Ekspor Meningkat, Neraca Perdagangan per Maret Mengalami Surplus

Selasa, 16 April 2019 | 08:00 WIB
Ekspor Meningkat, Neraca Perdagangan per Maret Mengalami Surplus
[]
Reporter: Benedicta Prima | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Neraca perdagangan Indonesia per Maret kembali mencetak surplus. Surplus sebesar US$ 540,2 juta pada Maret lalu ini di luar prediksi para ekonom. Angka surplus ini Maret bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan surplus Februari 2019 yang mencapai US$ 329,9 juta.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto, Senin (15/4) menyebut, sepanjang Maret, nilai ekspor maupun impor mengalami kenaikan. Hanya, kenaikan nilai ekspor secara bulanan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan nilai impor.

Secara bulanan kenaikan ekspor dipicu oleh ekspor non minyak dan gas alam (migas). Sementara kenaikan impor juga terjadi pada komoditas impor non migas.

BPS mencatat, total ekspor Maret sebesar US$ 14,03 miliar atau, naik 11,71% dibanding kan dengan Februari 2019. Ekspor ini terdiri ekspor non migas US$ 12,93 miliar, naik 13% month to month (mtm). Sementara ekspor migas cuma US$ 1,09 miliar, turun 1,57% ketimbang posisi Februari 2019.

Kenaikan nilai ekspor non migas terjadi karena ada kenaikan harga pada sejumlah komoditas. Komoditas ekspor yang mengalami kenaikan harga adalah seng, karet, nikel, dan tembaga. Sementara komoditas yang mengalami penurunan harga kelapa sawit, batubara, minyak kernel, dan coklat.

Di sisi impor, BPS mencatat sepanjang Maret nilainya mencapai US$ 13,49 miliar, naik 10,31% dibandingFebruari 2019. Perinciannya: impor non migas i US$ 11,95 miliar atau naik 12,24% dari Februari. Sementara impor migas sebesar US$ 1,54 miliar, turun 2,7% secara bulanan.

Berdasarkan kelompok penggunaan barang impor, semua mencatatkan kenaikan secara bulanan. Namun, impor barang konsumsi mencatatkan kenaikan tertinggi, yaitu 13,49% secara bulanan. "Yang naik Februari-Maret diantaranya impor AC, anggur segar, jeruk mandarin segar dan kering, serta impor kurma karena menyambut Ramadan" kata Suhariyanto.

Sementara impor bahan baku secara bulanan juga naik 12,34%, terutama emas, minyak mentah dan bahan bakar minyak, juga ponsel tanpa baterai. Adapun impor barang modal naik 0,47%, karena kenaikan impor water heater, laptop, dan beberapa jenis kendaraan truk. 

Meski mencatatkan surplus untuk Maret dan Februari, namun untuk kuartal pertama I neraca perdagangan mencatat defisit US$ 193,4 miliar. Sedang kuartal I-2018, neraca dagang mengalami surplus US$ 314,4 juta.

Ekonom Asian Development Bank Institute (ADBI) Eric Sugandi memperkirakan, surplus neraca perdagangan ke depan bisa berlanjut. Dengan catatan perang dagang Amerika Serikat dan China berhenti atau tensi tak naik.

Eric memprediksi, neraca perdagangan 2019 defisit sekitar US$ 3 miliar-US$ 5 miliar, lebih rendah ketimbang 2018 di US$ 8,5 miliar.

Defisit neraca dagang ini dalam perkiraan Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro akan membuat defisit transaksi berjalan alias current account deficit (CAD), 2019 di kisaran 2,78% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka itu lebih rendah dibanding CAD tahun lalu yang sebesar 2,98% dari PDB.

Bagikan

Berita Terbaru

Ada Skema Baru, Premi Asuransi Barang Milik Negara Bisa Tumbuh Lebih Cepat
| Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:15 WIB

Ada Skema Baru, Premi Asuransi Barang Milik Negara Bisa Tumbuh Lebih Cepat

Pemerintah memiliki dana abadi khusus bencana yang dikelola terpusat oleh Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) 

Tren Bullish Diproyeksi Masih Akan Ikuti Samudera Indonesia (SMDR) Tahun 2026
| Jumat, 05 Desember 2025 | 15:00 WIB

Tren Bullish Diproyeksi Masih Akan Ikuti Samudera Indonesia (SMDR) Tahun 2026

SMDR tahun ini mengalokasikan belanja modal senilai Rp 4 triliun ayang dialokasikan untuk menambah kapal baru.

Menguatnya Saham Tommy Soeharto (GTSI) Didominasi Volume Pembelian
| Jumat, 05 Desember 2025 | 14:00 WIB

Menguatnya Saham Tommy Soeharto (GTSI) Didominasi Volume Pembelian

Target GTSI adalah juga mencari sumber pendapatan baru agar tidak tergantung dari LNG shipping dan FSRU.

Didorong Sentimen Rights Issue, Begini Proyeksi Saham IMAS dan IMJS Menurut Analis
| Jumat, 05 Desember 2025 | 12:50 WIB

Didorong Sentimen Rights Issue, Begini Proyeksi Saham IMAS dan IMJS Menurut Analis

Pendapatan IMAS sampai dengan September 2025 ditopang dari PT IMG Sejahtera Langgeng senilai Rp 14,79 triliun atau tumbuh 15,46% YoY.

Butuh Duit Jumbo Menyerap Kenaikan Free Float, Mampukah Pasar?
| Jumat, 05 Desember 2025 | 10:03 WIB

Butuh Duit Jumbo Menyerap Kenaikan Free Float, Mampukah Pasar?

Dengan target transaksi harian hanya Rp 14,5 triliun, besaran dana untuk menyerap saham free float 15% sekitar Rp 203 triliun termasuk besar.

Melambung Tinggi, Saham Teknologi Masih Terus Unjuk Gigi
| Jumat, 05 Desember 2025 | 09:53 WIB

Melambung Tinggi, Saham Teknologi Masih Terus Unjuk Gigi

Pergerakan saham teknologi ke depan akan jauh lebih selektif dan berbasis kinerja, bukan lagi sekadar euforia sentimen.

WALHI Beberkan Akumulasi Alih Fungsi Hutan 10.795 Ha Pemicu Banjir di Sumut
| Jumat, 05 Desember 2025 | 09:00 WIB

WALHI Beberkan Akumulasi Alih Fungsi Hutan 10.795 Ha Pemicu Banjir di Sumut

Banjir ini mencerminkan akumulasi krisis ekologis yang dipicu ekspansi tambang, proyek energi, hingga perkebunan sawit skala besar.

Prospek Elok Emiten Milik Happy Hapsoro (RATU) Ditopang Ekspansi Bisnis yang Agresif
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:32 WIB

Prospek Elok Emiten Milik Happy Hapsoro (RATU) Ditopang Ekspansi Bisnis yang Agresif

RATU memiliki tujuh rencana akuisisi global hingga tiga tahun ke depan, dua diantaranya ditargetkan selesai kuartal IV-2025 dan semester I-2026.

WSKT Diskon Tarif Tol di Jawa dan Sumatra
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:12 WIB

WSKT Diskon Tarif Tol di Jawa dan Sumatra

WSKT juga menargetkan peningkatan pendapatan selama periode tersebut, meski Buyung enggan menyebut angkanya secara spesifik.  

Pertamina Pasok BBM dengan Pesawat Perintis
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:08 WIB

Pertamina Pasok BBM dengan Pesawat Perintis

Pengiriman menggunakan pesawat perintis merupakan langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan energi di wilayah terdampak

INDEKS BERITA