Huawei Terus Mencari Cara Cepat untuk Membebaskan Meng Wanzhou

Rabu, 23 Januari 2019 | 16:49 WIB
Huawei Terus Mencari Cara Cepat untuk Membebaskan Meng Wanzhou
[]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - DAVOS. Huawei Technologies China mencari solusi cepat untuk membebaskan putri bos Huawei, Meng Wanzhou yang ditahan di Kanada lantaran dituduh melanggar sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap Iran. 

AS sendiri telah mengajukan permohonan esktradisi Meng ke Kanada. Namun, David AS belum memastikan kapan hal ini akan dilakukan. Huawei sendiri belum melakukan kontak dengan pihak berwenang mengenai rencana ekstradisi tersebut. "Kami mengikuti masalah ini dengan hati-hati. Tapi, kami belum membuat kontak langsung dengan pihak berwenang. Kami akan minta kesimpulan cepat untuk Meng sehingga bisa mendapat kebebasan pribadi," ujar eksekutif Huawei, Liang Hua, di sela Forum Ekonomi Dunia di Davos. 

Huawei sendiri telah berulang kali membantah tuduhan AS. Bahkan, Liang bilang, untuk membuktikannya Huawei mengizinkan pejabat asing untuk mengunjungi lab Huawei. "Kami menjalankan bisnis kami secara global, dan di setiap negara kami sepenuhnya mematuhi hukum dan peraturan setempat," kata Liang. 

Seperti diketahui, Weng, yang merupakan putri pendiri Huawei Ren Zhengfei, ditangkap di Kanada pada 1 Desember dan dibebaskan dengan jaminan pada bulan lalu. Batas waktu untuk mengajukan permintaan ekstradisi yakni pada 30 Januari sehingga Meng akan diadili di Vancouver pada 6 Februari.

Pabrikan peralatan telekomunikasi terbesar di dunia itu mendapat dituding memiliki perangkat untuk memata-matai AS. Penangkapan Meng ini telah memperburuk hubungan antara China dan Kanada. Beijing juga menahan dua orang Kanada dan menghukum mati warga Kanada yang sebelumnya dinyatakan bersalah atas penyelundupan narkoba.

Penahanan itu juga merusak hubungan China dengan Amerika Serikat. Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada Reuters pada bulan lalu, kalau ia akan turun tangan dalam kasus ini demi kepentingan keamanan nasional. 

Kemunculan Liang di Davos adalah bagian dari strategi public relation Huawei untuk meredakan kecemasan di negara-negara Barat. "Kami tidak melihat bukti yang mengatakan bahwa Huawei tidak aman. Keamanan cyber adalah tantangan umum. Ini bukan masalah tentang satu perusahaan," katanya.

Pemerintah Polandia juga sebelumnya menangkap seorang eksekutif Huawei dengan tuduhan mata-mata. Australia dan Selandia Baru telah memblokir pasokan peralatan 5G Huawei. Trump melarang semua peralatan Huawei atas perintah eksekutif.

"Ini pilihan pelanggan jika mereka tidak memilih Huawei, dan untuk pelanggan yang memilih kami, kami akan fokus pada penyediaan layanan yang lebih baik," kata Liang.

Liang mengatakan keamanan dunia maya dan perlindungan privasi adalah prioritas utama. Ia juga bilang, Huawei akan menginvestasikan US$ 2 miliar dalam lima tahun ke depan untuk mengembangkan kemampuan rekayasa perangkat lunak dan keandalan produk.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Profit 29,86% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Meroket ke Langit (10 April 2025)
| Kamis, 10 April 2025 | 09:56 WIB

Profit 29,86% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Meroket ke Langit (10 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (10 April 2025) ukuran 1 gram Rp 1.846.000. Pembeli setahun lalu bisa untung 29,86% jika menjual hari ini.

Penyaluran Bansos Kuartal I-2025 Capai Rp 18,64 T
| Kamis, 10 April 2025 | 09:00 WIB

Penyaluran Bansos Kuartal I-2025 Capai Rp 18,64 T

Realisasi penyaluran bantuan sosial hingga kuartal I-2025 mencapai 24,95% dari pagu anggaran Rp 74,76 triliun.​

Pebisnis Menyoroti Pelonggaran TKDN
| Kamis, 10 April 2025 | 08:54 WIB

Pebisnis Menyoroti Pelonggaran TKDN

"Perusahaan lokal mungkin akan kurang termotivasi untuk berinvestasi dalam inovasi dan pengembangan produk mereka," kata Soegiharto.

Perusahaan Konstruksi Memitigasi Risiko Kurs
| Kamis, 10 April 2025 | 08:48 WIB

Perusahaan Konstruksi Memitigasi Risiko Kurs

Perusahaan konstruksi pun mulai melakukan mitigasi terhadap dampak gejolak ekonomi dan pelemahan nilai tukar rupiah.

Inalum Tidak Terpengaruh Efek Tarif Trump
| Kamis, 10 April 2025 | 08:38 WIB

Inalum Tidak Terpengaruh Efek Tarif Trump

Kinerja Inalum tak terlalu dipengaruhi tarif-tarif tersebut karena volume produksi aluminium masih diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan lokal

Indonesia dan AS Bahas Proyek Mineral Kritis
| Kamis, 10 April 2025 | 08:35 WIB

Indonesia dan AS Bahas Proyek Mineral Kritis

Indonesia masih membutuhkan investasi dalam pengembangan mineral kritis. Hanya saja, kerja sama ini tidak terpaku hanya untuk Amerika.

Inpex Mulai Garap Proyek Abadi Masela
| Kamis, 10 April 2025 | 08:28 WIB

Inpex Mulai Garap Proyek Abadi Masela

Inpex Masela memegang 65% hak partisipasi, dan PHE Masela serta Petronas Masela masing-masing 20% dan 15%.

 Tarif Baru Royalti Minerba akan Berlaku Bulan Ini
| Kamis, 10 April 2025 | 08:25 WIB

Tarif Baru Royalti Minerba akan Berlaku Bulan Ini

Kenaikan tarif royalti minerba mengacu pada skema berjenjang sesuai pergerakan harga komoditas di pasar global

Prabowo Merilis Instruksi untuk Pengadaan Beras
| Kamis, 10 April 2025 | 07:05 WIB

Prabowo Merilis Instruksi untuk Pengadaan Beras

Instruksi Presiden tersebut merupakan salah satu upaya untuk bisa mencapai swasembada pangan pada tahun 2028 nanti.

Pendapatan Tahun 2024 Naik, Laba Bersih Tower Bersama (TBIG) Turun Dua Digit
| Kamis, 10 April 2025 | 06:58 WIB

Pendapatan Tahun 2024 Naik, Laba Bersih Tower Bersama (TBIG) Turun Dua Digit

Meski pendapatan naik, laba bersih emiten menara telekomunikasi ini justru mengempis pada tahun 2024. 

INDEKS BERITA

Terpopuler