Cari Dana Segar hingga Rp 3 Triliun, AirAsia Gelar Rights Issue
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. AirAsia Group Berhad, Senin (12/7), mengumumkan rencana pendanaan senilai 1 miliar ringgit atau setara Rp 3,46 triliun, melalui rights issue.
Ini merupakan upaya low cost carrier asal Malaysia itu untuk mengamankan pendanaannya di saat bisnis perjalanan global tertekan dampak pandemi Covid-19.
Hasil dari penjualan saham baru itu akan digunakan AirAsia untuk menutup kebutuhan modal kerja dan biaya operasional lainnya. AirAsia juga akan memanfaatkan dana tersebut untuk mengembangkan bisnis digitalnya, demikian kutipan dari pernyataan tertulis perusahaan.
Baca Juga: Inilah aturan perjalanan penumpang pesawat terbang mulai 12 Juli 2021
“Penerbitan saham baru menyediakan platform untuk mencari suntikan dana segar dari pemegang saham untuk menjaga likuiditas selama bisnis penerbangan lesu, sekaligus mendorong pertumbuhan bisnis digital non-maskapai utama," kata Chief Executive AirAsia Tony Fernandes.
Perusahaan mengatakan telah membuat kemajuan dalam pembicaraan untuk mengamankan sejumlah inisiatif penggalangan dana lainnya.
Rights issue, yang mencakup obligasi berbasis syariah tanpa jaminan yang dapat ditukar selama 7 tahun, diharapkan akan selesai pada kuartal keempat.
AirAsia baru-baru ini menyatakan akan berfokus ke bisnis digital. Pekan lalu, mereka setuju untuk membeli bisnis ride-hailing dan pembayaran Indonesia, Gojek, di Thailand. AirAsia uga telah mengajukan lisensi perbankan digital di Malaysia.
Selanjutnya: Yellen Mendesak Uni Eropa untuk Meneken Kesepakatan Pajak Minimal Perusahaan Global