KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga Tbk (JSMR) berencana menerbitkan dua obligasi baru untuk mendanai proyek jangka menengah. Pada tahun ini, JSMR menargetkan bisa menyelesaikan 254 km jalan tol.
Direktur Keuangan JSMR Donny Arsal mengatakan, kedua obligasi tersebut berjenis step up coupon bond dan zero coupon bond. Rencananya, emiten jalan tol ini bakal menerbitkannya di tahun ini.
"Sebenarnya, secara proses sudah selesai tapi tinggal masalah penentuan harga saja," jelas Donny usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Jakarta, Senin (6/6).
Dia memberikan gambaran, untuk nilai penerbitan step up coupon bond akan setara dengan cash flow. Memang idealnya, skema pendanaan harus sesuai dengan cash flow.
Hingga akhir Maret 2019, dana kas setara kas JSMR sebesar Rp 4,38 triliun. Donny menjelaskan, untuk obligasi step up coupon bond bunga yang dibayarkan di awal tahun akan rendah. "Sesuai dengan cash flow, tapi di akhir periode akan lebih besar. Tapi secara total sama," kata dia.
Sementara untuk jenis zero coupon bond, Donny bilang, obligasi ini tidak membayar bunga secara berkala atau tanpa kupon sebagaimana obligasi pada umumnya. Sehingga pasar menerima keuntungan bunga berupa selisih harga diskonto dan nilai par obligasi saat jatuh tempo.
Namun, perusahaan ini tidak memiliki target khusus penerbitan obligasi ini. "Bisa Rp 1 triliun, bisa Rp 2 triliun. Kami sudah ada pendanaan. Tidak ada pressure untuk segera merilis obligasi, tapi kami perlu agar anak usaha ini sustain kira-kira tiga tahun ke depan," terang Donny.
Pada tahun ini, JSMR telah menganggarkan Rp 27 triliun untuk belanja modal. Pendanaan ini dari sekuritisasi, project bond, Komodo Bond, RDPT, DINFRA, dan dua obligasi baru. "Gol akhirnya kinerja keuangan bisa terkendali. Kalau banyak investasi pendapatan naik, EBITDA naik, tapi bottom line semoga sama," tutup Direktur Utama JSMR Desi Arryani.
Dana tersebut untuk proyek tol JORR 2, Japek elevated, ruas Manado-Bitung, dan Balikpapan-Samarinda. "Tapi ke depannya, kontribusi tol baru bisa 50:50 dalam lima tahun ke depan," tutur Donny. Yang pasti, pertumbuhan EBITDA di kuartal II-2019 di atas 10%.
Prospek pertumbuhan kinerja tersebut membuat JSMR yakin tetap membagi dividen. Senin (6/5), JSMR memutuskan untuk menebar dividen sebesar Rp 330,39 miliar setara dengan Rp 45 per saham. Menurut Dessi, dividen yang disebar itu merupakan 15% dari laba bersih tahun buku 2018 sebesar Rp 2,2 triliun. Kemarin, saham JSMR turun 3,85% di Rp 5.625 per saham.