Laba Bersih Gudang Garam (GGRM) Kuartal I-2020 Naik Jadi Rp 2,45 Triliun
KONTAN.CO.ID -
JAKARTA. Sekali lagi PT Gudang Garam Tbk (GGRM) unjuk bukti sebagai emiten yang defensif, termasuk dalam menghadapi dampak virus corona (Covid-19).
Pada kuartal I-2020 perusahaan rokok itu mampu menorehkan pertumbuhan kinerja yang positif, baik di sisi pendapatan maupun laba bersih.
Pendapatan GGRM di tiga bulan pertama 2020 berhasil tumbuh 4,06% year-on-year (yoy) dari Rp 26,20 triliun di kuartal I-2019 menjadi Rp 27,26 triliun.
Pertumbuhan pendapatan GGRM masih ditopang oleh penjualan di pasar domestik, yakni sekitar Rp 26,93 triliun, tumbuh dari Rp 25,65 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Gudang Garam (GGRM) memulai pembangunan Bandara Dhoho Kediri, Rabu (15/4) besok
Sayangnya penjualan ekspor GGRM anjlok 40,52% (yoy) menjadi Rp 325,25 miliar.
Dari sisi jenis rokok, sigaret kretek mesin (SKM) tetap menjadi penyumbang utama pendapatan Gudang Garam.
Penjualan SKM naik dari Rp 23,93 triliun di kuartal I-2019 menjadi Rp 24,76 triliun pada kuartal I-2020.
Sementara laba bersih kuartal I-2020 naik 3,88% (yoy) dari Rp 2,35 triliun menjaddi RP 2,46 triliun.
Kenaikan laba bersih membuat laba per saham (earning per share/EPS) GGRM ikut naik dari Rp 1.224 per saham menjadi Rp 1.272 per saham.
Di saat bersamaan, total aset GGRM turun dari Rp 78,65 triliun menjadi Rp 76,83 triliun.
Turunnya aset GGRM salah satunya dipicu oleh posisi kas dan setara kas yang berkurang Rp 489,48 miliar menjadi Rp 3,08 triliun.
Baca Juga: Penundaan Pembayaran Cukai Rokok Menguntungkan GGRM dan HMSP
Di sisi lain, total liabilitas Gudang Garam menyusut dari Rp 27,72 triliun menjadi Rp 23,45 triliun.
Hal ini dipengaruhi oleh perubahan beberapa akun kewajiban jangka pendek GGRM.
Misalnya, pinjaman bank jangka pendek turun dari Rp 17,22 triliun menjadi Rp 4,62 triliun.
Sementara utang cukai, PPN dan pajak rokok melonjak 164,15% menjadi Rp 13,43 triliun.