Dugaan Terjadi Manipulasi Aset Keuangan, Membebani eFishery

Kamis, 19 Desember 2024 | 23:47 WIB
Dugaan Terjadi Manipulasi Aset Keuangan, Membebani eFishery
[ILUSTRASI. Pembudidaya ikan patin mitra eFishery.]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Startup jumbo Indonesia, satu per satu terus berguguran. Bahkan, perusahaan rintisan peer to peer lending (P2P lending) pionir seperti Investree, TaniFund dan iGrow harus mengibarkan bendera putih dengan keputusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mencabut izin usaha mereka karena gagal membayar investasi para investor (lender).
 
Terbaru: eFishery. Brand startup PT Multidaya Teknologi Nusantara yang masuk unicorn di bidang akuakultur, yakni  perusahaan penyedia teknologi budidaya ikan dan udang, terantuk masalah.
 
Baru-baru ini, Co-Founder sekaligus CEO eFishery Gibran Huzaifah serta Co-Founder sekaligus  CFO eFishery Chrisna Aditya diskors dari jabatannya. Keduanya diduga menyalahgunakan keuangan di perusahaan yang telah berdiri sejak 2013 ini.
 
eFishery lantas menunjuk Andy Wibisono sebagai CEO dan dan Albertus Sasmitra sebagai direktur keuangan sementara. Sebelum bergabung dengan eFishery, Andy adalah direktur keuangan di NWP Property dan GoPay, sementara Albertus direktur di Northstar Group yang tak lain adalah salah satu investor eFishery.
 
Permasalahan ini terkuak seiring kecurigaan investor terhadap laporan keuangan eFishery yang janggal. Sumber KONTAN yang mengetahui persoalan ini menyebut, eFishery membuat laporan keuangan fiktif.
 
Arus penjualan eFishery terbagi menjadi dua, pertama, hasil penjualan ikan budidaya yang menggunakan pinjaman alat pemberi pakan otomatis bernama eFeeder. Kedua, penjualan eFeeder.
 
Namun, banyak budidaya ikan yang gagal. Saat hasil budidaya gagal, manajemen lama eFishery menyiasati dengan mencatatkan sebagai aset dalam bentuk alat (eFeeder). “(Laporan keuangan), eFishery punya aset Rp 5 triliun, harga satu alat hanya Rp 1,3 juta. Jadi berapa banyak alat yang mereka punya? Kebayang kan aneh dan tak masuk akal," ucap sumber KONTAN, Kamis (19/12). Kata dia, eFishery mencatat piutang tak tertagih itu sebagai aset sebagai siasat  untuk menutupi penjualan hasil budidaya yang gagal.
 
Taktik ini, ia sebut sebagai manipulasi aset. Di atas kertas, perusahaan seolah mampu mencatatkan pertumbuhan bisnis eFishery nan jumbo. Dus, dampaknya investor tergoda untuk terus menyuntikkan  dana ke perusahaan ini.Namun gelembung itu pecah juga. Sebut dia tahun 2022, eFishery sempat gagal membayar kewajiban. Namun, pendanaan baru membuat perusahaan ini mampu menutup kewajibannya.
 
Merujuk DealSteetAsia, eFishery mengantongi pendanaan hingga US$ 415 juta dolar, termasuk utang dari HSBC Indonesia US$ 30 juta pada Mei 2024. Sejumlah investor yang pernah menggelontorkan pendanaan ke eFishery adalah Northstar Group, Wavemaker Partners, Go Venture (sekarang Argor Capital) Temasek, Softbank Vision Fund, Sequoia Capital, hingga 42XFund asal Abi Dhani.
 
Dalam keterangan resminya, Senin (16/12), manajemen baru eFishery menjelaskan bahwa keputusan untuk mengganti susunan manajemen eFishery bersama dengan para pemegang saham perusahaan. Ini merupakan wujud komitmen untuk meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik.
 
Saat dihubungi KONTAN, Kamis (19/12), direktur keuangan sementara eFishery Albertus Sasmitra tidak banyak memberikan keterangan. “Saat ini, kami fokus pembenahan,” kata Albert melalui pesan singkat.
 
KONTAN juga meminta tanggapan OJK terkait kisruh dugaan fraud yang melanda eFishery. Sebab, meski bukan bergerak di sektor jasa keuangan, operasional eFishery didukung oleh aneka modal ventura, P2P lending, termasuk pinjaman bank. Hanya saja, OJK enggan memberikan pernyataannya. Alasannya, OJK merasa kurang pas jika pihaknya mengomentari kasus ini, karena eFishery bukan perusahaan jasa keuangan yang di bawah pengawasannya.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Sama-Sama Dimiliki Happy Hapsoro, Saham PADI Bakal Mengikuti Jejak MINA dan BUVA?
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 14:39 WIB

Sama-Sama Dimiliki Happy Hapsoro, Saham PADI Bakal Mengikuti Jejak MINA dan BUVA?

Tiga emiten milik Happy Hapsoro; BUVA, MINA, dan PADI sama-sama menggadang penambahan modal lewat rights issue.

Terseret Dugaan Korupsi Kuota Haji, Bisnis Fuad Mansyur dari Maktour sampai MKTR
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 12:32 WIB

Terseret Dugaan Korupsi Kuota Haji, Bisnis Fuad Mansyur dari Maktour sampai MKTR

Pemilik Maktour Fuad Hasan Mansyur jadi satu diantara 3 orang yang dicekal ke luar negeri oleh KPK. Siapa Fuad Hasan Mansyur? Ini sulur bisnisnya

Jalan Panjang Menuju Pemulihan Aset Negara
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 09:51 WIB

Jalan Panjang Menuju Pemulihan Aset Negara

Sistem pemidanaan konvensional di Indonesia sering kali kalah cepat dibanding kelihaian pelaku kejahatan.

Korupsi Ibadah Suci
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 09:41 WIB

Korupsi Ibadah Suci

Fenomena ini menunjukkan betapa proyek haji dari tahun ke tahun rentan dikorupsi, bahkan melibatkan pucuk tertinggi di Kementerian Agama.

Profit 25,37% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menanjak (14 Agustus 2025)
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 09:10 WIB

Profit 25,37% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menanjak (14 Agustus 2025)

Harga emas batangan bersertifikat di laman resmi Logam Mulia PT Aneka Tambang 14 Agustus 2025 naik Rp 16.000 per gram.

Persaingan Bisnis Laptop Kian Ketat
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 08:00 WIB

Persaingan Bisnis Laptop Kian Ketat

Sebagai pemain baru di segmen laptop ini, Polytron menargetkan 3% pangsa pasar dalam dua tahun ke depan.

Pebisnis Sebut Izin Impor Daging Sapi Masih Sulit
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 07:52 WIB

Pebisnis Sebut Izin Impor Daging Sapi Masih Sulit

Presiden Prabowo Subianto sudah menginstruksikan kepada jajarannya agar menghilangkan hambatan kuota impor, termasuk daging.

Pemerintah Menetapkan 40 Bandara Internasional
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 07:47 WIB

Pemerintah Menetapkan 40 Bandara Internasional

Khusus Bandara Halim Perdanakusuma, penerbangan luar negeri hanya diperuntukkan bagi angkutan udara niaga tidak berjadwal

Tanggul Raksasa  Jakarta-Demak
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 07:44 WIB

Tanggul Raksasa Jakarta-Demak

Setelah pembangunan giant sea wall dari Jakarta-Demak terhubung, selanjutnya bakal dilakukan pengintegrasian ke beberapa wilayah lainnya.

Harga Beras Medium Melesat di Banyak Wilayah
| Kamis, 14 Agustus 2025 | 07:40 WIB

Harga Beras Medium Melesat di Banyak Wilayah

BPS menyebut kenaikan beras medium terjadi utamanya di kawasan zona 2 dan zona 3 yang jauh melebihi HET

INDEKS BERITA

Terpopuler