Dirut Krakatau Steel (KRAS) Silmy Karim Menjual Seluruh Sahamnya

Minggu, 21 Juni 2020 | 15:47 WIB
Dirut Krakatau Steel (KRAS) Silmy Karim Menjual Seluruh Sahamnya
[ILUSTRASI. Pekerja memeriksa kualitas lempengan baja panas di pabrik pembuatan hot rolled coil (HRC) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Cilegon, Banten, Kamis (7/2/2019). Pemerintah mendorong Krakatau Steel terus mengembangkan klaster industri baja untuk mewujudkan ]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) Silmy Karim menjual seluruh kepemilikan sahamnya di perusahaan BUMN tersebut. Silmy menjual 5,4 juta saham KRAS miliknya pada 11 Juni 2020 lalu. 

Jumlah saham itu setara dengan 0,028% dari total saham ditempatkan dan disetor KRAS. Penjualan saham itu dilakukan di harga bervariasi, yakni Rp 278, Rp 280, Rp 282, dan Rp 284 per saham. 

"Tujuan transaksi adalah keperluan pribadi," ujarnya dalam keterbukaan informasi, Minggu (21/6).

Baca Juga: Krakatau Steel (KRAS) tak masuk holding pertambangan, ini penjelasan BUMN  

Pada 11 Juni lalu, harga saham KRAS ditutup di Rp 284 per saham. Sepanjang pekan ini harga KRAS sudah naik 6,43%. Pada Jumat (19/6) kemarin, harga saham KRAS ditutup naik 2,05% menjadi Rp 298 per saham.

Sepanjang tahun ini, harga saham KRAS memang cenderung menanjak dan sudah naik 69,32%. Tren kenaikan harga saham KRAS sejatinya sudah dimulai sejak akhir Maret 2020.

Pada 24 Maret 2020 harga saham KRAS berada di titik terendah sepanjang sejarah di Rp 124 per saham. Namun, sejak saat itu harga sahamnya langsung bergerak naik.

Hingga kuartal I 2020, KRAS berhasil meraih laba bersih sebesar US$ 74,1 juta. Perusahaan ini ini akhirnya mencatat laba dalam delapan tahun terakhir.

Perbaikan kinerja perusahaan di kuartal I tahun 2020 terutama disebabkan penurunan beban pokok pendapatan sebesar 39,8% dan penurunan biaya administrasi dan umum sebesar 41,5%.

Baca Juga: Dinilai cacat formil, ramai-ramai gugat UU Minerba ke MK pekan depan

Perusahaan telah melakukan beberapa langkah perbaikan bisnis yang telah dilakukan sejak tahun 2019 dan hasilnya mulai terlihat di kuartal I tahun ini. Beberapa upaya yang telah dilakukan Perseroan untuk memperbaiki kinerja antara lain melalui program restrukturisasi dan transformasi.

"Salah satu hasil positif yang dicapai Perseroan adalah penurunan biaya operasi (operating expenses) induk turun 31% menjadi US$46,8 juta dibandingkan periode yang sama di tahun 2019," ujar Silmy, Jumat (29/5).

Kinerja positif perusahaan juga tidak lepas dari keberhasilan perusahaan dalam melakukan efisiensi. Di awal tahun 2020, KRAS mampu meningkatkan produktivitas karyawan melalui program optimalisasi tenaga kerja. Di bulan Januari 2020, optimalisasi kerja meningkat 43% jika dibanding dengan pada saat tahun berjalan di 2019.

Baca Juga: Surya Semesta Internusa (SSIA) catat kinerja positif di kuartal I

Selain itu, beban penggunaan energi, consumable, utility, biaya tetap, dan suku cadang mengalami penurunan, sehingga total penurunan biaya di Januari 2020 mencapai 28% jika dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara untuk cash to cash cycle juga mengalami percepatan siklus 40 hari atau sekitar 41% pada Desember 2019 dibanding dengan periode di sepanjang tahun 2018.

Atas upaya efisiensi itu, KRAS telah berhasil melakukan penghematan biaya sebesar US$ 130 juta pada kuartal I tahun 2020. Meskipun demikian, kondisi di kuartal II 2020 diperkirakan berbeda karena kondisi pasar baja yang melemah sampai sekitar 50% akibat pandemi Covid-19. 

"Melemahnya perekonomian nasional telah berdampak pada industri baja. Hal ini jika berlanjut terus menerus maka diperkirakan akan berdampak pada kinerja di tahun 2020," lanjutnya.

Bagikan

Berita Terbaru

Leasing Siap Beri Relaksasi Pembiayaan Bagi Nasabah Terdampak Bencana
| Rabu, 10 Desember 2025 | 04:55 WIB

Leasing Siap Beri Relaksasi Pembiayaan Bagi Nasabah Terdampak Bencana

Pemberian relaksasi terkait bencana di Sumatra akan diberikan berdasarkan hasil analisa dan verifikasi kondisi di lapangan. 

Rekor Lagi, Simak Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini (10/12)
| Rabu, 10 Desember 2025 | 04:45 WIB

Rekor Lagi, Simak Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini (10/12)

Meski turun secara harian, IHSG masih menguat 0,47% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 22,28%.

Berburu Cuan Asuransi Perjalanan di Musim Liburan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 04:15 WIB

Berburu Cuan Asuransi Perjalanan di Musim Liburan

Produk asuransi perjalanan diyakini bakal makin laku seiring tren kenaikan perjalanan di akhir tahun. 

Menyambut Demutualisasi Bursa Efek
| Rabu, 10 Desember 2025 | 04:04 WIB

Menyambut Demutualisasi Bursa Efek

Demutualisasi diyakini dapat memberikan benefit yang lebih luas kepada semua stakeholder berupa efisiensi sehingga trading fee dapat lebih rendah.

BABY Targetkan Pertumbuhan Dua Digit, Begini Strategi Ekspansinya Tahun Depan
| Selasa, 09 Desember 2025 | 09:20 WIB

BABY Targetkan Pertumbuhan Dua Digit, Begini Strategi Ekspansinya Tahun Depan

PT Multitrend Indo Tbk (BABY) ikut memanfaatkan tren shoppertainment di TikTok Shop dan berhasil mengerek penjualan lewat kanal ini.

Potensi Pasar Menggiurkan, Robinhood Akuisisi Buana Capital dan Pedagang Aset Kripto
| Selasa, 09 Desember 2025 | 09:03 WIB

Potensi Pasar Menggiurkan, Robinhood Akuisisi Buana Capital dan Pedagang Aset Kripto

Reputasi global tidak serta-merta menjadi jaminan keamanan dana nasabah yang anti-bobol, mengingat celah oknum internal selalu ada.

Beda Nasib Hingga Prospek Anggota MIND ID di 2026: INCO dan PTBA (Bag 2 Selesai)
| Selasa, 09 Desember 2025 | 08:29 WIB

Beda Nasib Hingga Prospek Anggota MIND ID di 2026: INCO dan PTBA (Bag 2 Selesai)

Faktor kebijakan pemerintah ikut memengaruhi kinerja dan prospek PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Mengintip Strategi Bisnis RAAM, Tambah 3-5 Bioskop per Tahun & Genjot Pendapatan F&B
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:54 WIB

Mengintip Strategi Bisnis RAAM, Tambah 3-5 Bioskop per Tahun & Genjot Pendapatan F&B

Penurunan penjualan PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) diimbangi oleh menyusutnya rugi bersih hingga 82%.

Akuisisi Korporasi Selalu Mengandung Ketidakpastian, Madu Atau Racun?
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:36 WIB

Akuisisi Korporasi Selalu Mengandung Ketidakpastian, Madu Atau Racun?

Akuisisi korporasi adalah keputusan investasi sangat strategis. Akuisisi  menjadi alat sebuah perusahaan untuk bertumbuh lebih cepat. ​

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Lunasi Obligasi dan Sukuk yang Jatuh Tempo
| Selasa, 09 Desember 2025 | 07:19 WIB

Dian Swastatika Sentosa (DSSA) Lunasi Obligasi dan Sukuk yang Jatuh Tempo

Jumlah obligasi yang jatuh tempo pada 6 Desember 2025 terdiri dari pokok sebesar Rp 199,17 miliar dan bunga keempat sebesar Rp 3,596 miliar.

INDEKS BERITA

Terpopuler