Diobral JP Morgan, Saham BABP Milik Hary Tanoe ARB Tiga Hari Berturut-turut

Senin, 16 Agustus 2021 | 10:27 WIB
Diobral JP Morgan, Saham BABP Milik Hary Tanoe ARB Tiga Hari Berturut-turut
[ILUSTRASI. Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo (tengah) bersama Direktur Teddy Tee (kiri), dan CTO MNC Group Yudi Hamka (kanan) memberikan paparan usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Rabu (9/6/2021). TRIBUNNEWS/Irwan Rismawan]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) tengah menjadi sasaran aksi jual investor lewat JP Morgan. 

Bahkan, obral saham BABP yang dilakukan lewat JP Morgan sukses menggiring harga saham emiten bank digital milik Hary Tanoe, itu nyungsep ke batas bawah auto rejection (ARB).

Tak tanggung-tanggung, ARB yang melanda saham BABP sudah berlangsung tiga hari berturut-turut, sejak Kamis, 12 Agustus 2021.

Pada perdagangan hari ini, (16/08) hingga pukul 09.30, harga saham BABP tersungkur di Rp 432 per saham, atau terkoreksi 6,9%. 

Koreksi harga saham BABP yang berlanjut hingga ARB tiga hari berturut-turut itu berlangsung setelah sebelumnya BABP sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Pada 6 Agustus 2021, saham BABP yang beberapa tahun sempat menyandang status sebagai saham gocap, nangkring di Rp 610 per saham.

 

 

Pada Kamis-Jumat, 12 dan 13 Agustus 2021, JP Morgan Sekuritas Indonesia dan BNI Sekuritas menjadi broker yang paling banyak mengobral saham BABP.

Volume jual bersih saham BABP pada dua hari itu yang difasilitasi JP Morgan mencapai 69.833.500 lembar. Dengan harga jual rata-rata di Rp 504, total nilai transaksi jualnya mencapai Rp 35,2 miliar.

Baca Juga: Analis Prediksi Kupon SR015 Bakal Dipatok Sebesar 5%

Pada saat yang sama, volume jual bersih lewat BNI Sekuritas mencapai 41.761.900 lembar. Total nilai transaksinya sebesar Rp 21,1 miliar, atau di harga rata-rata 499 per saham.

Khusus perdagangan hari ini, hingga pukul 10.12, volume jual bersih saham BABP lewat JP Morgan sebanyak 17.593.900 lembar. Total nilai transaksinya Rp 7,7 miliar, atau rata-rata Rp 435 per saham.

Lalu, ada nama Mirrae Asset Sekuritas yang menjadi perantara jual bersih saham BABP sebanyak 8.686.000 lembar senilai Rp 3,7 miliar. Harga rata-ratanya di Rp 434 per saham.

Secara valuasi, harga saham BABP saat ini terbilang sangat mahal. Merujuk data RTI, di harga Rp 432 per saham, price to earning ratio (PER) 2021 BABP jika disetahunkan mencapai 1.145,68 kali.

Sementara price to book value (PBV) saham BABP ada di level 7,13 kali.

Obral saham BABP yang dilakukan investor ditengarai rencana rights issue yang akan digelar bank milik Hary Tanoe tersebut.

BABP bakal menerbitkan saham baru lewat rights issue sebanyak 14,23 miliar saham.

Dari hajatan itu, BABP berharap bisa meraup dana antara Rp 4 triliun hingga Rp4,5 triliun. Ini mengunakan asumsi harga penawaran di Rp 280 - Rp 320 per saham.

Indikasi harga pelaksanaan rights issue tersebut jauh di bawah harga pasar BABP saat ini.

Selanjutnya: Dikabarkan Short Selling Saham Bukalapak (BUKA), Ini Jawaban Citigroup Sekuritas

 

Bagikan

Berita Terbaru

Agar Kinerja Lebih Seksi, TBS Energi Utama (TOBA) Menggelar Aksi Pembelian Kembali
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:27 WIB

Agar Kinerja Lebih Seksi, TBS Energi Utama (TOBA) Menggelar Aksi Pembelian Kembali

Perkiraan dana pembelian kembali menggunakan harga saham perusahaan pada penutupan perdagangan 23 Desember 2025, yaitu Rp 710 per saham.

Provident Investasi Bersama (PALM) Tetap Fokus di Tiga Sektor Investasi di 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:12 WIB

Provident Investasi Bersama (PALM) Tetap Fokus di Tiga Sektor Investasi di 2026

Tahun depan, PALM siap berinvetasi di sektor-sektor baru. Kami juga terbuka terhadap peluang investasi pada perusahaan tertutup.

Melalui Anak Usaha, Emiten Happy Hapsoro Ini Mencaplok Saham Kontraktor Hulu Migas
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:03 WIB

Melalui Anak Usaha, Emiten Happy Hapsoro Ini Mencaplok Saham Kontraktor Hulu Migas

HCM,  kontraktor kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi pada Wilayah Kerja Selat Madura berdasarkan production sharing contract dengan SKK Migas.

Okupansi Hotel Fluktuatif, DFAM Tancap Gas Garap Bisnis Katering
| Minggu, 28 Desember 2025 | 10:00 WIB

Okupansi Hotel Fluktuatif, DFAM Tancap Gas Garap Bisnis Katering

Penyesuaian pola belanja pemerintah pasca-efisiensi di tahun 2025 bisa membuat bisnis hotel lebih stabil.

Menjadi Adaptif Melalui Reksadana Campuran
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:20 WIB

Menjadi Adaptif Melalui Reksadana Campuran

Diversifikasi reksadana campuran memungkinkan investor menikmati pertumbuhan saham sekaligus stabilitas dari obligasi dan pasar uang 

Defensif Fondasi Keuangan, Agresif dalam Berinvestasi
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:15 WIB

Defensif Fondasi Keuangan, Agresif dalam Berinvestasi

Ekonomi dan konsumsi masyarakat berpotensi menguat di 2026. Simak strategi yang bisa Anda lakukan supaya keuangan tetap aman.

Cari Dana Modal Kerja dan Refinancing, Emiten Ramai-Ramai Rilis Surat Utang
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:02 WIB

Cari Dana Modal Kerja dan Refinancing, Emiten Ramai-Ramai Rilis Surat Utang

Ramainya rencana penerbitan obligasi yang berlangsung pada awal  tahun 2026 dipengaruhi kebutuhan refinancing dan pendanaan ekspansi.

Catat Perbaikan Kinerja di Kuartal III-2025, PANR Optimis Menatap Bisnis di 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:00 WIB

Catat Perbaikan Kinerja di Kuartal III-2025, PANR Optimis Menatap Bisnis di 2026

Faktor cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah memaksa wisatawan domestik memilih destinasi yang dekat.​

Bidik Peluang Aset Produktif, Agresif Terukur Meracik Portofolio 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 07:20 WIB

Bidik Peluang Aset Produktif, Agresif Terukur Meracik Portofolio 2026

Prospek investasi 2026 digadang lebih menjanjikan, meski risiko ketidakpastian belum sirna. Simak saran racikan portofolio 2026!

Dirut Puri Sentul Permai Tbk (KTDN) 100% Pilih Investasi di Sektor Riil
| Minggu, 28 Desember 2025 | 06:00 WIB

Dirut Puri Sentul Permai Tbk (KTDN) 100% Pilih Investasi di Sektor Riil

Bagi Xaverius Nursalim, uang bukan tujuan akhir dari sebuah usaha tapi sebagai alat kerja, agar memberi nilai dan menjaga keberlanjutan.

INDEKS BERITA

Terpopuler