Daya Beli Bikin Cemas

Jumat, 14 Maret 2025 | 03:34 WIB
Daya Beli Bikin Cemas
[ILUSTRASI. TAJUK - SS kurniawan]
SS Kurniawan |

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca Kejaksaan Agung mengungkapkan, ada praktik pengoplosan Pertalite jadi Pertamax, tidak sedikit masyarakat yang beralih menggunakan bahan bakar minyak (BBM) dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina ke SPBU non-Pertamina, seperti Shell dan BP.

Ini tampak dari antrean kendaraan bermotor di SPBU non-Pertamina yang mengular, baik pagi, siang, sore, maupun malam. Pemandangan ini sebelumnya tak tampak di SPBU non-Pertamina. Maklum, harga BBM di SPBU non-Pertamina lebih mahal dari SPBU Pertamina.

Masyarakat yang beralih membeli BBM di SPBU non-Pertamina rela merogoh kocek lebih dalam. Sekalipun, pemerintah memastikan, BBM Pertamina sesuai spesifikasi. Bahkan, Jaksa Agung menegaskan, stok BBM 2018-2023 yang menjadi fokus penyidikan kasus korupsi tata kelola minyak mentah sudah tidak ada lagi di pasaran, dan stok yang beredar saat ini sesuai standar.

Banyak masyarakat yang sudah terlanjur kecewa. Alhasil, mereka tetap membeli BBM yang lebih mahal. Harga Pertamax, BBM Ron 92 keluaran Pertamina, Rp 12.900 per liter. Sementara harga Shell Super, BBM Ron 92 dari Shell, Rp 13.590 per liter dan BP 92, BBM Ron 92 dari BP, Rp 13.300 per liter.

Di tengah daya beli yang sedang lesu, tak sedikit masyarakat yang mengeluarkan duit lebih buat membeli BBM. "Inflasi BBM" pun terjadi bagi sebagian masyarakat.

Pengeluaran masyarakat yang bertambah ini sejalan dengan hasil Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) yang menunjukkan, proporsi pendapatan konsumen untuk tabungan pada Februari 2025 cuma 14,7%. Ini rekor terendah setidaknya dalam dua tahun terakhir. Sementara proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi meningkat.

Maklum, harga barang banyak yang naik, sementara kenaikan pendapatan masyarakat tak seberapa. Tak heran, sejalan dengan hasil survei BI, tingkat tabungan masyarakat berpenghasilan rendah terus melemah, mencapai posisi terendah di level 79,4 pada Februari 2025, setelah berada di level tertinggi saat Ramadan 2023. Tabungan kelompok menengah juga berada pada level terendah sejak Maret 2024. Ini menunjukkan tekanan ekonomi yang lebih besar pada segmen ini.

Alhasil, pelemahan daya beli berpotensi berlangsung lama. Padahal, konsumsi masyarakat adalah lokomotif utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Potensi daya beli yang melemah lebih lama jelas membikin cemas banyak kalangan.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Pemangkasan Tantiem Direksi dan Komisaris Bikin Beban Emiten BUMN Lebih Ringan
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 09:00 WIB

Pemangkasan Tantiem Direksi dan Komisaris Bikin Beban Emiten BUMN Lebih Ringan

Pemangkasan tantiem untuk direksi dan komisaris BUMN bisa berdampak positif ke kinerja keuangan emiten BUMN

Kinerja Emiten Grup Indofood Semakin Yahud
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 08:54 WIB

Kinerja Emiten Grup Indofood Semakin Yahud

INDF mencatatkan kenaikan penjualan neto sebesar 4% menjadi Rp 59,84 triliun per semester I-2025 dibandingkan Rp 57,30 triliun tahun lalu.

Emiten Prajogo Pangestu Mengantongi Cuan Tebal
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 08:51 WIB

Emiten Prajogo Pangestu Mengantongi Cuan Tebal

 Berkat kontribusi anak-anak usahanya, laba bersih BRPT mencapai US$ 539,82 juta, meroket 1.464,89% yoy dari US$ 34,49 juta.

Neraca Dagang Surplus Besar Lagi
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 07:47 WIB

Neraca Dagang Surplus Besar Lagi

Lebih tingginya nilai ekspor dibanding impor membuat neraca perdagangan RI pada Juni 2025 mencetak surplus besar mencapai US$ 4,10 miliar

 Christian Kartawijaya, Direktur Utama INTP : Memilih Instrumen Berisiko Rendah
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 07:44 WIB

Christian Kartawijaya, Direktur Utama INTP : Memilih Instrumen Berisiko Rendah

Menurut dia, investasi itu layaknya menabung untuk menyediakan dana di masa depan dengan cara menunda pengeluaran hari ini.

Inflasi Juli 2025 Tertinggi Dalam Setahun
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 07:41 WIB

Inflasi Juli 2025 Tertinggi Dalam Setahun

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi tahunan Juli sebesar 2,37%, tertinggi sejak Juli 2024 lalu.

Kinerja Sektor Manufaktur Kembali Tersungkur
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 07:34 WIB

Kinerja Sektor Manufaktur Kembali Tersungkur

Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia telah berada di fase kontraksi selama empat bulan

Proses Tender FEED Masela Tuntas, Tunggu Pemenang
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 06:11 WIB

Proses Tender FEED Masela Tuntas, Tunggu Pemenang

Proyek LNG Abadi yang dikembangkan Inpex melalui anak usahanya, Inpex Masela Ltd, merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).

PANR Meraup Pendapatan Rp 1,8 Triliun di Semester I
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 06:09 WIB

PANR Meraup Pendapatan Rp 1,8 Triliun di Semester I

Salah satu pencapaian positif Panorama adalah berhasil menekan beban bunga dengan memangkas utang bank 67%,

Pemerintah Umumkan Besaran Bea Keluar Batubara dan Emas Bulan Ini
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 06:04 WIB

Pemerintah Umumkan Besaran Bea Keluar Batubara dan Emas Bulan Ini

Pemerintah bersama DPR sepakat, ada pengenaan bea keluar bagi batubara dan emas yang akan berlaku mulai 2026

INDEKS BERITA

Terpopuler