bisa reda bila laju inflasi AS melambat dan data tenaga kerja AS juga membaik. Kedua hal tersebut yang jadi poin penting bagi The Fed dalam menetapkan kebijakan moneter ke depan. Jika tidak ada perbaikan, di akhir tahun nanti yield SBN acuan 10 tahun bisa mencapai 7,5%-8,0%. 

Baca Juga: Aldiracita Sekuritas Masuk sebagai Salah Satu Bonds Underwriter Terbesar di Indonesia

Sedang Fayadri memprediksi, di akhir tahun nanti, yield SBN tenor 10 tahun berpotensi mencapai 7,7%-7,8%.

Dalam kondisi pasar seperti saat ini, Fayadri mengingatkan investor cermat mengikuti dinamika inflasi serta respons bank sentral lain. Strategi keluar masuk pasar cepat dan memprioritaskan investasi pada seri benchmark yang lebih likuid dapat dipertimbangkan investor. "Strategi ini bisa membuat investor meraih keuntungan dari volatilitas yang saat ini terjadi di pasar obligasi," kata dia.

Fikri juga merekomendasikan investor wait and see dan mengamankan portofolio. "Bisa alihkan portofolio ke obligasi yang tenor pendek, atau dipindahkan ke aset yang lebih aman," saran dia.

Fikri masih optimistis jika kenaikan inflasi AS bisa dibatasi. Selain itu, data ekonomi Indonesia akan masih tetap solid. Dengan demikian, yield SBN acuan 10 tahun akan turun ke kisaran 7,2%-7,5% pada akhir tahun nanti.

Baca Juga: Jelang Pengumuman Kebijakan The Fed, Pasar SBN Masih Tertekan

Bagikan

Berita Terbaru

Menilik Prospek IPO di Indonesia Hingga Belahan Dunia Lain di 2024 dan 2025
| Kamis, 06 Februari 2025 | 10:00 WIB

Menilik Prospek IPO di Indonesia Hingga Belahan Dunia Lain di 2024 dan 2025

Kejelasan kebijakan pemerintah, pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, dan suku bunga rendah diharapkan akan memperbarui minat terhadap IPO

Maskapai Kaji Efek Hemat Anggaran Pemerintah
| Kamis, 06 Februari 2025 | 08:55 WIB

Maskapai Kaji Efek Hemat Anggaran Pemerintah

Maskapai penerbangan sedang mendalami dampak dari pemangkasan anggaran APBN dan APBD untuk perjalanan dinas.

Nilai Tukar Melemah Saham KLBF Melandai, Berikut ini Prospek dan Rekomendasinya
| Kamis, 06 Februari 2025 | 08:30 WIB

Nilai Tukar Melemah Saham KLBF Melandai, Berikut ini Prospek dan Rekomendasinya

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) sudah membuat anggaran tahun 2025 dengan menjadikan level rupiah di Rp 16.000 per dolar AS sejak medio tahun 2024.

Cek Kesehatan Gratis Dimulai 10 Februari
| Kamis, 06 Februari 2025 | 07:52 WIB

Cek Kesehatan Gratis Dimulai 10 Februari

Program cek kesehatan gratis diputuskan nanti tanggal 10 Februari  sudah bisa jalan di Puskesmasdan dan klinik

MBG Melibatkan  245 Mitra SPPG
| Kamis, 06 Februari 2025 | 07:49 WIB

MBG Melibatkan 245 Mitra SPPG

Hingga saat ini program makan siang bergiji (MBG) sudah menjangkau 730.000 penerima dan jumlahnya terus ditambah.

MPX Logistics (MPXL) Mendirikan Anak Usaha Baru di Bidang Angkutan Laut
| Kamis, 06 Februari 2025 | 07:45 WIB

MPX Logistics (MPXL) Mendirikan Anak Usaha Baru di Bidang Angkutan Laut

Perusahaan berkedudukan di Jakarta Utara ini akan fokus di bidang angkutan laut untuk barang umum dan khusus.

Siap-Siap Iuran BPJS Kesehatan akan Naik
| Kamis, 06 Februari 2025 | 07:45 WIB

Siap-Siap Iuran BPJS Kesehatan akan Naik

Antisipasi klaim yang meningkat, pemerintah berencana menaikkan iuran BPJS Kesehatan pada tahun 2026

Badan Khusus untuk Memantau Gas Melon
| Kamis, 06 Februari 2025 | 07:38 WIB

Badan Khusus untuk Memantau Gas Melon

Kementerian ESDM memastikan golongan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tetap dapat membeli elpiji tabung 3 kg

Kontribusi Batubara Semakin Menciut
| Kamis, 06 Februari 2025 | 07:34 WIB

Kontribusi Batubara Semakin Menciut

Produsen batubara mengantisipasi penurunan porsi batubara dalam bauran energi nasional lantaran dapat berpengaruh pada produksi

Kinerja Emiten Bank Meleset dari Ekspektasi, Sejumlah Investor Asing Memutuskan Pergi
| Kamis, 06 Februari 2025 | 07:14 WIB

Kinerja Emiten Bank Meleset dari Ekspektasi, Sejumlah Investor Asing Memutuskan Pergi

Kinerja keuangan bank meleset dari proyeksi analis. Beberapa faktor pencetus adalah permintaan kredit yang lebih mini dari ekspektasi.

INDEKS BERITA

Terpopuler