Berita Market

Dana Asuransi Hengkang, Dana Kelolaan Reksadana Tertekan

Kamis, 10 November 2022 | 04:05 WIB
Dana Asuransi Hengkang, Dana Kelolaan Reksadana Tertekan

ILUSTRASI.

Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana kelolaan atau asset under management (AUM) industri reksadana melanjutkan tren penurunan. Merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per Oktober 2022, dana kelolaan industri reksadana tercatat sebesar Rp 521,96 triliun. 

Jumlah itu telah turun 2,24% atau berkurang Rp 11,96 triliun dari posisi bulan September yang senilai Rp 533,92 triliun. Penurunan dana kelolaan juga diikuti dengan unit penyertaan yang turun 1,81% menjadi 386,12 miliar. 

Baca Juga: Dana Kelolaan Reksadana Menyusut Rp 11,96 Triliun di Bulan Oktober 2022

Direktur Panin Asset Management Rudiyanto mengatakan, dana kelolaan reksadana masih akan dibayangi perpindahan dana dari institusi asuransi ke Kontrak Pengelolaan Dana (KPD). Hal ini berkaitan dengan Surat Edaran (SE) OJK tentang Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (SEOJK PAYDI). 

Tak heran, total dana kelolaan reksadana dan unit penyertaan terus menurun sepanjang tahun ini. Menurut Rudiyanto, masih sulit untuk menilai prospek atau gambaran dana kelolaan industri reksadana ke depan. 

Hingga Oktober 2022, dana kelolan Panin Asset Management tercatat sebesar Rp 15,07 triliun dengan jumlah investor sebanyak 69.127 investor. Angka itu masing-masing masih tumbuh 1,75% dan 0,07% secara bulanan.

Panin Asset Management mengaku akan tetap menjaga kepercayaan investor dengan menjaga kinerja reksadana mengungguli benchmark aset portofolio. 

Presiden dan CEO PT Pinnacle Persada Investama Guntur Putra pun mengklaim, dana kelolaan di Pinnacle masih cukup bagus secara year to date (YTD) maupun dalam satu bulan terakhir di bulan Oktober. Sepanjang tahun ini, total dana kelolaan Pinnacle mengalami kenaikan 6% jika dibandingkan dengan akhir tahun lalu. Senada, total dana kelolaan Pinnacle pada Oktober berhasil naik 2% secara bulanan.

Baca Juga: Sucor Asset Mengelola Portofolio Reksadana Saham Secara Aktif Hingga Ungguli IHSG

Guntur bilang, prospek reksadana ke depan sebenarnya masih cukup baik. Cuma, industri reksadana sudah agak berbeda dibandingkan tahun sebelumnya akibat ketidakpastian pasar, potensi resesi global, dan risiko geopolitik di tahun depan. 

Terbaru