Di Saat Terkepung Sanksi dari Barat, Rusia Mengajak India Memperluas Hubungan Ekonomi

Sabtu, 12 Maret 2022 | 18:14 WIB
Di Saat Terkepung Sanksi dari Barat, Rusia Mengajak India Memperluas Hubungan Ekonomi
[ILUSTRASI. Orang-orang memegang poster dan bendera nasional mengusung solidaritas dengan Ukraina setelah invasi Rusia, di Jantar Mantar di New Delhi, India, Minggu (6/3/2022). REUTERS/Anushree Fadnavis]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Rusia mendesak India untuk meningkatkan investasi di sektor minyak dan gas negerinya yang sedang terkena sanksi dari berbagai negara-negara Barat. Rusia juga berharap perusahaan-perusahaan dari negerinya memperluas jaringan penjualan di ekonomi terbesar ketiga di Asia.

Ekonomi Rusia terancam jatuh ke krisis terburuknya sejak Uni Soviet bangkrut pada 1991. Pemicunya adalah serangkaian sanksi ekonomi yang dijatuhkan negara Barat sehubungan dengan aksi militer Moskow ke Ukraina.

Beberapa negara barat meminta India untuk mengutuk tindakan Rusia di Ukraina, setelah New Delhi abstain dalam pemungutan suara menentang Moskow di PBB. Rusia sudah lama menjadi pemasok senjata India.

"Ekspor minyak dan produk minyak Rusia ke India telah mendekati $ 1 miliar, dan ada peluang yang jelas untuk meningkatkan angka ini," kata Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak, menurut pernyataan yang dibagikan oleh kedutaan Rusia di India pada Jumat malam.

Baca Juga: Ada Tanda Perbaikan Pasokan , Minyak Catat Pelemahan Mingguan Terbesar sejak November

"Kami tertarik untuk lebih menarik investasi India ke sektor minyak dan gas Rusia dan memperluas jaringan penjualan perusahaan Rusia di India," kata Novak kepada Menteri Perminyakan dan Gas Alam India Hardeep Singh Puri. 

Amerika Serikat minggu ini melarang impor minyak Rusia. Inggris mengatakan akan menghapus impor minyak secara bertahap pada akhir tahun, keputusan yang diperkirakan akan lebih mengganggu pasar energi global, mengingat Rusia adalah pengekspor minyak mentah terbesar kedua.

Perusahaan milik negara India memegang saham di ladang minyak dan gas Rusia, sementara entitas Rusia termasuk Rosneft memiliki saham mayoritas di penyulingan India Nayara Energy. Beberapa perusahaan India juga membeli minyak Rusia.

Rusia mengharapkan kedua negara untuk melanjutkan kerja sama dalam tenaga nuklir sipil, termasuk membangun unit baru di pembangkit listrik tenaga nuklir di kota Kudankulam, India selatan, kata Novak.

Bagikan

Berita Terbaru

Oversubscribe Ratusan Kali Tidak Jadi Jaminan Saham IPO Bertahan Lama di Zona Hijau
| Minggu, 11 Mei 2025 | 14:00 WIB

Oversubscribe Ratusan Kali Tidak Jadi Jaminan Saham IPO Bertahan Lama di Zona Hijau

Pada hari perdagangan perdananya, DKHH menyentuh auto reject atas (ARA) usai melesat 34,85% ke level Rp 178, dari harga IPO di Rp 132 per saham.

Ini Dia Teknologi Pindai Iris Mata yang Bikin Heboh
| Minggu, 11 Mei 2025 | 14:00 WIB

Ini Dia Teknologi Pindai Iris Mata yang Bikin Heboh

Heboh daftar iris bisa mendapatkang uang, ini sebenarnya tujuan kehadiran teknologi proof of human. Yuk simak

Kredit Korporasi Unjuk Gigi, Meski Ekonomi Letoi
| Minggu, 11 Mei 2025 | 13:00 WIB

Kredit Korporasi Unjuk Gigi, Meski Ekonomi Letoi

Sektor manufaktur dan energi menjadi roda penggerak bagi pertumbuhan kredit perbankan di kuartal pertama ini. 

Selamatkan Kekayaan, Orang Super Kaya di Indonesia Sebar Portofolio ke USDT
| Minggu, 11 Mei 2025 | 10:00 WIB

Selamatkan Kekayaan, Orang Super Kaya di Indonesia Sebar Portofolio ke USDT

Per Maret 2025 jumlah investor kripto di Indonesia mencapai 13,71 juta, bertambah dibandingkan dengan Februari sebanyak 13,31 juta.

Realisasi Jumlah IPO Lebih Rendah, Tantangan Pasar Modal di Tengah Ketidakpastian
| Minggu, 11 Mei 2025 | 09:12 WIB

Realisasi Jumlah IPO Lebih Rendah, Tantangan Pasar Modal di Tengah Ketidakpastian

Besaran dana IPO yang berhasil dihimpun sejak awal tahun sampai dengan 8 Mei 2025 sudah mencapai Rp 7 triliun.

Profit 33,31% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Berubah (11 Mei 2025)
| Minggu, 11 Mei 2025 | 08:53 WIB

Profit 33,31% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Berubah (11 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (11 Mei 2025) 1 gram Rp 1.928.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,31% jika menjual hari ini.

PTPP Bakal Mendivestasi Dua Anak Usaha Bernilai Aset Rp 4 Triliun, Simak Profilnya
| Minggu, 11 Mei 2025 | 08:20 WIB

PTPP Bakal Mendivestasi Dua Anak Usaha Bernilai Aset Rp 4 Triliun, Simak Profilnya

PTPP tidak dalam kondisi likuiditas yang seret. Aset lancarnya masih mencukupi untuk digunakan memenuhi semua liabilitas jangka pendeknya.

Berkomunitas Dulu Jadi Sineas Kemudian
| Minggu, 11 Mei 2025 | 06:00 WIB

Berkomunitas Dulu Jadi Sineas Kemudian

Membuka relasi menjadi salah satu kunci sukses sebagai seorang sineas. Agar relasi terjalin, bergabung di komunitas adal

 
Mengejar Ambisi Biar Bisa Berpaling dari Batubara
| Minggu, 11 Mei 2025 | 05:10 WIB

Mengejar Ambisi Biar Bisa Berpaling dari Batubara

Kondang sebagai penambang batubara tak menyurutkan semangat PT Indika Energy Tbk (INDY) transisi ke bisnis yang rendah karbon. 

 
Adu Kebut Mobil Listrik, Polytron Mulai Masuk Arena
| Minggu, 11 Mei 2025 | 04:50 WIB

Adu Kebut Mobil Listrik, Polytron Mulai Masuk Arena

Kelar garap sepeda motor listrik, Polytron merambah pasar mobil listrik dengan target penjualan yang aduhai.

INDEKS BERITA

Terpopuler