Emiten Farmasi Siapkan Strategi Hadapi Fluktuasi Rupiah

Rabu, 22 Mei 2019 | 07:47 WIB
Emiten Farmasi Siapkan Strategi Hadapi Fluktuasi Rupiah
[]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu, Avanty Nurdiana | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten farmasi sudah memiliki amunisi untuk menghadapi fluktuasi rupiah. Seperti yang diketahui, Selasa (21/5), rupiah kembali melemah 0,17% ke Rp 14.480 per dollar AS. Jika dibandingkan akhir tahun lalu, rupiah telah melemah 0,62% dari Rp 14.390 per dollar AS.

Perusahaan farmasi memang sangat rentan terimbas efek pelemahan rupiah lantaran sebagian besar bahan baku farmasi berasal dari impor. Untuk menghadapi hal tersebut, Presiden Direktur Kalbe Farma (KLBF) Vidjongtius menjelaskan, salah satu strategi KLBF adalah menyiapkan cadangan kas untuk mengantisipasi lonjakan operasional saat rupiah melemah.

"KLBF selalu ada kas dalam dollar AS di neraca utk meminimalisir dampak pelemahan rupiah sebesar US$ 50 juta–US$ 60 juta," jelas Vidjongtius kepada KONTAN, Selasa (21/5). KLBF juga sudah mengamankan pasokan barang sekitar tiga-empat bulan sebelumnya sehingga dampak pelemahan rupiah tidak segera dirasakan secara langsung.

Meski begitu hingga kuartal I tahun ini, Kalbe Farma telah menderita rugi kurs Rp 10,1 miliar. Pada periode tersebut, KLBF menggunakan acuan Rp 14.244 per dollar AS sesuai dengan kurs tengah Bank Indonesia.

Asal tahu saja sebelumnya pada akhir 2018 KLBF mematok nilai kurs dalam menetapkan budget anggaran 2019 di kisaran Rp 14.500–Rp 15.000 per dollar AS. Dengan pertimbangan, hingga akhir tahun lalu, nilai tukar rupiah masih berada di kisaran Rp 14.200 per dolar AS.

Hingga saat ini KLBF masih memonitor penetapan nilai kurs rupiah. Jika penguatan rupiah menunjukkan sinyal keberlanjutan, kemungkinan KLBF akan melakukan revisi. Namun melihat kondisi rupiah saat ini yang justru melemah KLBF masih menunggu pergerakan nilai valas.

PT Kimia Farma (KAEF) juga melakukan persiapan untuk menghadapi fluktuasi rupiah agar kinerja perusahaan tak ikut melorot. Direktur Utama KAEF Honesti Basyir menjelaskan, paparan valuta asing terhadap kinerja KAEF saat ini tidak terlalu besar.

"Pembelian bahan baku impor sudah dilakukan dengan kontrak hampir seluruhnya menggunakan rupiah," ujar Honesti.

Dia menambahkan, saat ini Kimia Farma tidak melakukan hedging khusus. Berdasarkan kinerja hingga 31 Maret 2019, perusahaan ini justru membukukan pendapatan kurs Rp 3,39 miliar dari sebelumnya tak ada pemasukan dari pos tersebut.

Bagikan

Berita Terbaru

Mengupas Kinerja Hingga Prospek Emiten Anggota MIND ID di 2026: ANTM dan TINS (Bag 1)
| Senin, 08 Desember 2025 | 09:32 WIB

Mengupas Kinerja Hingga Prospek Emiten Anggota MIND ID di 2026: ANTM dan TINS (Bag 1)

Di luar harga komoditas, faktor struktural lain bakal memengaruhi prospek PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan PT Timah Tbk (TINS).

Laba ACES Diproyeksi Turun 20% di 2025, bisa Rebound Berkat Low Base Effect di 2026
| Senin, 08 Desember 2025 | 07:57 WIB

Laba ACES Diproyeksi Turun 20% di 2025, bisa Rebound Berkat Low Base Effect di 2026

Strategi rejuvenasi PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES) meliputi revamp flagship store dan gerai Neka.

Asing Rajin Borong Saham TLKM, JP Morgan hingga Invesco Serok Ratusan Juta Lembar
| Senin, 08 Desember 2025 | 07:30 WIB

Asing Rajin Borong Saham TLKM, JP Morgan hingga Invesco Serok Ratusan Juta Lembar

Mayoritas analis berdasarkan konsensus Bloomberg masih memandang bullish saham PT Telkom Indonesia Tbk.

Awal Pekan Sambil Menanti Data Ekonomi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Senin, 08 Desember 2025 | 07:07 WIB

Awal Pekan Sambil Menanti Data Ekonomi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Pasar mencermati rilis sejumlah data ekonomi domestik pekan ini. Mulai  penjualan sepeda motor, IKK serta data penjualan ritel bulan Oktober. 

Kinerja Emiten Rumah Sakit Masih Akan Bertumbuh di 2026
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:45 WIB

Kinerja Emiten Rumah Sakit Masih Akan Bertumbuh di 2026

Kenaikan kinerja seiring permintaan layanan kesehatan yang terus meningkat dan pertumbuhan kuat dari segmen pasien pribadi.

Rupiah di Awal Pekan Menanti Arah Angin Fed
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:30 WIB

Rupiah di Awal Pekan Menanti Arah Angin Fed

Rupiah pada awal pekan ini akan dipengaruhi sentimen pasar yang mulai fokus ke keputusan FOMC pada 9-10 Desember 2025. 

Banjir Turut Menggerus Pertumbuhan Ekonomi
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:25 WIB

Banjir Turut Menggerus Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini berpotensi di bawah 5%                                 

Tata Kelola BPD Dipertanyakan
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:20 WIB

Tata Kelola BPD Dipertanyakan

Terbaru, terjadi kasus tindak pidana perbankan di Bank kaltimtara yang melibatkan pimpinan kantor cabang dan kantor wilayah bank ​

Bank Kecil Prediksi Tahun Depan Masih Menantang
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:20 WIB

Bank Kecil Prediksi Tahun Depan Masih Menantang

Kinerja pembiayaan bank-bank kecil di jajaran kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 1 semakin melempem.​

Harga Logam Mulia Tersengat Sentimen The Fed
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:15 WIB

Harga Logam Mulia Tersengat Sentimen The Fed

Belakangan ini, harga logam mulia bergerak variatif, Harga emas terkoreksi tipis, sementara perak justru mencatat penguatan cukup tinggi. 

INDEKS BERITA

Terpopuler