China Bersedia Bergabung dalam Inisiatif Pembangunan yang Dipelopori G7

Senin, 28 Februari 2022 | 13:43 WIB
China Bersedia Bergabung dalam Inisiatif Pembangunan yang Dipelopori G7
[ILUSTRASI. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock sebelum pertemuan bilateral jelang KTT para menteri luar negeri G7 di Liverpool, Inggris, 10 Desember 2021. Olivier Douliery/Pool via REUTERS]
Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China bersedia bekerjasama dengan Amerika Serikat (AS) dalam rencana pembangunan infrastruktur global yang dipimpin G7. Beijing juga menyambut Washington untuk bergabung dengan Inisiatif Sabuk dan Jalan (OBOR) yang diprakarsai China, demikian pernyataan Menteri Luar Negeri China Wang Yi pada Senin (28/2).

Kelompok Tujuh (G7) yang merujuk ke negara-negara demokrasi terkaya, yang terdiri dari Amerika Serikat dan sekutunya, mengusulkan inisiatif Build Back Better World (B3W) pada bulan Juni. Inisiatif itu diluncurkan untuk membantu negara-negara berkembang memenuhi kebutuhan infrastruktur. Inisiatif ini merupakan upaya G7 meredam pengaruh China yang semakin meluas di dunia.

"Kami juga bersedia mempertimbangkan untuk berkoordinasi dengan prakarsa 'Bangun Kembali Dunia yang Lebih Baik' AS untuk menyediakan lebih banyak barang publik berkualitas tinggi kepada dunia," kata Wang dalam pesan video di sebuah acara untuk peringatan 50 tahun Komunike Shanghai, yang menandai normalisasi hubungan antara Amerika Serikat dan Cina.

Dia mengatakan China juga terbuka untuk menyertakan AS dalam Belt and Road Initiative  (BRI) dan Global Development Iniative, yang diserukan Presiden China Xi Jinping pada bulan September agar semua negara bekerja menuju pembangunan berkelanjutan.

Baca Juga: Tanggapi Aksi Militer Rusia di Ukraina, BP Melepas Investasinya di Rosneft

Inisiatif B3W G7 dipandang sebagai alternatif untuk menyaingi BRI China, yang diluncurkan oleh Xi pada 2013. Lebih dari 100 negara telah menandatangani perjanjian dengan China untuk bekerja sama dalam proyek-proyek BRI seperti kereta api, pelabuhan, jalan raya, dan infrastruktur lainnya.

Wang mendesak Washington untuk bekerja dengan China di Asia-Pasifik untuk membangun "keluarga keterbukaan, inklusivitas, inovasi, pertumbuhan, konektivitas, dan kerja sama yang saling menguntungkan", daripada mengubah kawasan itu menjadi kawasan konflik dan konfrontasi.

Komunike Shanghai, sebuah dokumen yang menandai berakhirnya isolasi antara kedua negara dan dikeluarkan selama kunjungan bersejarah Presiden AS Richard Nixon ke China, berarti bahwa dua kekuatan besar dengan sistem sosial yang berbeda bersedia untuk hidup berdampingan secara damai, katanya.

Wang mengulangi seruan agar AS berhenti mendukung kemerdekaan Taiwan, pulau yang diklaim China sebagai miliknya.

Bagikan

Berita Terbaru

Rumor Investor Kakap Bergotong Royong Mendongkel Patrick Walujo, Ada Apa?
| Rabu, 12 November 2025 | 06:37 WIB

Rumor Investor Kakap Bergotong Royong Mendongkel Patrick Walujo, Ada Apa?

Penggantian Patrick salah satu langkah investor mempercepat pembicaraan akuisisi GOTO. Patrick dianggap menentang pengambilalihan oleh Grab.

Rupiah Masih Rentan Koreksi pada Rabu (12/11)
| Rabu, 12 November 2025 | 06:30 WIB

Rupiah Masih Rentan Koreksi pada Rabu (12/11)

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar spot turun 0,24% menjadi Rp 16.694 per dolar AS. Penguatan dolar AS di pasar global jadi faktor utama.

Meski Melambat, Giro Tetap Tumbuh Tinggi
| Rabu, 12 November 2025 | 06:15 WIB

Meski Melambat, Giro Tetap Tumbuh Tinggi

Ppertumbuhan giro di perbankan pada September tampak melambat, kontras dengan tabungan dan deposito yang lajunya naik signifikan.​

Pasca Koreksi Jangka Pendek, Harga Emas Kembali Rebound
| Rabu, 12 November 2025 | 06:15 WIB

Pasca Koreksi Jangka Pendek, Harga Emas Kembali Rebound

Data Bloomberg mencatat, harga emas spot naik 0,55% secara harian ke US$ 4.146,3 per ons troi pada Selasa (11/11).

Kemenhut Rancang Aturan Turunan Pasar Karbon
| Rabu, 12 November 2025 | 06:05 WIB

Kemenhut Rancang Aturan Turunan Pasar Karbon

Kementerian Perhutanan tengah menyiapkan beberapa aturan terkait perdagangan karbon di sektor kehutanan.

Transaksi QRIS Antarnegara Kian Semarak, Tapi Tantangannya Masih Besar
| Rabu, 12 November 2025 | 06:05 WIB

Transaksi QRIS Antarnegara Kian Semarak, Tapi Tantangannya Masih Besar

Berdasarkan data BI per kuartal III-2025, volume transaksi QRIS di luar negeri paling banyak dilakukan di Malaysia

RUPSLB Disiapkan, Danantara Mutlak Kelola Himbara
| Rabu, 12 November 2025 | 06:00 WIB

RUPSLB Disiapkan, Danantara Mutlak Kelola Himbara

Agenda RUPSLB BTN akan membahas pemisahan unit usaha syariah ke PT Bank Syariah Nasional. Agenda tambahan masih mungkin ditetapkan

Astra International Tbk (ASII) Tertekan Daya Beli dan Harga Jual
| Rabu, 12 November 2025 | 06:00 WIB

Astra International Tbk (ASII) Tertekan Daya Beli dan Harga Jual

PT Astra International Tbk (ASII) berharap, daya beli otomotif dan harga batubara yang membaik akan meningkatkan kinerja ke depan

Barito Renewables Energy (BREN) Pede, Kinerja Positif Berlanjut hingga Tahun 2026
| Rabu, 12 November 2025 | 05:48 WIB

Barito Renewables Energy (BREN) Pede, Kinerja Positif Berlanjut hingga Tahun 2026

Perusahaan terafiliasi  konglomerat Prajogo Pangestu ini fokus pada peningkatan kapasitas pembangkit panas bumi dan angin. .

Metropolitan Land (MTLA) Optimis Capai Target Prapenjualan
| Rabu, 12 November 2025 | 05:25 WIB

Metropolitan Land (MTLA) Optimis Capai Target Prapenjualan

Sebagai gambaran, MTLA mencatat marketing sales hingga September 2025 sebesar Rp 1,34 triliun atau sekitar 67% dari target tahun 2025.

INDEKS BERITA