Emiten Properti Jawara IPO Semester Pertama 2019

Minggu, 30 Juni 2019 | 06:00 WIB
Emiten Properti Jawara IPO Semester Pertama 2019
[]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berakhir sudah aktivitas pencatatan saham via initial public offering (IPO) untuk semester I-2019. Pada periode tersebut Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil menggaet 17 emiten saham pendatang baru.

IPO semester pertama tahun ini dibuka oleh emiten yang berbisnis makanan olahan berbahan dasar daging, PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD) pada 8 Januari 2019. Lalu ditutup oleh PT Golden Flower Tbk (POLU) yang merupakan perusahaan tekstil.

Hingga hari terakhir perdagangan semester pertama, yakni 28 Juni 2019, sebagian besar saham IPO mampu mencetak kenaikan harga pada perdagangan perdananya. Namun, tidak semua emiten anyar tersebut mampu mempertahankan tren positif.

 

Aktivitas Pencatatan IPO Semester I-2019
Kode Nama Tanggal
Pencatatan
Harga
Perdana 28 Juni 2019 Growth (%)
POLU PT Golden Flower Tbk. 26 Jun 2019 288 675 134,36
SFAN PT Surya Fajar Capital Tbk 19 Jun 2019 188 600 219,15
CCSI PT Communication Cable Systems Indonesia Tbk. 18 Jun 2019 250 218 -12,8
BOLA PT Bali Bintang Sejahtera Tbk. 17 Jun 2019 175 370 111,43
FITT PT Hotel Fitra International Tbk 11 Jun 2019 102 121 18,63
JAST PT Jasnita Telekomindo Tbk. 16 Mei 2019 246 615 150
POSA PT Bliss Properti Indonesia Tbk. 10 Mei 2019 150 394 162,67
HRME PT Menteng Heritage Realty Tbk. 12 Apr 2019 105 436 315,24
CPRI PT Capri Nusa Satu Properti Tbk. 11 Apr 2019 125 75 -40
MTPS PT Meta Epsi Tbk. 10 Apr 2019 320 1.195 273,44
COCO PT Wahana Interfood Nusantara Tbk. 20 Mar 2019 198 925 367,17
JAYA PT Armada Berjaya Trans Tbk. 21 Feb 2019 288 122 -57,64
CLAY PT Citra Putra Realty Tbk 18 Jan 2019 180 3.180 1.666,67
NATO PT Nusantara Properti Internasional Tbk 18 Jan 2019 103 695 574,76
BEEF PT Estika Tata Tiara Tbk. 10 Jan 2019 340 210 -38,24
POLI PT Pollux Investasi Internasional Tbk. 10 Jan 2019 1.635 1.055 -35
FOOD PT Sentra Food Indonesia Tbk. 08 Jan 2019 135 154 14,07
sumber: BEI, RTI, diolah KONTAN

Sejumlah fakta menarik muncul seputar kiprah para pendatang anyar sepanjang paruh pertama 2019. KONTAN merangkumnya beberapa diantaranya untuk Anda. 

Dominasi properti

Daftar saham pendatang baru didominasi oleh saham-saham dari sektor properti. Dari 17 emiten anyar, tujuh diantaranya berbisnis di sektor ini. Subsektor usahanya mulai dari pengembang properti, perhotelan hingga pengelola pusat perbelanjaan.

Ketujuh emiten tersebut adalah PT Pollux Investasi Internasional Tbk (POLI), PT Nusantara Properti Internasional Tbk (NATO), PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY), PT Capri Nusa Satu Properti Tbk (CPRI), dan PT Menteng Heritage Realty Tbk (HRME). Lalu ada PT Bliss Properti Indonesia Tbk (POSA) dan PT Hotel Fitra International Tbk (FITT).

Dominasi emiten anyar sektor properti bukan hanya dari sisi jumlah. tapi juga kemampuannya mencetak kenaikan harga pasca IPO. Citra Putra Realty menjadi emiten yang harga sahamnya naik paling tinggi.

CLAY melantai pada 18 Januari 2019 dengan harga perdana di Rp 180 per saham. Per 28 Juni 2019 harga sahamnya ditutup di Rp 3.180 per saham. Artinya, harga sahamnya sudah naik 1.666,67%. 

Tidak ada yang mampu menandingi performa CLAY. Pesaing terdekatnya, NATO yang juga emiten properti, mencetak kenaikan harga 574,76%. Sama seperti CLAY, NATO juga melantai di bursa saham pada 18 Januari 2019. Harga saham perdananya di Rp 103 per saham dan hingga 28 Juni 2019 sudah berada di Rp 695 per saham.

Perlu dicatat, sejauh ini tidak ada hubungan antara pertumbuhan harga dengan usia emiten di bursa. Tengok saja POLI dan BEEF yang lebih dulu listing, keduanya pada 10 Januari 2019, malah menorehkan pertumbuhan negatif. Saham POLI anjlok 35% dan saham BEEF terbenam 38,24%.

Yang menarik dari fenomena CLAY, gelombang kenaikan harganya hanya berlangsung kurang dari dua bulan. Emiten yang dikendalikan OSO Group, itu mencapai rekor harga tertinggi pada 14 Maret 2019 di harga Rp 3.270 per saham. Lalu, CLAY langsung masuk fase sideways hingga saat ini dan perdagangan harian sahamnya sepi peminat.

Pola pergerakan harga yang serupa juga terjadi di saham NATO. Tren naik hanya berlangsung hingga 22 Februari 2019 saat harga saham emiten properti itu mencapai Rp 690 per saham. Lantas, NATO langsung masuk ke fase sideways.

Tertinggi tapi merugi

Berkebalikan dengan harga sahamnya, kinerja keuangan CLAY jauh dari kata memuaskan. Per kuartal I-2019 memperoleh pendapatan Rp 37,66 miliar. Namun pada periode yang sama, CLAY menanggung rugi Rp 8,42 miliar.

Dus, secara valuasi, harga saham emiten perhotelan itu sangat kemahalan. Price to earning ratio (PER) minus 244,62 kali. Sementara price to book value (PBV) mencapai 40,77 kali.

Oh ya, catatan KONTAN, manajemen CLAY menargetkan pendapatan sepanjang 2019 naik 14,29% menjadi Rp 216 miliar. Namun, emiten itu diestimasi masih akan memikul rugi bersih, yakni Rp 5 miliar, turun dari rugi Rp 20 miliar pada 2018.

Emiten olahraga pertama

Pada paruh pertama 2019, bursa saham Indonesia kedatangan tamu istimewa. Untuk kali pertama dalam sejarah BEI, klub sepakbola nasional menjadi emiten saham. Bukan cuma di Indonesia, melainkan di klub sepakbola pertama di asia tenggara yang listing di bursa saham. 

Ialah PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) yang mengelola klub sepakbola Bali United. BOLA merumput di bursa saham pada 17 Juni 2019 dengan melepas 2 miliar saham. Bersama dengan NATO yang juga melego 2 miliar saham, klub sepakbola asal Pulau Dewata, itu tercatat paling banyak melepas saham via IPO dibanding emiten anyar lainnya. 

Antusiasme investor terhadap BOLA terlihat dari permintaan atas saham perdananya di pasar primer. Catatan KONTAN, selama tiga hari masa penawaran terjadi oversubscribed hingga 110 kali dari porsi penjatahan terpusat (pooling).

Hari pertama di bursa, BOLA langsung menyundul batas atas auto rejection lantaran harganya melambung 69,14% menjadi Rp 296 per saham. Per 28 Juni 2019, harga saham BOLA terbang 111,43% ke Rp 370 per saham.

Sejatinya, klub sepakbola nasional yang lebih dulu menggadang rencana masuk bursa adalah Persib Bandung. Cuma, hingga saat ini belum jelas kapan PT Persib Bandung Bermartabat bakal merumput di bursa meski rencana sudah digadang sejak bertahun-tahun silam.

UOB Berjaya

Hajatan IPO sepanjang semester I-2019 juga melahirkan jawara baru. Bukan soal emitennya melainkan penjamin emisi efek. Ia adalah UOB Kay Hian Sekuritas yang menjadi underwriter bagi delapan emiten pendatang baru.

UOB menangani IPO POLI, BEEF, JAYA, COCO, CPRI, JAST, CCSI dan POLU. Total nilai IPO yang berhasil diraih delapan emiten ini sebesar Rp 1,091 triliun. 

Perolehan dana IPO terbanyak didapat POLI dengan Rp 657,44 miliar. Bukan hanya diantara emiten yang ditangani UOB, melainkan dibanding seluruh emiten yang listing di semester I-2019.

Meski demikian, sejauh ini hanya ada tiga emiten yang ditangani UOB harganya tumbuh positif. Yakni saham COCO yang terbang 367,17%, POLU yang melejit 134,36%, dan JAST yang harganya melambung 150%. Sebanyak  lima emiten lagi harga sahamnya tumbuh negatif. 

Yang koreksinya paling dalam adalah saham JAYA, yakni sebesar minus 57,64% dibanding harga perdana.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Menakar Prospek Saham BBCA di Tengah Penurunan BI Rate
| Kamis, 18 September 2025 | 18:03 WIB

Menakar Prospek Saham BBCA di Tengah Penurunan BI Rate

Fundamental yang kuat disertai dengan tata kelola perusahaan yang baik, menyebabkan banyak investor masih meyakini saham BBCA cukup baik ke depan.

Pemerintah Siap Kucuri Dana Ke Koperasi Merah Putih, 20.000 Koperasi Bakal Kebagian
| Kamis, 18 September 2025 | 16:23 WIB

Pemerintah Siap Kucuri Dana Ke Koperasi Merah Putih, 20.000 Koperasi Bakal Kebagian

Menteri Koperasi Ferry Juliantono menjelaskan saat ini sudah terdapat 1.064 Kopdes Merah Putih yang telah menyerahkan proposal pinjaman.

Beleid Co-Payment Siap Rilis Lagi, Besarnya 5% dan Ganti Nama Jadi Risk Sharing
| Kamis, 18 September 2025 | 15:30 WIB

Beleid Co-Payment Siap Rilis Lagi, Besarnya 5% dan Ganti Nama Jadi Risk Sharing

Perusahaan asuransi wajib menyediakan produk tanpa fitur pembagian risiko, tapi juga diperbolehkan menawarkan produk dengan skema risk-sharing.

Pemerintah Mengubah Postur Anggaran, Defisit Kian Lebar dan Transfer ke Daerah Naik
| Kamis, 18 September 2025 | 15:19 WIB

Pemerintah Mengubah Postur Anggaran, Defisit Kian Lebar dan Transfer ke Daerah Naik

Banggar DPR RI bersama pemerintah telah menyetujui perubahan postur RAPBN 2026. Pendapatan, belanja, dan defisit disesuaikan.

Harga Saham BBRI Kembali ke Jalur Menanjak Seiring Akumulasi Blackrock dan JP Morgan
| Kamis, 18 September 2025 | 08:38 WIB

Harga Saham BBRI Kembali ke Jalur Menanjak Seiring Akumulasi Blackrock dan JP Morgan

Pertumbuhan kredit Bank BRI (BBRI) diproyeksikan lebih bertumpu ke segmen konsumer dan korporasi, khususnya di sektor pertanian dan perdagangan. 

Investor Asing Pandang Netral ke Perbankan Indonesia, BBCA, BMRI, & BBRI Jadi Jagoan
| Kamis, 18 September 2025 | 07:55 WIB

Investor Asing Pandang Netral ke Perbankan Indonesia, BBCA, BMRI, & BBRI Jadi Jagoan

Likuiditas simpanan dan penyaluran kredit perbankan yang berpotensi lebih rendah sepanjang tahun ini jadi catatan investor asing.

Menanti Tuah Stimulus Saat Ekonomi Masih Lemah
| Kamis, 18 September 2025 | 07:19 WIB

Menanti Tuah Stimulus Saat Ekonomi Masih Lemah

Meski berisiko, penempatan dana ini bisa jadi sentimen positif bagi saham perbankan, karena ada potensi perbaikan likuiditas dan kualitas aset.

JITEX Bidik Transaksi Rp 14,9 Triliun
| Kamis, 18 September 2025 | 07:15 WIB

JITEX Bidik Transaksi Rp 14,9 Triliun

JITEX 2025 diikuti  335 eksibitor dan 258 buyer. Tahun ini kami menghadirkan buyer internasional dari sembilan negara dan lebih banyak investor

 Pengusaha Minta Setop Impor Baki Makan Bergizi
| Kamis, 18 September 2025 | 07:12 WIB

Pengusaha Minta Setop Impor Baki Makan Bergizi

Kapasitas produksi dalam negeri dinilai mampu memenuhi kebutuhan food tray program MBG. sehingga tidak perlu impor

Progres Proyek LRT  Fase 1B Capai 69,88%
| Kamis, 18 September 2025 | 07:00 WIB

Progres Proyek LRT Fase 1B Capai 69,88%

Pada Zona 1, yakni Jl. Pemuda Rawamangun dan Jl. Pramuka Raya, progres pembangunan telah mencapai 69,06%

INDEKS BERITA

Terpopuler