Buntut PHK, Kerugian Indosat di Kuartal I-2020 Membengkak Jadi Rp 605,6 Miliar

Rabu, 29 April 2020 | 15:17 WIB
Buntut PHK, Kerugian Indosat di Kuartal I-2020 Membengkak Jadi Rp 605,6 Miliar
[ILUSTRASI. Aktivitas karyawan Indosat di salah satu kantor perusahaan jasa telekomunikasi seluler tersebut (23/4). Kerugian Indosat membengkak di kuartal I-2020 sebagai konsekuensi pemberian kompensasi kepada karyawannya yang kena PHK. DOK/Indosat]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kerugian yang ditanggung PT Indosat Tbk (ISAT) pada kuartal I-2020 kian membengkak.

Pada tiga bulan pertama 2020, rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk membengkak 107% year-on-year (yoy) menjadi Rp 605,6 miliar.

Merujuk laporan keuangan kuartal I-2020 Indosat yang dipublikasikan pada 29 April 2020, ada beberapa faktor yang menyebabkan Indosat terpaksa menanggung rugi.

Salah satunya penyebab utamanya akibat beban pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan yang dilakukan oleh operator telekomunikasi tersebut.

Pada 14 Februari 2020 lalu Indosat memang mengumumkan reorganisasi yang menyebabkan terjadi pemutusan kontrak kerja atas sejumlah karyawan. 

Catatan KONTAN, saat itu Indosat melakukan PHK terhadap 677 karyawan.

Baca Juga: Laba Bersih Gudang Garam (GGRM) Kuartal I-2020 Naik Jadi Rp 2,45 Triliun

Pada laporan keuangan kuartal I-2020 pos beban karyawan Indosat membengkak 141,89% (yoy) menjadi Rp 893,16 miliar.

Jika diperinci, pos beban ini membengkak sebagai konsekuensi pemberian pesangon pemutusan kontrak kerja yang nilainya mencapai Rp 379,17 miliar.

Nah, beban pesangon ini masih akan menghiasi laporan kinerja keuangan Indosat di kuartal II-2020.

Pasalnya, pada bulan April 2020 ISAT sudah mengucurkan pembayaran tunai sebesar Rp 295,28 miliar kepada karyawan yang pemutusan kerjanya berlaku efektif pada 1 April 2020.

Ditopang layanan data

Meski masih dirundung rugi, Indosat sebetulnya masih mampu mencetak pertumbuhan pendapatan 7,9% menjadi Rp 6,52 triliun.

Pendapatan dari layanan seluler masih menjadi kontributor dominan bagi Indosat, yakni 82% dari total pendapatan di kuartal I-2020.

Bukan hanya mendominasi, pendapatan di segmen seluler juga berhasil tumbuh 10,9% (yoy) menjadi Rp 5,37 triliun.

Dalam investor memo yang dirilis Indosat hari ini, 29 April 2020, kenaikan pendapatan seluler tersebut ditopang oleh menungkatnya kontribusi pendapatan data, sekaligus mengimbangi penurunan pendapatan dari segmen telepon dan SMS. 

Sebagai catatan, hingga akhir Maret 2020 jumlah pelanggan selular Indosat sebanyak 56,2 juta.

Baca Juga: Fitch : Porsi utang dollar emiten telko dan menara masih aman

Pada kuartal I-2020 Average Revenue per User (ARPU) Indosat meningkat menjadi Rp 29.600, dibanding Rp 26.500 pada kuartal I-2019.

Catatan ARPU kuartal I-2020 sekaligus menjadi prestasi tertinggi yang diukir Indosat dalam lima triwulan terakhir.

Sejalan dengan kenaikan ARPU, trafik layanan data Indosat Ooredoo juga tumbuh 63% (yoy).

Bagikan

Berita Terbaru

LPS Pangkas Tingkat Bunga Penjaminan, Saham dari Sektor-Sektor Ini Bakal Diuntungkan
| Kamis, 29 Mei 2025 | 12:05 WIB

LPS Pangkas Tingkat Bunga Penjaminan, Saham dari Sektor-Sektor Ini Bakal Diuntungkan

Pemangkasan tingkat bunga penjaminan (TBP) oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) diiharapkan bisa mendorong pertumbuhan kredit bank.

Tren Konsumsi Kopi tak Diimbangi Produksi, Indonesia Berisiko Jadi Net Importer
| Kamis, 29 Mei 2025 | 10:47 WIB

Tren Konsumsi Kopi tak Diimbangi Produksi, Indonesia Berisiko Jadi Net Importer

Selain produktivitas yang rendah, upaya peremajaan tanaman kopi yang sudah lama didengungkan juga belum berjalan baik.

Pembangunan Dimulai, Pabrik Bahan Baku Kalbe-Livzon Ditargetkan Beroperasi 2027
| Kamis, 29 Mei 2025 | 10:19 WIB

Pembangunan Dimulai, Pabrik Bahan Baku Kalbe-Livzon Ditargetkan Beroperasi 2027

Pabrik yang dibangun kongsi Kalbe Farma (KLBF) dengan Livzon Group akan memproduksi bahan baku obat, terutama untuk pasar ekspor.

Profit 28,4% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kian Rendah (29 Mei 2025)
| Kamis, 29 Mei 2025 | 08:58 WIB

Profit 28,4% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kian Rendah (29 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (29 Mei 2025) 1.874.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 28,4% jika menjual hari ini.

Kiat Agar Para Pensiunan Bisa Hidup dengan Tenang
| Kamis, 29 Mei 2025 | 08:09 WIB

Kiat Agar Para Pensiunan Bisa Hidup dengan Tenang

Perang dagang antara AS dan China masih simpang siur, sehingga penempatan dana pada instrumen saham kemungkinan bakal diturunkan lagi.

Akankah Rupiah Menguat ke Rp 16.000? Ini Prediksi Kiwoom Sekuritas Indonesia
| Kamis, 29 Mei 2025 | 07:28 WIB

Akankah Rupiah Menguat ke Rp 16.000? Ini Prediksi Kiwoom Sekuritas Indonesia

Lewat Monthly Market Outlook-nya, Kiwoom Sekuritas Indonesia memprediksi rupiah masih berpeluang menguat ke kisaran Rp 16.100–Rp 16.000.

Entitas Usaha PTBA ini Pernah Ungkap Mau IPO, Begini Bisnis dan Targetnya di 2025
| Kamis, 29 Mei 2025 | 06:00 WIB

Entitas Usaha PTBA ini Pernah Ungkap Mau IPO, Begini Bisnis dan Targetnya di 2025

Rencana IPO Satria Bahana Sarana merupakan bagian dari strategi jangka panjang PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

IHSG Turun 0,53% di Pekan Terakhir Tapi Menguat 6,04% Sepanjang Bulan Mei
| Kamis, 29 Mei 2025 | 05:00 WIB

IHSG Turun 0,53% di Pekan Terakhir Tapi Menguat 6,04% Sepanjang Bulan Mei

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 7.175,82 pada perdagangan terakhir Mei, Rabu (28/5). 

Stimulus Ekonomi dan Tantangan Kinerja BUMN
| Kamis, 29 Mei 2025 | 04:00 WIB

Stimulus Ekonomi dan Tantangan Kinerja BUMN

Pemerintah berencana memberikan berbagai stimulus ekonomi melalui enam paket guna menjaga daya beli masyarakat dan meningkatkan konsumsi domestik.

Menahan Laju Deindustrialisasi
| Rabu, 28 Mei 2025 | 14:55 WIB

Menahan Laju Deindustrialisasi

Hal krusial yang harus diperhatikan pemerintah adalah kepastian hukum dalam kegiatan investasi bagi investor domestik maupun asing.

INDEKS BERITA

Terpopuler