KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten hotel asal Yogyakarta, PT Eastparc Hotel Tbk (EAST) menargetkan labanya melompat 76% di tahun ini. Emiten yang baru listing di bursa kemarin (9/7) ini juga menargetkan pendapatan tumbuh 9,1%.
Asal tahu saja, per 31 Desember 2018, pendapatan EAST turun 0,2% dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp 54,05 miliar. Namun labanya naik 26,15% menjadi Rp 2,46 miliar. Aset EAST tercatat Rp 245,86 miliar di akhir 2018.
Presiden Direktur EAST Khalid bin Omar Abdat menjelaskan, pendapatan dan laba yang diraih jomplang karena ada beban depresiasi hotel sebesar Rp 10 miliar. Hal ini mempengaruhi laba.
Khalid yakin bisa mencapai target pendapatan tahun ini. Pasalnya, pendapatan pada semester I-2019 sudah mencapai Rp 28 miliar. Sementara laba sudah mencapai Rp 3 miliar di akhir Juni. Khalid juga menargetkan EAST mencapai okupansi sebesar 75%-80% di akhir tahun ini.
Khalid juga optimistis lantaran menurut siklus penjualan hotel di semester II biasanya lebih baik. Untuk itu, emiten ini meningkatkan fasilitas untuk keluarga dan fokus pada penjualan di momen tertentu, seperti tahun baru.
Dari hasil penjualan perdana saham, EAST mendapatkan dana Rp 54,88 miliar. Perusahaan ini akan menggunakan seluruh dana initial public offering (IPO) untuk membangun satu unit hotel baru bernama Easparc Express di Yogyakarta.
Nilai investasi hotel baru tadi Rp 150 miliar. Sisa modal akan ditambah dari kas internal sebanyak Rp 30 miliar, dan sisanya dari hasil penawaran waran seri I, yang dieksekusi investor.
Saat ini proses pembangunan Eastparc Express di Yogyakarta baru dalam tahap perizinan. Perusahaan ini menargetkan hotel bintang 4 dengan 150 kamar ini mengantongi izin pada 2020, dan rampung dibangun pada 2022.
EAST menawarkan harga perdana saham Rp 133. Pada pembukaan, harganya sempat terbang 49,62% atau 67 poin menjadi Rp 200 per saham. Namun, saham ini ditutup dengan penguatan 0,75% menjadi Rp 134.