Ekspansi Kalbe Farma (KLBF) di Myanmar Terganggu Gara-gara Kudeta Militer

Senin, 05 April 2021 | 06:59 WIB
Ekspansi Kalbe Farma (KLBF) di Myanmar Terganggu Gara-gara Kudeta Militer
[ILUSTRASI. Kalbe Farma (KLBF) telah memperhitungkan risiko bisnis di Myanmar KONTAN/Baihaki/6/2/2019]
Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspansi PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) di Myanmar terganggu. Kudeta militer yang berlangsung negara ini menimbulkan ketidakpastian terhadap operasional pabrik Kalbe Farma di Myanmar.

Sejauh ini, Kalbe Farma telah berinvestasi Rp 283,35 miliar untuk membangun pabrik yang akan beroperasi melalui entitas anak Kalbe Myanmar Company Ltd (KMC). Fasilitas produksi ini ditargetkan bisa beroperasi pada 2022.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Bukan Fundamental Rupiah, Tapi Indeks Dolar Turun Yang Bikin Mata Uang Garuda Menguat
| Sabtu, 15 Februari 2025 | 06:49 WIB

Bukan Fundamental Rupiah, Tapi Indeks Dolar Turun Yang Bikin Mata Uang Garuda Menguat

Kamis dan Jumat terjadi penurunan risiko dari konflik Rusia-Ukraina. Maka, indeks dolar AS melemah, sehingga rupiah menguat,

Belum Bayar Annual Listing Fee, BEI Segera Suspensi 86 Emiten, Siapa Saja?
| Sabtu, 15 Februari 2025 | 06:39 WIB

Belum Bayar Annual Listing Fee, BEI Segera Suspensi 86 Emiten, Siapa Saja?

Ada 24 perusahaan membayar melewati batas waktu, 8 emiten membayar, tapi belum melunasi denda dan 78 emiten sama sekali belum membayar ALF.

Awal Tahun, Saham Emiten Batubara Belum Mampu Membara
| Sabtu, 15 Februari 2025 | 06:23 WIB

Awal Tahun, Saham Emiten Batubara Belum Mampu Membara

Outlook batubara pada tahun ini belum kembali membara. Pasar utama ekspor batubara Indonesia masih tertuju ke China. 

Likuiditas Ketat Mengancam Bisnis Fintech
| Sabtu, 15 Februari 2025 | 06:15 WIB

Likuiditas Ketat Mengancam Bisnis Fintech

Permintaan OJK kepada perbankan untuk mengevaluasi kerja sama channeling bisa berdampak pada seretnya likuiditas fintech lending. 

Komisaris OBAT Machmud Lutfi Huzain Pilih Benamkan Investasi di Bisnis yang Dikuasai
| Sabtu, 15 Februari 2025 | 06:10 WIB

Komisaris OBAT Machmud Lutfi Huzain Pilih Benamkan Investasi di Bisnis yang Dikuasai

Melihat strategi investasi Komisaris Utama PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) Machmud Lutfi Huzain 

Satgas Hilirisasi Tawarkan Investasi US$123,8 Miliar
| Sabtu, 15 Februari 2025 | 06:07 WIB

Satgas Hilirisasi Tawarkan Investasi US$123,8 Miliar

Untuk investasi di sektor hilirisasi, Satgas akan menyiapkan bahan baku, di antaranya berupa batubara dan mineral terkait

Dana Asing Yang Deras Keluar Terus Menekan IHSG
| Sabtu, 15 Februari 2025 | 06:06 WIB

Dana Asing Yang Deras Keluar Terus Menekan IHSG

Sepekan, jual bersih asing mencapai Rp 3 triliun. Sentimen juga dari The Fed yang berhati-hati memangkas suku bunga AS. 

Diskon 50% untuk Sewa Tenant di Rest Area JTTS
| Sabtu, 15 Februari 2025 | 06:04 WIB

Diskon 50% untuk Sewa Tenant di Rest Area JTTS

Est area di JTTS saat ini dilengkapi dengan fasilitas modern seperti toilet bersih, masjid nyaman, area parkir luas, serta tempat duduk

Sinyal Perpanjangan Izin Ekspor Freeport
| Sabtu, 15 Februari 2025 | 06:01 WIB

Sinyal Perpanjangan Izin Ekspor Freeport

Freeport McMoRan diketahui akan melanjutkan pengiriman konsentrat tembaga dari Indonesia bulan Februari.

Target Bisnis Remala Abadi (DATA) di Tengah Rencana Akuisisi Grup Djarum
| Sabtu, 15 Februari 2025 | 06:00 WIB

Target Bisnis Remala Abadi (DATA) di Tengah Rencana Akuisisi Grup Djarum

PT Remala Abadi Tbk (DATA) optimistis bisa mengantongi pertumbuhan kinerja lebih tinggi tahun ini setelah diakuisisi oleh Grup Djarum

INDEKS BERITA

Terpopuler