Dituduh Mata-Mata, Huawei Optimistis Penjualan Ponsel Capai Rekor Tertinggi Dunia

Jumat, 25 Januari 2019 | 17:55 WIB
Dituduh Mata-Mata, Huawei Optimistis Penjualan Ponsel Capai Rekor Tertinggi Dunia
[]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Meski diterpa berbagai masalah karena dituduh sebagai mata mata-mata, perusahaan asal China, Huawei Technology Co Ltd optimistis bakal tetap membukukan kinerja ciamik. Bahkan, Huawei pede bisa menggeser Samsung sebagai vendor smartphone terbesar di dunia dalam dua tahun ke depan. 

Pada 2018, Huawei berhasil menyalip penjualan Apple dan menjadi penjual smartphone terbesar kedua di dunia, dan mengantongi 14,6% pangsa pasar global. 

Namun, Huawei memang masih harus menghadapi berbagai hambatan, salah satunya dari berbagai negara yang khawatir tentang keamanan peralatan telekomunikasi Huawei, menyusul tekanan AS pada sekutu militernya. Kepala keuangan dan putri pendiri Huawei, Meng Wanzhou ditangkap di Vancouver pada bulan Desember dan sedang menunggu permintaan ekstradisi dari AS, atas dugaan pelanggaran sanksi Iran.

Richard Yu, CEO Huawei mengatakan, pertumbuhan penjualan di tahun ini adalah yang tercepat. "Paling lambat tahun depan, kami akan menjadi nomor satu untuk penjualan ponsel secara global," ujarnya, seperti dilansir dari Financial Times, Jumat (25/1). 

Menurutnya, konsumen Huawei masih punya kepercayaan tinggi pada perusahaan itu. "Hanya saja politisi mencoba membuat keributan. Kami telah bekerja sama dengan berbagai mitra kami selama lebih dari sepuluh tahun, mereka mengenal kami," kata Yu.

Huawei mengatakan telah mengirim 206 juta handset smartphone pada 2018, dan lebih dari 100 juta perangkat pintar lainnya, seperti tablet. Kelompok bisnis konsumen Huawei memperoleh pendapatan US$ 52 miliar sepanjang tahun lalu. 

Ekspansi Huawei di pasar smartphone terus dilakukan, meski sebagian besar tidak dijual melalui operator telekomunikasi di Amerika Serikat. Tahun lalu, perjanjian penjualan ponsel Huawei dengan AT&T harus kandas karena isu keamanan yang membayangi perusahaan itu. 

Yu juga menambahkan, ponsel Huawei masih disambut di semua pasar kecuali AS. "Kami akan fokus pada pelanggan kami yang memilih kami untuk memberi mereka prioritas, memberi mereka dukungan terkuat," tambah Yu. 

Asal tahu saja, saat ini Jerman tengah mempertimbangkan apakah akan ikut melarang Huawei untuk memasok infrastruktur 5G ke negaranya, menyusul tekanan dari AS. Saat ini, peralatan 5G Huawei telah dilarang di AS dan Australia. Perusahaan mengatakan telah memenangkan 30 kontrak komersial untuk memasok peralatan 5G. Ini menjadikan Huawei menempati posisi terdepan dalam peluncuran jaringan global 5G.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Partisipasi Investor Milenial dan Gen Z di Pasar Saham Makin Semarak
| Minggu, 14 Desember 2025 | 10:04 WIB

Partisipasi Investor Milenial dan Gen Z di Pasar Saham Makin Semarak

Reli IHSG yang beberapa kali menembus rekor tertinggi, tak lepas dari meningkatnya aktivitas investor ritel, termasuk dari kelompok usia muda

Jantra Grupo (KAQI) Genjot Ekspansi Usai Raih Dana IPO
| Minggu, 14 Desember 2025 | 09:59 WIB

Jantra Grupo (KAQI) Genjot Ekspansi Usai Raih Dana IPO

Sebagian besar dana IPO terserap untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk pembangunan infrastruktur fisik. 

BEI Siapkan Pemberlakuan Periode Non Cancellation
| Minggu, 14 Desember 2025 | 09:43 WIB

BEI Siapkan Pemberlakuan Periode Non Cancellation

Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menerapkan periode non-cancellation pada sesi pra-pembukaan dan pra-penutupan mulai 15 Desember 2025

Berkah Kenaikan Trafik Data Telekomunikasi
| Minggu, 14 Desember 2025 | 09:39 WIB

Berkah Kenaikan Trafik Data Telekomunikasi

Meskipun trafik data naik, emiten sektor telekomunikasih masih dibayangi persaingan harga yang ketat

IHSG Pekan Ini Tembus Rekor Baru, Waspada Sentimen Global
| Minggu, 14 Desember 2025 | 06:00 WIB

IHSG Pekan Ini Tembus Rekor Baru, Waspada Sentimen Global

IHSG mengakumulasi kenaikan 0,32% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 22,33%.

Animo Investor Saham
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:50 WIB

Animo Investor Saham

​Kenaikan IHSG terdorong oleh peningkatan investor pasar modal di dalam negeri yang semakin melek berinvestasi saham.

Keandalan Menara MTEL Diuji Bencana Sumatera
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:35 WIB

Keandalan Menara MTEL Diuji Bencana Sumatera

Banjir dan longsor membuat layanan telekomunikasi di sejumlah wilayah Sumatera lumpuh. Dalam situasi ini, keandalan peru

Memutar Roda Bisnis yang Terhuyung di Pulau Andalas
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:10 WIB

Memutar Roda Bisnis yang Terhuyung di Pulau Andalas

Banjir dan longsor yang melanda Sumatera akhir November bukan hanya merenggut ratusan nyawa, tapi bikin meriang perdagangan.

 
Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:11 WIB

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak

BI menargetkan volume transaksi QRIS tahun 2025 mencapai 15,37 miliar atau melonjak 146,4% secara tahunan dengan nilai Rp 1.486,8 triliun 

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:07 WIB

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS

Bank CIMB Niaga berpotensi memiliki bank syariah beraset jumbo. Pasalnya, bank melakukan penjajakan untuk konsolidasi dengan bank syariah​

INDEKS BERITA

Terpopuler