Ekonomi Bergerak Positif, CDS Indonesia Mulai Melandai

Selasa, 28 Desember 2021 | 04:05 WIB
Ekonomi Bergerak Positif, CDS Indonesia Mulai Melandai
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persepsi risiko investasi di Indonesia yang tercermin dalam credit default swap (CDS) mulai menurun. Jika di awal Desember CDS tenor 5 tahun berada di 89,49, maka pada Jumat (24/12) levelnya turun ke 76,26.

Kondisi serupa terjadi pada CDS tenor 10 tahun. Pada akhir pekan lalu ada di 138,07, lebih rendah dari awal Desember yang di posisi 156,31.

Ekonom Sucor Sekuritas Ahmad Mikail berpendapat, penurunan CDS Indonesia terjadi seiring dengan meredanya kekhawatiran dampak dari varian Omicron. Asal tahu saja, CDS Indonesia naik kala kasus positif Omicron mulai ditemukan. Investor saat itu khawatir proses pemulihan ekonomi terhambat.  "Namun, banyaknya temuan medis Omicron tidak seperti varian Delta, kekhawatiran investor pun mereda," jelas Ahmad, Senin (27/12).

Baca Juga: Membaca Arah Pergerakan CDS Indonesia di Fase Pemulihan Ekonomi Tahun Depan

Director & Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Aset Manajemen Ezra Nazula menambahkan, selama 2021 kondisi makro ekonomi Indonesia tergolong kuat dibanding negara lain. Mulai dari inflasi terjaga, nilai tukar stabil ditopang neraca berjalan dan surplus perdagangan. Selain, kasus Covid-19 juga terbilang rendah.

Kata Ezra, ekspektasi membaiknya ekonomi di 2022 membaik selama tidak ada risk off. Indonesia memiliki potensi perbaikan ekonomi di atas level 5%. Selain itu, tahun depan consumer confidence kembali meningkat serta konsumsi masyarakat yang menopang pertumbuhan ekonomi akan jadi modal kuat untuk fundamental Indonesia. 

"Tentunya harus diperhatikan timing dan arah The Fed tentang kenaikan suku bunga karena berdampak ke imbal hasil US Treasury dan nilai tukar rupiah," imbuh Ezra. Ahmad justru memproyeksikan tahun depan CDS Indonesia naik karena ketidakpastian yield US Treasury dan suku bunga acuan. Dia memprediksi CDS Indonesia tenor 5 tahun akan berkisar 80-100.

Ezra optimistis CDS Indonesia ke depan relatif bagus. Terlebih, fundamental Indonesia terlihat solid, seiring neraca perdagangan yang diprediksi tetap surplus dan pulihnya aktivitas ekonomi.

Baca Juga: Awal Desember, Dana Asing Keluar Rp 12,5 Triliun

Bagikan

Berita Terbaru

Sempat Dipuji Presiden Prabowo, Kapan Michelin Star Meluncur di Indonesia?
| Minggu, 26 Oktober 2025 | 10:00 WIB

Sempat Dipuji Presiden Prabowo, Kapan Michelin Star Meluncur di Indonesia?

Menurut Manuel, keberhasilan Indonesia meraih Michelin Keys akan membawa dampak luas terhadap pariwisata dan ekonomi nasional.

Persiapkan Dana Juga biar Warisan Tak Jadi Beban
| Minggu, 26 Oktober 2025 | 09:00 WIB

Persiapkan Dana Juga biar Warisan Tak Jadi Beban

Dana untuk perencanaan warisan alias distribusi kekayaan perlu disiapkan. Termasuk, menyiapkan dana buat mengurus BPHTB.

Rupiah Tembus ke Rp 16.602 Per Dolar Amerika Serikat, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
| Minggu, 26 Oktober 2025 | 08:52 WIB

Rupiah Tembus ke Rp 16.602 Per Dolar Amerika Serikat, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Beragam sentimen seperti harapan pertemuan China dan AS dalam hal perundingan dagang dan keputusan BI mempertahankan suku bunga. 

Hasil Penjualan Lahan Naik, Laba AKR Corporindo (AKRA) Melejit
| Minggu, 26 Oktober 2025 | 08:44 WIB

Hasil Penjualan Lahan Naik, Laba AKR Corporindo (AKRA) Melejit

AKRA perlu waspada potensi risiko bisnis, seperti penurunan margin akibat perubahan komposisi pelanggan dari sektor tambang ke pasar umum. 

Bayang-Bayang Kinerja Emiten & Keputusan BI Rate Mengiringi Jalannya IHSG Sepekan
| Minggu, 26 Oktober 2025 | 08:18 WIB

Bayang-Bayang Kinerja Emiten & Keputusan BI Rate Mengiringi Jalannya IHSG Sepekan

Gerak IHSG  diwarnai sentimen rilis data suku bunga dan industri China, keputusan moneter BI dan kinerja emiten per kuartal III-2025.

Saham Global Dongkrak Cuan Reksadana Offshore, Sukuk Meredam Volatilitas
| Minggu, 26 Oktober 2025 | 08:05 WIB

Saham Global Dongkrak Cuan Reksadana Offshore, Sukuk Meredam Volatilitas

Reksadana saham offshore memanen hasil dari kenaikan harga saham global. Bagaimana potensi pendatang baru yang mengusung racikan aset campuran?

Mengalap Cuan dari  Maraknya Aksi Buyback, Cermati Alokasinya
| Minggu, 26 Oktober 2025 | 07:20 WIB

Mengalap Cuan dari Maraknya Aksi Buyback, Cermati Alokasinya

Aksi korporasi ini juga mencerminkan upaya manajemen perusahaan menjaga kepercayaan para pelaku pasar saham.

Mengembangkan FWA, WIFI Menggandeng Huawei
| Minggu, 26 Oktober 2025 | 07:04 WIB

Mengembangkan FWA, WIFI Menggandeng Huawei

WIFI dan Huawei akan mengembangkan ekosistem end to end, mencakup core network, radio, serta customer premises equipment (CPE) 

Chandra Asri Pacific (TPIA) Mencaplok SPBU ExxonMobil di Singapura
| Minggu, 26 Oktober 2025 | 06:43 WIB

Chandra Asri Pacific (TPIA) Mencaplok SPBU ExxonMobil di Singapura

Ekspansi TPIA ke ekosistem bahan bakar ritel di Singapura jadi langkah strategis membangun platform terintegrasi untuk pertumbuhan regional.

Grand Indonesia Memanen Cahaya di Tengah Kota
| Minggu, 26 Oktober 2025 | 05:30 WIB

Grand Indonesia Memanen Cahaya di Tengah Kota

Ratusan papan panel surya terpampang di atap Grand Indonesia. Panel surya yang menghasilkan setrum itu akan memangkas em

INDEKS BERITA

Terpopuler