Ekonomi AS Melesu, Kurs Rupiah Hari Ini Menguat Ke Posisi Rp 14.032

Rabu, 23 Oktober 2019 | 22:23 WIB
Ekonomi AS Melesu, Kurs Rupiah Hari Ini Menguat Ke Posisi Rp 14.032
[ILUSTRASI. Konsumen antre menukarkan mata uang asing di jasa penukaran uang asing Valuta Artha Mas ITC Kuningan, Jakarta, Rabu (28/2).]
Reporter: Adrianus Octaviano, Danielisa Putriadita | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah melanjutkan penguatan lima hari berturut-turut. Kurs rupiah hari ini (23/10) di pasar spot menguat tips 0,06% ke posisi Rp 14.032 per dolar Amerika Serikat (AS).

Tak berbeda jauh, kurs tengah Bank Indonesia (BI), kurs rupiah hari ini juga menguat 0,05% sehingga menempati level Rp 14.051 per dolar AS.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal menilai, pasar masih menyambut baik Kabinet Indonesia Maju, terutama pada posisi menteri keuangan. "Sri Mulyani sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar," ujar Faisyal, Rabu (23/10).

Baca Juga: Sesuai Ekspektasi Pasar Terutama Menkeu, Kurs Rupiah Hari Ini Menguat Ke Rp 14.032

Tak hanya itu, Faisyal mengatakan, penguatan kurs rupiah hari ini juga karena dolar AS yang melemah. Pelemahan tersebut lantaran data AS yang keluar akhir-akhir ini memburuk. "Ini menandakan ekonomi di AS sedang lesu," kata dia.

Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail Zaini menambahkan, ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) juga membuat kurs rupiah hari ini menguat.

Kemungkinan The Fed menurunkan suku bunga cukup tinggi di bulan ini. Federal Fund Rate (FFR) yang berpotensi kembali turun mendorong pelaku pasar cenderung mengincar investasi yang mampu memberikan imbal hasil tinggi.

Baca Juga: Rupiah menguat terdongkrak kabinet baru

Salah satu investasi yang memberikan imbal hasil tinggi adalah obligasi pemerintah. Tak heran, pasar obligasi menerima net buy asing Rp 7 triliun sejak 16 Oktober hingga 21 Oktober.

Nah, ini yang menjadi sentimen positif bagi rupiah. "Makanya, rally di pasar obligasi juga mendukung rupiah menguat," kata Mikail.

Sentimen eksternal yang juga mendorong penguatan rupiah, Mikail bilang, kesepakatan Brexit yang menyebabkan dolar AS melemah di hadapan poundsterling dan euro. Alhasil, rupiah memiliki kesempatan untuk menguat.

Mikail memperkirakan, rupiah pada perdagangan Kamis (24/10) akan melanjutkan penguatan karena suku bunga acuan BI diproyeksikan turun.

Baca Juga: Rupiah menguat disokong sentimen eksternal dan internal

"Di sisi lain, penurunan suku bunga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendorong pasar saham dan obligasi jadi semakin atraktif maka asing akan terus beli portofolio dalam negeri," ujar Mikail.

Senada, Faisyal menilai pergerakan rupiah selanjutnya akan ditentukan oleh hasil Rapat Dewan Gubernur BI esok hari. Pasar sedang menunggu, apakah bank sentral akan memangkas suku bunga lagi.

Hanya saja, Faisyal mengira tidak akan ada pemangkasan suku bunga acuan BI besok untuk menjaga stabilitas. Dengan prediksi tak ada pemangkasan lagi, rupiah akan sedikit tertekan esok hari.

Baca Juga: Rupiah ditutup Rp 14.032 per dolar, menguat lima hari berturut-turut

Tambah lagi, belum ada kepastian dari Brexit dan kelanjutan negosiasi dagang AS-China. "Sepertinya, aset berisiko akan kembali dijauhi," sebut Faisal

Faisyal menebak, pelemahan rupiah besok akan berada di rentang Rp 13.960-Rp 14.100 per dolar AS. Sementara Mikail memproyeksikan rupiah besok akan bergerak di kisaran Rp 13.900-Rp 14.000 per dolar AS.

Bagikan

Berita Terbaru

Kinerja Erajaya Swasembada (ERAA) Masih Terus Ditopang Produk Premium
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 18:11 WIB

Kinerja Erajaya Swasembada (ERAA) Masih Terus Ditopang Produk Premium

Kinerja PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) terkerek berkat kehadiran gadget iPhone seri 16 yang masuk ke Indonesia pada April 2025.

Prospek TBIG Masih Datar, Pertumbuhan Bakal Tertahan di Semester II-2025
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 15:00 WIB

Prospek TBIG Masih Datar, Pertumbuhan Bakal Tertahan di Semester II-2025

Pertumbuhan di semester II-2025 dan tahun depan berpotensi melambat karena adanya proses integrasi jaringan XLS dan relokasi situs.

Profit 25,30% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Terbang Tinggi (2 Agustus 2025)
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 13:24 WIB

Profit 25,30% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Terbang Tinggi (2 Agustus 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat 1 Agustus 2025 di Logammulia.com Rp 1.948.000 per gram, harga buyback Rp 1.793.000 per gram.

KKR Kembali Dikabarkan Mau Hengkang dari Nippon Indosari Corpindo (ROTI)
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 13:00 WIB

KKR Kembali Dikabarkan Mau Hengkang dari Nippon Indosari Corpindo (ROTI)

ROTI belum menerima informasi mengenai rencana konkret KKR sehubungan dengan rencana divestasi kepemilikan sahamnya di ROTI.

Pemangkasan Tantiem Direksi dan Komisaris Bikin Beban Emiten BUMN Lebih Ringan
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 09:00 WIB

Pemangkasan Tantiem Direksi dan Komisaris Bikin Beban Emiten BUMN Lebih Ringan

Pemangkasan tantiem untuk direksi dan komisaris BUMN bisa berdampak positif ke kinerja keuangan emiten BUMN

Kinerja Emiten Grup Indofood Semakin Yahud
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 08:54 WIB

Kinerja Emiten Grup Indofood Semakin Yahud

INDF mencatatkan kenaikan penjualan neto sebesar 4% menjadi Rp 59,84 triliun per semester I-2025 dibandingkan Rp 57,30 triliun tahun lalu.

Emiten Prajogo Pangestu Mengantongi Cuan Tebal
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 08:51 WIB

Emiten Prajogo Pangestu Mengantongi Cuan Tebal

 Berkat kontribusi anak-anak usahanya, laba bersih BRPT mencapai US$ 539,82 juta, meroket 1.464,89% yoy dari US$ 34,49 juta.

Neraca Dagang Surplus Besar Lagi
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 07:47 WIB

Neraca Dagang Surplus Besar Lagi

Lebih tingginya nilai ekspor dibanding impor membuat neraca perdagangan RI pada Juni 2025 mencetak surplus besar mencapai US$ 4,10 miliar

 Christian Kartawijaya, Direktur Utama INTP : Memilih Instrumen Berisiko Rendah
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 07:44 WIB

Christian Kartawijaya, Direktur Utama INTP : Memilih Instrumen Berisiko Rendah

Menurut dia, investasi itu layaknya menabung untuk menyediakan dana di masa depan dengan cara menunda pengeluaran hari ini.

Inflasi Juli 2025 Tertinggi Dalam Setahun
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 07:41 WIB

Inflasi Juli 2025 Tertinggi Dalam Setahun

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi tahunan Juli sebesar 2,37%, tertinggi sejak Juli 2024 lalu.

INDEKS BERITA

Terpopuler