Ditinggal Total & Chevron, PTTEP Thailand Bisa Kuasai 85% Ladang Gas Terbesar Myanmar

Rabu, 26 Januari 2022 | 17:46 WIB
Ditinggal Total & Chevron, PTTEP Thailand Bisa Kuasai 85% Ladang Gas Terbesar Myanmar
[ILUSTRASI. PTT Exploration and Production Pcl (PTTEP) diperkirakan akan menadah aset yang ditinggalkan oleh TotalEnergies dan Chevron di Myanmar. REUTERS/Athit Perawongmetha]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - Perusahaan eksplorasi minyak dan gas (migas) milik Negara Thailand, tampaknya akan mengambil alih ladang gas terbesar di Myanmar. Para analis memperkirakan PTT Exploration and Production Pcl (PTTEP) bakal menadah aset yang ditinggalkan oleh TotalEnergies dan Chevron Corp yang akan keluar dari Myanmar. PTTEP bisa menguasai hingga 85% saham di Lapangan Yadana.

Sejauh ini, PTTEP telah memiliki 25,5% saham di Lapangan Yadana yang merupakan ladang gas terbesar Myanmar. Akuisisi saham yang ditinggalkan para mitra oleh PTTEP, akan menjaga pasokan gas vital mengalir ke Thailand.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Anindhita Bakrie Jual 1,75 Juta Kepemilikan Sahamnya di ALII
| Selasa, 03 Desember 2024 | 04:33 WIB

Anindhita Bakrie Jual 1,75 Juta Kepemilikan Sahamnya di ALII

Anindhita melepas kepemilikan saham di ALII dengan harga Rp 375 per saham. Anak kedua konglomerat Aburizal Bakrie ini meraup dana Rp 656,25 juta.

Emiten Beras Menggiling Cuan dari Misi Swasembada Pangan
| Selasa, 03 Desember 2024 | 04:25 WIB

Emiten Beras Menggiling Cuan dari Misi Swasembada Pangan

Seiring fokus pemerintah menekan impor, kinerja emiten beras bisa terdongkrak. Terutama, meningkatnya distribusi emiten beras 

Emiten Pertambangan Membidik Cuan Pada Tahun Depan
| Selasa, 03 Desember 2024 | 04:17 WIB

Emiten Pertambangan Membidik Cuan Pada Tahun Depan

Bedah rencana panduan operasional bisnis dan prospek kinerja emiten pertambangan & energi pada tahun 2025.

UNTR Serap Dana Capex Rp 9,6 Triliun
| Selasa, 03 Desember 2024 | 03:30 WIB

UNTR Serap Dana Capex Rp 9,6 Triliun

Penyerapan capex hingga akhir September 2024 masih 45,71% dari total anggaran yang dialokasikan di tahun ini.

Elnusa (ELSA) Agresif Diversifikasi Bisnis
| Selasa, 03 Desember 2024 | 03:30 WIB

Elnusa (ELSA) Agresif Diversifikasi Bisnis

ELSA akan mendukung program mandatori biodiesel B40 tahun depan dengan menyediakan Sodium Methylate Oxide (SMO)

Investasi PSN Kawasan Industri Capai Rp 2.875 Triliun
| Selasa, 03 Desember 2024 | 03:29 WIB

Investasi PSN Kawasan Industri Capai Rp 2.875 Triliun

Sebanyak 41 proyek PSN di sektor kawasan industri ditargetkan dapat terealisasi sepenuhnya pada 2039.

Angkasa Pura Gabungkan Bisnis Properti dan Bandara
| Selasa, 03 Desember 2024 | 03:28 WIB

Angkasa Pura Gabungkan Bisnis Properti dan Bandara

Merger antara APP dan APH menjadi IASP bertujuan meningkatkan kelengkapan layanan lini bisnis terkait properti dalam bandara InJourney Group.

Pemerintah Mengkaji Ulang PSN Kawasan PIK 2 Milik Aguan
| Selasa, 03 Desember 2024 | 03:27 WIB

Pemerintah Mengkaji Ulang PSN Kawasan PIK 2 Milik Aguan

Selain tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), kawasan PSN PIK 2 bersinggungan dengan wilayah hutan lindung.

Modal Ventura Mulai Cetak Laba Bersih
| Selasa, 03 Desember 2024 | 03:26 WIB

Modal Ventura Mulai Cetak Laba Bersih

Bisnis bertumbuh, kinerja modal ventura mulai mencetak laba pada September 2024 setelah sejak April 2024 merugi. 

Mencegah Trade-Off UMP Terulang
| Selasa, 03 Desember 2024 | 03:24 WIB

Mencegah Trade-Off UMP Terulang

Pemerintah juga bisa membuat kebijakan yang berpihak pada pekerja tanpa harus menambah beban biaya perusahaan secara berlebihan.

INDEKS BERITA

Terpopuler