Didukung Dana US$ 1 Miliar, Pengendali Indointernet, Digital Edge Gencar Akuisisi

Selasa, 15 Juni 2021 | 15:21 WIB
Didukung Dana US$ 1 Miliar, Pengendali Indointernet, Digital Edge Gencar Akuisisi
[ILUSTRASI. Komisaris dan Direksi PT Indointernet Tbk saat Pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). DOK/EDGE]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam tempo kurang dari setahun, Digital Edge menunjukkan agresivitasnya mengakuisisi sejumlah aset data center di berbagai negara.

Bermodal dukungan private equity yang berbasis di New York, Amerika Serikat (AS) dan komitmen pendanaan jumbo, hingga US$ 1 miliar, Digital Edge akhirnya menancapkan kukunya di Indonesia. 

Pada 11 Juni 2021 Digital Edge (Hong Kong) Ltd., mengakuisisi 47% saham PT Indointernet Tbk (EDGE) dari tangan tiga pihak, termasuk Otto Toto Sugiri. Nilai transaksinya mencapai Rp 1,74 triliun.

Transaksi tersebut membuat kepemilikan Digital Edge (Hong Kong) Ltd., atas saham EDGE membengkak dari 12,1% menjadi 59,1%. Dus, Digital Edge (Hong Kong) Ltd., kini menjadi pemegang saham pengendali EDGE.

Baca Juga: Toto Sugiri & Pemilik Lain, Alihkan Rp 1,74 Triliun Saham EDGE ke Investor Strategis

Meski sama-sama mengandung kata "Edge" tak ada hubungan afiliasi antara Digital Edge dan pengendali lama, Otto Toto Sugiri. Ini ditegaskan Donauly E Situmorang, Sekretaris Perusahaan PT Indointernet Tbk dalam keterbukaan informasi 15 Juni 2021.

Faktanya, Digital Edge (Hong Kong) Ltd., memang tak punya hubungan dengan Otto Toto Sugiri. Perusahaan itu merupakan anak usaha yang sepenuhnya dimiliki oleh Digital Edge Holdings Pte. Ltd.

 

 

Digital Edge Holdings Pte. Ltd., adalah perusahaan penyedia data center independen yang berpusat di Singapura dan berdiri pada Agustus 2020. 

Nah, Digital Edge Holdings Pte. Ltd., merupakan hasil kolaborasi Stonepeak Infrastructure Partners dan sejumlah mantan eksekutif di Equinix, Facebook, Tata Communications and Macquarie Infrastructure and Real Assets.

Investasi pertama di Indonesia >>>

Stonepeak sendiri dikenal sebagai firma investasi yang mengkhususkan diri di sektor infrastruktur dan aset di sektor riil, seperti energi dan pengelolaan air. 

Merujuk situs resminya, per 31 Maret 2021 Stonepeak mengelola aset senilai sekitar US$ 37 miliar.

Sejauh penelusuran Kontan, investasi di Indointernet merupakan aksi korporasi pertama Digital Edge dan Stonepeak, tidak hanya di Indonesia tapi juga di asia tenggara.

“Kemitraan strategis ini menandai awal masuknya kami ke asia tenggara. Hal ini memungkinkan Digital Edge untuk memenuhi kebutuhan mendesak dari pelanggan baru yang ingin masuk ke Indonesia. Juga menawarkan platform regional yang kuat kepada perusahaan-perusahaan Indonesia untuk berekspansi ke luar negeri,” kata Samuel Lee, Chief Executive Officer Digital Edge dalam keterangan resminya, 15 Juni 2021.

Baca Juga: Naik Sangat Tinggi, Saham Teknologi Sudah Mahal dan Berisiko

Merujuk keterangan resmi Digital Edge Holdings Pte. Ltd., sebelum masuk ke Indonesia, perusahaan itu lebih dulu menancapkan ekspansi anorganik di Jepang dan Korea Selatan (Korsel).

Pada 1 April 2021 Digital Edge Holdings Pte. Ltd., resmi merangsek ke pasar Korsel menyusul akuisisi aset data center milik Sejong Telecom. 

Lalu pada 11 Mei 2021 Digital Edge Holdings Pte. Ltd., mengumumkan akuisisi dua data center di Tokyo, Jepang dari tangan ARTERIA Networks Corporation. 

Selanjutnya: Anthoni Salim Borong Saham DCII Rp 1 Triliun

 

Bagikan

Berita Terbaru

Akuisisi Tahap Pertama KRYA Terlaksana, Investor Asal Hongkong Lanjut Due Dilligence
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 18:00 WIB

Akuisisi Tahap Pertama KRYA Terlaksana, Investor Asal Hongkong Lanjut Due Dilligence

Akuisisi PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) oleh sejumlah perusahaan yang bergerak di bisnis kendaraan listrik mulai terlaksana.

Sentimen Harga Emas dan Infrastruktur Pabrik Bawa Kinerja BRMS Melonjak
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 17:17 WIB

Sentimen Harga Emas dan Infrastruktur Pabrik Bawa Kinerja BRMS Melonjak

Kinerja emiten tambang PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) diprediksi semakin cemerlang hingga 2027 mendatang.

Sejumlah Emiten Diuntungkan Melalui Deregulasi Kebijakan Impor
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 17:01 WIB

Sejumlah Emiten Diuntungkan Melalui Deregulasi Kebijakan Impor

Kebijakan deregulasi impor memberi ruang memperlancar rantai pasok bahan baku, komponen produksi, hingga barang konsumsi tertentu.

Menilik Peluang dan Risiko Penguatan Rupiah di Semester II 2025
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 16:41 WIB

Menilik Peluang dan Risiko Penguatan Rupiah di Semester II 2025

Tantangan terhadap rupiah juga cukup besar dengan data PMI yang terkontraksi dan proyeksi defisit anggaran yang lebih tinggi menjadi 2,78%.

Volume Batubara dan Curah Hujan Tinggi, Kinerja UNTR Diproyeksi Turun
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 16:25 WIB

Volume Batubara dan Curah Hujan Tinggi, Kinerja UNTR Diproyeksi Turun

Tekanan harga batubara berasal dari akumulasi turunnya permintaan impor dari China sebanyak 5% year on year (YoY).

Menebak Motivasi Haji Isam di Hulu Ternak Ayam dari Pembelian Anak Usaha KFC (FAST)
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 15:05 WIB

Menebak Motivasi Haji Isam di Hulu Ternak Ayam dari Pembelian Anak Usaha KFC (FAST)

Pernyataan mengenai percepatan pelaksanaan proyek-proyek strategis, di dalam tujuan transaksi 15% saham FAST, memancing sas sis sus di pasar saham

Profit 26,68% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Seuprit (5 Juli 2025)
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 09:00 WIB

Profit 26,68% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Seuprit (5 Juli 2025)

Harga emas Antam hari ini (5 Juli 2025) Rp 1.908.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,07% jika menjual hari ini.

Dari Perakit Mobil Menuju Posisi Puncak
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 08:25 WIB

Dari Perakit Mobil Menuju Posisi Puncak

Donald Rachmat tidak tiba di posisi puncak saat ini lewat jalur instan. Dia meniti kariernya dari bawah.

Janji Ekonomi
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 07:05 WIB

Janji Ekonomi

Tidak mudah untuk bisa merealisasikan target pertumbuhan ekonomi hingga 8% yang saat ini saja masih jauh dari target tersebut.

Menakar Geopolitik Komoditas Nikel
| Sabtu, 05 Juli 2025 | 07:00 WIB

Menakar Geopolitik Komoditas Nikel

Dominasi negara China di industri nikel dalam negeri, efeknya dapat tidak menguntungkan bagi Indonesia.

INDEKS BERITA

Terpopuler