KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transisi energi membutuhkan dana besar. Salah satunya untuk pembiayaan pensiun dini pembangkit listrik berbasis batubara (PLTU). PLN tengah mendorong penghentian operasi PLTU kapasitas 5,5 gigawatt (GW) sebelum 2030, untuk memberi ruang bagi investasi hijau. Program ini diperkirakan menelan biaya investasi sebesar US$ 6 miliar.
Untuk itu, PT PLN menjalankan co-firing untuk memperpanjang usia PLTU, tanpa menghambat proses transisi energi. Co-firing merupakan metode substitusi batubara pada rasio tertentu dengan bahan biomassa, seperti wood pellet, cangkang sawit dan serbuk gergaji.
